Perubahan Fitur Like di Media Sosial X untuk Menjaga Privasi Pengguna

Media sosial X telah melakukan perubahan signifikan terkait fitur Like, yaitu fitur untuk menyukai suatu postingan, dengan tujuan untuk meningkatkan privasi pengguna. Sebagai hasil dari perubahan tersebut, platform tidak lagi menampilkan postingan mana yang disukai oleh pengguna lain.

Postingan yang disukai oleh pengguna akan secara otomatis disembunyikan dari publik dan hanya dapat dilihat oleh pengguna yang bersangkutan. Platform yang sebelumnya dikenal dengan sebutan Twitter telah memberitahukan pengguna terkait perubahan fitur Like melalui notifikasi yang diterima saat membuka aplikasi. Langkah tersebut diambil sebagai langkah untuk menjaga privasi pengguna.

Selain itu, X juga menegaskan bahwa meskipun postingan yang disukai disembunyikan, jumlah like dan metrik lainnya untuk postingan pengguna akan tetap ditampilkan di bawah notifikasi. Meskipun demikian, pembuat postingan masih dapat melihat siapa saja yang menyukai unggahannya.

Sebelumnya, X telah melakukan perombakan pada pedoman konten yang diizinkan tayang di platformnya. Salah satu peraturan yang diberlakukan adalah konten pornografi hanya boleh ditampilkan jika telah ditandai sebagai NSFW (Not Safe For Work) dan hanya dapat diakses oleh pengguna berusia minimal 18 tahun. Namun, kebijakan kontroversial ini mendapat sorotan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Menyikapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengancam akan memblokir X apabila masih memperbolehkan konten pornografi tayang di platformnya. "Soal pornografi X, saya sudah menyurati X. Kalau X tetap memperbolehkan pornografi di Indonesia, akan kita tutup, kita blok (tutup akses)," kata Budi Arie dalam rapat kerja bersama DPR RI.

Perubahan ini menunjukkan bahwa platform media sosial X tidak hanya fokus pada menyediakan layanan, tetapi juga memperhatikan aspek privasi pengguna. Langkah-langkah ini sejalan dengan upaya global untuk melindungi privasi pengguna dan memitigasi dampak negatif yang mungkin timbul dari konten yang disukai atau ditampilkan secara terbuka.

Dalam konteks Indonesia, privasi pengguna menjadi semakin penting mengingat tingginya konsumsi konten digital dan aktivitas online. Dengan demikian, keputusan X untuk memprioritaskan privasi pengguna menjadi langkah yang mendukung terciptanya lingkungan digital yang lebih aman dan nyaman bagi semua pihak.

Sementara itu, terkait dengan konten pornografi, sejalan dengan ancaman dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), platform X juga memiliki tanggung jawab moral dan legal untuk mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia terkait dengan penyebaran konten-konten yang dianggap tidak pantas.