Sumber foto: Kompas.com

Pertama di Dunia! PTBA-BRIN Kembangkan Batu Bara untuk Baterai Li-ion

Tanggal: 16 Jul 2024 19:06 wib.
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bersama Grup MIND ID dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menjalin kerjasama dalam memulai proyek percobaan yang mengonversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet untuk bahan baku baterai Lithium-ion (Li-ion). Proses konversi ini merupakan yang pertama dilakukan di dunia.

Artificial Graphite adalah bahan utama dalam produksi anoda, sedangkan Anode Sheet merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi oksidasi (kutub positif), dua komponen kunci dalam baterai Li-ion.

Dilo Seno Widagdo, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, menyatakan bahwa seluruh perusahaan di bawah Grup MIND ID telah berkomitmen untuk mengoptimalkan nilai tambah sumber daya mineral dan batu bara Indonesia. Langkah ini diwujudkan melalui tugas untuk mengelola sumber daya dan cadangan strategis, menjalankan hilirisasi, serta memimpin pasar demi menjadi perusahaan kelas dunia.

Dilo berharap bahwa proyek percobaan ini dapat diteruskan hingga tahap komersial dengan mempertimbangkan aspek ekonomi. Menurutnya, kelangsungan proyek ini memerlukan dukungan dan kajian mendalam dari segi ekonomi.

MIND ID memiliki fokus mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. Dengan demikian, proyek ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya mendukung diversifikasi usaha PTBA, tetapi juga memperkuat posisi perusahaan ini dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik di masa mendatang.

Arsal Ismail, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, mengatakan bahwa pengembangan batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet merupakan komitmen PTBA dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong hilirisasi batu bara serta menjaga ketahanan energi nasional.

Menurut Arsal, PT Bukit Asam Tbk ingin menghadirkan energi tanpa henti bagi Indonesia dengan mengimplementasikan industri batu bara yang menggunakan teknologi bersih. Pengembangan batu bara menjadi bahan baku untuk Artificial Graphite dan Anode Sheet merupakan terobosan global yang penting dalam hilirisasi batu bara. Selain itu, ini juga akan mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di dalam negeri.

Menurut Arsal, kebutuhan akan Artificial Graphite dan Anode Sheet akan meningkat seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan listrik. Tidak hanya untuk industri kendaraan listrik, kedua produk tersebut juga dibutuhkan dalam industri lain seperti penyimpanan energi, elektronik, dan peralatan medis.

Selain itu, keberlanjutan proyek ini juga sejalan dengan visi PTBA untuk menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan, serta mendukung pencapaian target Net Zero Emission (karbon netral) pada tahun 2060 atau lebih awal.

Dalam kesempatan yang sama, Mulyadi Sinung Harjono, Direktur Pemanfaatan Riset & Inovasi pada Industri BRIN, berharap bahwa proyek konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet ini dapat memberikan manfaat bagi Indonesia dengan memperkuat posisi dalam industri bahan baku strategis.

Proses konversi batu bara menjadi Artificial Graphite dan Anode Sheet terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan pertama melibatkan proses karbonisasi batu bara menjadi batu bara semi kokas atau Coalite. Kemudian Coalite dihaluskan menjadi serbuk, yang selanjutnya melalui proses perendaman, pemanasan, pencucian, pengeringan, dan penghalusan hingga menjadi Artificial Graphite yang merupakan bahan utama Anode Sheet.

Selanjutnya, pembuatan Anode Sheet dimulai dari pencampuran Artificial Graphite dengan bahan-bahan lain, lalu campuran tersebut dipanaskan dan dicetak sehingga membentuk lembaran di atas kertas tembaga. Tahap terakhir adalah pengeringan sehingga terbentuk Anode Sheet.

Dengan langkah ini, PTBA dan BRIN berupaya mendukung industri baterai Lithium-ion, yang saat ini semakin penting seiring dengan pertumbuhan kendaraan listrik dan teknologi penyimpanan energi. Proyek ini juga menjadi contoh nyata dari dedikasi Indonesia dalam mendorong industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Oleh karena itu, proyek ini diharapkan akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi industri energi nasional, serta secara konsisten mengukuhkan posisi Indonesia dalam industri baterai dan energi terbarukan di dunia. Hal ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi negara yang berdaya saing di bidang teknologi ramah lingkungan, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil serta mengurangi emisi karbon.

Dengan kerja sama yang kuat antara PTBA, BRIN, dan Grup MIND ID, proses konversi batu bara menjadi bahan baku untuk baterai Li-ion diharapkan akan menjadi langkah awal dalam menghadirkan industri energi berkelanjutan yang mampu memberikan solusi bagi tantangan lingkungan dan energi globaldi masa depan.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved