Penyebab Apple Lebih Antusias Investasi di Vietnam Daripada di Indonesia
Tanggal: 4 Okt 2024 11:06 wib.
Investasi oleh produsen iPhone asal Amerika Serikat, Apple Inc di Vietnam terus meningkat, mengungguli Indonesia. Hal ini disebabkan oleh permintaan penghapusan pajak jangka panjang yang menjadi hambatan bagi Indonesia.
Menurut Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi, pembebasan pajak hingga 50 tahun yang ditawarkan Vietnam menjadi daya tarik besar bagi Apple. Perbandingannya, pemerintah Indonesia hanya memberikan tax holiday berkisar 5-10 tahun, yang dianggap terlalu rendah.
Latar belakang dari kebijakan Vietnam ini adalah kebutuhan akan lebih banyak lapangan pekerjaan, dengan jumlah tenaga kerja mencapai 200 ribu orang. Perbedaan kebijakan antara dua negara ini telah membuat Apple lebih tertarik untuk berinvestasi di Vietnam daripada di Indonesia.
Menurut Budi Arie, kesuksesan Vietnam dalam menarik investasi ini disebabkan oleh tawaran yang menarik dari pemerintah, yang disorot sebagai sesuatu yang harus dihitung sebagai sebuah negara.
Komitmen investasi Apple di Indonesia sebelumnya terhenti ketika CEO Apple, Tim Cook, menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi sebesar Rp1,6 triliun namun belum berminat untuk membangun pabrik di Indonesia.
Sementara itu, Vietnam berhasil menarik investasi Apple sebesar Rp256 triliun, sementara di Singapura mencapai sekitar Rp4 triliun. Investasi Apple di China sendiri telah memberikan kontribusi 10-15% bagi ekonomi negara tersebut.
Hadirnya Apple di Vietnam melalui rantai pasoknya asal Taiwan, Foxconn, telah membuka berbagai peluang industri di Vietnam. Dengan proyek baru senilai US$551 juta di Song Khoai Amata Industrial Park, Vietman telah menjadi pilihan utama bagi Apple.
Foxconn juga telah menyebutkan rencana diversifikasi basis produksi mereka, dengan membuka lokasi produksi baru di India dan Vietnam. Anak perusahaan utama mereka, Hon Hai Precision Industry Co, memegang tanggung jawab untuk merakit sebagian besar iPhone di dunia.
Namun demikian, sebelumnya Quanta Computer Inc, kontraktor Apple untuk produksi MacBook, juga memiliki rencana untuk berinvestasi di Vietnam senilai US$120 juta.
Terlepas dari kesuksesan Vietnam dalam menarik investasi Apple, Indonesia juga masih berusaha untuk menarik minat dari perusahaan teknologi besar ini. Meskipun kesepakatan sebelumnya mengenai komitmen investasi belum berbuah pabrik di Indonesia, pemerintah terus menjajaki kemungkinan untuk membawa investasi Apple ke dalam negeri.
Negosiasi antara pemerintah dan perusahaan-perusahaan tersebut masih terus berlangsung, termasuk harapan untuk melibatkan perusahaan-perusahaan besar AS seperti Foxconn dan Hon Hai Precision Industry Co, untuk membuka peluang investasi di Indonesia.
Dengan memperhatikan keberhasilan Vietnam dalam menarik investasi Apple dengan kebijakan berpihak kepada perusahaan manufaktur, pemerintah Indonesia memiliki kesempatan untuk memperbaiki kebijakan investasi di bidang teknologi. Kebijakan yang lebih bersahabat bagi perusahaan teknologi besar, seperti pemberian insentif yang lebih menarik, memiliki potensi untuk meningkatkan daya tarik Indonesia sebagai tujuan investasi bagi perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti Apple.