Penjualan Smartwatch Global Anjlok! Apple Watch Kehilangan Pamor?
Tanggal: 15 Mar 2025 20:58 wib.
Dalam tahun 2024, pasar arloji pintar atau smartwatch global mengalami penurunan yang signifikan, mencapai 7% secara tahunan (Year-over-Year/YoY). Fenomena ini merupakan penurunan pertama dalam pasar smartwatch, seperti yang diungkapkan oleh laporan terbaru dari firma riset Counterpoint. Peristiwa ini cukup mengejutkan, terutama bagi produsen utama seperti Apple yang selama ini mendominasi pasar smartwatch.
Salah satu penyebab utama mengapa penjualan Apple Watch mengalami penurunan adalah menurunnya permintaan untuk model Apple Watch standar, khususnya di India, salah satu pasar tercepat pertumbuhannya. Menurut Counterpoint, pengguna saat ini mengharapkan inovasi yang lebih signifikan pada produk smartwatch. Desain dan fungsionalitas dari model-model baru yang diluncurkan dinilai tidak cukup menawan untuk menarik perhatian konsumen, yang kemudian berdampak pada perlambatan siklus penggantian perangkat mereka.
Apple Watch sendiri telah berjalan selama sepuluh tahun, namun momentum penjualannya turun menjelang peluncuran seri S10. Anshika Jain, Senior Research Analyst Counterpoint, menyebutkan bahwa penyebab utama penurunan tersebut berasal dari Amerika Utara, di mana ketidakhadiran model Ultra 3 dan kurangnya peningkatan fitur pada seri S10 membuat konsumen merasa ragu untuk melakukan pembelian. Selain itu, ada masalah lain seperti sengketa paten yang memperlambat pengiriman di paruh pertama tahun ini. Keberadaan model Apple Watch SE yang sudah lama juga berkontribusi pada penurunan ekspektasi konsumen.
Meskipun mengalami penurunan penjualan sebesar 19% YoY, Apple tetap menjadi pemimpin pasar di kategori smartwatch secara global dengan pangsa pasar sebesar 22%. Namun, pabrikan lainnya dalam indeks 'Top 5' justru menunjukkan pertumbuhan yang positif. Huawei yang menduduki posisi kedua dengan pangsa pasar sebesar 13% mencatat pertumbuhan yang mencolok, yaitu sebesar 35% YoY. Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa meskipun Apple mengalami kesulitan, pabrikan lain justru mendapatkan momentum yang baik.
Samsung, yang menempati posisi ketiga dengan pangsa pasar sebesar 9%, juga melaporkan pertumbuhan, meskipun lebih minim, yakni sebesar 3%. Baru-baru ini, Samsung meluncurkan model terbaru dari Galaxy Watch, termasuk Galaxy Watch 7, Galaxy Watch Ultra, dan Galaxy Watch FE. Peluncuran model-model ini tampaknya telah berhasil meningkatkan adopsi smartwatch di segmentasi pasar.
Xiaomi, di urutan keempat, mencatat pertumbuhan yang paling mencolok dengan peningkatan sebesar 135% YoY, serta berhasil meraih pangsa pasar sebesar 8%. Keberhasilan Xiaomi ini terutama didorong oleh penjualan kuat dari produk-produk seperti seri Watch S1 dan Redmi Watch, yang mendapatkan sambutan baik di berbagai negara.
Di posisi kelima, merek imoo melaporkan pertumbuhan sebesar 22% YoY. Sementara itu, untuk merek-merek smartwatch lainnya yang tidak termasuk dalam daftar 'Top 5', secara umum mengalami penurunan yang signifikan, sebesar 22% YoY. Hal ini menunjukkan ketatnya persaingan di pasar smartwatch, di mana inovasi dan fitur-fitur baru sangat menentukan keberhasilan produk.
Analisis lebih dalam menunjukkan bahwa adopsi smartwatch di beberapa negara menjadikan China sebagai kontributor terbesar untuk pengiriman smartwatch global, membentuk 25% dari total pengapalan. India menyusul di posisi kedua dengan memberikan kontribusi 23%. Negara-negara non-blok, seperti yang tergabung dalam gerakan Non-Aligned Movement (NAM), berkontribusi sebesar 22% terhadap penjualan smartwatch global dan berada di urutan ketiga.
Eropa, Asia Pasifik (kecuali China dan India), Asia Tenggara, dan Amerika Latin secara berurutan menempati posisi keempat hingga ketujuh dalam hal kontribusi pengapalan smartwatch. Hal ini menunjukkan bahwa memperluas pangsa pasar ke wilayah-wilayah tersebut dapat menjadi langkah strategis bagi produsen untuk meningkatkan penjualan mereka.
Sementara banyak produsen besar berjuang untuk mempertahankan posisi mereka di pasar arloji pintar, perkembangan ini menunjukkan bahwa perubahan tren konsumen sangat cepat, dan banyak yang beralih ke alternatif lain, termasuk jam tangan dari merk-merk asal China. Dengan meningkatnya kompetisi dan permintaan akan inovasi, masa depan pasar smartwatch diprediksi akan semakin dinamis.