Perusahaan Indonesia Semakin Gencar Berinvestasi di AI, Apa yang Mendorong Tren Ini?
Tanggal: 18 Feb 2025 08:25 wib.
Perusahaan-perusahaan di Indonesia semakin serius dalam mengadopsi kecerdasan buatan (AI) sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka. Penelitian terbaru dari IBM mengungkapkan bahwa perusahaan yang berinvestasi pada AI memiliki ketertarikan tinggi terhadap teknologi open-source sebagai upaya meningkatkan Return on Investment (ROI) dan mempercepat inovasi.
Namun, bagaimana dampak adopsi AI ini terhadap bisnis? Dan mengapa open-source AI menjadi faktor penting dalam strategi perusahaan? Mari kita telusuri lebih lanjut!
AI di Indonesia: Dari Eksperimen ke Investasi Serius
Laporan yang dilakukan oleh Morning Consult dan Lopez Research ini melibatkan lebih dari 2.400 pengambil keputusan di bidang Teknologi Informasi dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Hasilnya cukup mengejutkan: 85% perusahaan global melaporkan kemajuan dalam penerapan AI selama tahun 2024. Bahkan, 47% di antaranya sudah mencapai ROI positif dari investasi mereka di bidang kecerdasan buatan.
Studi ini juga menunjukkan bahwa penggunaan teknologi open-source dalam AI dapat memberikan hasil finansial yang lebih baik. Data menunjukkan bahwa 51% perusahaan yang memanfaatkan AI open-source mendapatkan ROI positif, dibandingkan dengan hanya 41% perusahaan yang tidak menggunakan open-source.
Mengapa Open-Source AI Menjadi Kunci Sukses?
Open-source AI menawarkan fleksibilitas, transparansi, dan efisiensi biaya yang lebih baik dibandingkan solusi AI yang bersifat eksklusif. Banyak perusahaan kini mulai menyadari bahwa menggunakan perangkat open-source bukan hanya mengurangi biaya pengembangan, tetapi juga mempercepat inovasi.
Di Indonesia, tren ini semakin terlihat jelas. Studi IBM mengungkapkan bahwa:
Hampir 48% perusahaan di Indonesia berencana meningkatkan investasi AI mereka pada tahun 2025.
57% perusahaan akan mengadopsi teknologi open-source untuk mengoptimalkan penerapan AI di bisnis mereka.
Di tingkat global, perusahaan yang sebelumnya belum menggunakan open-source pun mulai tertarik untuk beralih. Dua dari lima perusahaan menyatakan rencana mereka untuk menggunakan solusi open-source dalam implementasi AI pada tahun 2025.
ROI AI: Lebih dari Sekadar Keuntungan Finansial
Menurut Maribel Lopez, seorang analis dari Lopez Research, semakin banyak perusahaan yang kini mengukur keberhasilan AI berdasarkan produktivitas ketimbang hanya melihat keuntungan finansial langsung.
Banyak perusahaan yang telah mengimplementasikan AI melaporkan bahwa meskipun ROI dalam bentuk keuntungan finansial tradisional belum sepenuhnya terlihat dalam laporan keuangan, dampaknya terhadap efisiensi operasional dan produktivitas sangat signifikan.
Dengan kata lain, AI tidak hanya membantu meningkatkan pendapatan, tetapi juga membuat perusahaan lebih kompetitif dengan mengotomatiskan proses bisnis, meningkatkan analisis data, dan mengurangi kesalahan manusia.
Indonesia Semakin Agresif dalam Investasi AI
Indonesia semakin menunjukkan keseriusannya dalam mengadopsi AI. Data dari penelitian ini juga mengungkapkan bahwa:
81% perusahaan Indonesia berencana meningkatkan atau mempertahankan investasi AI mereka tahun ini.
Di tingkat global, 62% perusahaan berencana meningkatkan investasi AI mereka, dengan hampir 39% di antaranya akan menaikkan anggaran sebesar 25-50%.
Ini menandakan bahwa AI kini bukan lagi sekadar tren teknologi, melainkan strategi bisnis jangka panjang bagi banyak perusahaan.
Masa Depan AI di Indonesia: Apa yang Bisa Diharapkan?
Dengan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi AI dan teknologi open-source, Indonesia berada dalam jalur yang tepat untuk menjadi pemain utama dalam ekosistem AI global.
Beberapa hal yang bisa kita harapkan dalam waktu dekat:
Pertumbuhan ekosistem AI yang lebih luas – Dengan lebih banyak perusahaan yang berinvestasi, kolaborasi antara sektor bisnis, akademisi, dan pemerintah akan semakin kuat.
Peningkatan jumlah tenaga kerja yang terampil di bidang AI – Semakin banyak program pelatihan AI untuk menyiapkan sumber daya manusia yang kompeten.
Lebih banyak inovasi berbasis AI – Mulai dari otomatisasi bisnis hingga kecerdasan buatan dalam industri kesehatan, keuangan, dan manufaktur.
Kesimpulan: AI, Open-Source, dan Masa Depan Inovasi di Indonesia
Penelitian IBM ini menunjukkan bahwa adopsi AI di Indonesia terus meningkat, dengan banyak perusahaan yang mulai memahami nilai strategis dari investasi AI jangka panjang.
Teknologi open-source menjadi pilihan menarik karena memberikan efisiensi biaya, fleksibilitas, dan akses ke inovasi global. Dengan semakin banyaknya perusahaan yang beralih ke open-source AI, kita bisa melihat pertumbuhan ekosistem teknologi yang lebih inklusif dan kompetitif.
Indonesia sedang berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu pemimpin AI di Asia Tenggara, dan investasi AI yang semakin agresif akan membuka peluang besar bagi ekonomi digital di masa depan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah perusahaan di Indonesia sudah siap menghadapi revolusi AI ini?