Perempuan Korea Selatan Jadi Korban Penipuan Deepfake Rp 813 Miliar

Tanggal: 27 Apr 2024 16:39 wib.
Seorang perempuan Korea Selatan mengungkapkan bahwa dia telah ditipu oleh seseorang yang menyamar sebagai Elon Musk menggunakan teknologi deepfake berbasis kecerdasan buatan (AI). Hal ini mengakibatkan kerugian sebesar US$ 50 ribu atau setara dengan Rp 813 miliar jika menggunakan kurs Rp 16.259 per US$.

Dalam wawancara yang disiarkan di program 'In Depth 60 Minutes' di stasiun TV Korea Selatan KBS pada 19 April, perempuan tersebut mengungkapkan, "Pada 17 Juli tahun lalu, Elon Musk menambahkan saya sebagai teman di Instagram." Meskipun dia merupakan penggemar berat Elon Musk setelah membaca biografinya, pada awalnya dia meragukan keaslian permintaan pertemanan tersebut.

"Elon Musk berbicara tentang anak-anaknya dan tentang naik helikopter untuk bekerja di Tesla atau Space X," paparnya. "Dia juga menjelaskan bahwa Elon Musk menghubungi penggemar secara acak."

"Elon Musk bahkan mengatakan 'Aku mencintaimu, kamu tahu itu?' ketika kami melakukan panggilan video," tambahnya, mengacu pada panggilan video yang diduga merupakan deepfake dari Elon Musk.

Penipu yang menyamar sebagai Elon Musk berhasil meyakinkan perempuan tersebut untuk mentransfer 70 juta won Korea atau setara dengan US$ 50 ribu ke rekening bank dengan nama warga negara asing. Oknum tersebut juga mengklaim bahwa dia akan membuat perempuan Korea Selatan itu kaya dengan menginvestasikan uang yang dikirimnya.

Data dari Federal Trade Commission menunjukkan bahwa penipuan dengan modus asmara telah merugikan korban sebesar US$ 1,3 miliar sepanjang tahun 2022 di Amerika Serikat.

Sebelumnya, seorang doppelgänger Elon Musk asal Cina bernama Yilong Ma mengunggah video dirinya di TikTok. Video tersebut menarik perhatian Elon Musk asli.

"Saya ingin bertemu orang ini (jika dia nyata). Sulit membedakannya dengan deepfake akhir-akhir ini," kata Elon Musk tentang Ma melalui X.com pada Mei 2022.

Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk selalu waspada dan memeriksa keabsahan informasi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Mengutamakan keamanan dan kehati-hatian dalam bertransaksi dan berinteraksi secara online akan membantu melindungi diri dari dampak negatif penipuan teknologi seperti deepfake ini.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved