Penjualan Smartphone Global Meningkat: Ponsel Lipat dan GenAI Jadi Tren Masa Depan
Tanggal: 30 Nov 2024 21:52 wib.
Penjualan smartphone secara global kembali mengalami peningkatan setelah dua tahun mengalami penurunan signifikan. Pada khususnya, pertumbuhan pesat terjadi pada ponsel yang dapat dilipat. Bahkan, menurut laporan perusahaan riset IDC yang berjudul 'Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker', pengiriman smartphone diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,2% secara tahunan pada tahun 2024 mendatang. Data yang diperoleh dari laman resmi perusahaan ini menunjukkan bahwa jumlah ponsel yang dikirimkan mencapai 1,24 miliar unit.
Terdapat pertumbuhan yang signifikan pada model ponsel Android, dengan pertumbuhan tahun-ke-tahun mencapai 7,6%. Wilayah fokus pertumbuhan ini terletak di Asia-Pasifik, Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan China. Khususnya, ponsel dengan harga murah (low-end) menunjukkan pertumbuhan sebesar 6,2% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu, perangkat iOS mengalami pertumbuhan yang lebih kecil sepanjang tahun 2024, yakni hanya sebesar 0,4%. Meskipun berhasil mencatat rekor penjualan di India, Apple mengalami tantangan di beberapa pasar seperti China, Amerika Serikat (AS), dan Eropa.
Namun, untuk periode 2025, peramalan menunjukkan bahwa posisi ini akan berbalik. Pertumbuhan perangkat iOS dikatakan akan mencapai 3,1% secara tahun-ke-tahun, sementara pertumbuhan Android diramalkan hanya sebesar 1,7%.
Selain itu, laporan tersebut juga menyinggung keberadaan ponsel lipat. Menurut Direktur Penelitian di Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, Anthony Scarsella, meskipun volume ponsel lipat di pasar masih rendah, model ponsel ini menjadi berita utama.
Lebih lanjut, Anthony menyatakan, "Pada Q3, ponsel lipat mengalami penurunan sebesar 7,4%, meskipun saat sebagian besar vendor dunia meluncurkan model baru. Namun, ponsel lipat diprediksi akan tumbuh sebesar 10,5% pada tahun 2024 dan akan mempertahankan pertumbuhan dua digit hingga 2025, dengan CAGR selama lima tahun sebesar 15,9%."
Meski begitu, Anthony juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ponsel lipat tersebut diperkirakan akan melambat. Hal ini disebabkan oleh fokus dan investasi vendor China pada smartphone GenAI serta adanya masalah terkait daya tahan smartphone.
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Direktur Penelitian Senior dalam laporan tersebut, Nabila Popal. Meskipun ponsel lipat belum mempengaruhi permintaan secara signifikan saat ini, dalam jangka panjang, diperkirakan akan terjadi revolusi pada ponsel jenis ini.
Menurutnya, "diperlukan lebih banyak investasi untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan memperkenalkan fitur yang akan mendorong konsumen untuk pergi ke toko dan menciptakan siklus permintaan yang tinggi bagi ponsel lipat."
Memperhatikan berbagai informasi dari laporan ini, dapat disimpulkan bahwa pasar smartphone, baik ponsel lipat maupun ponsel reguler, memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun ke depan. Diperkirakan adanya gebrakan baru dalam teknologi dan fitur-fitur yang akan semakin menarik minat konsumen untuk mengikuti perkembangan industri smartphone.
Motivasi bisnis pada ponsel murah juga menjadi poin penting yang menunjukkan bahwa segmen low-end masih memiliki pangsa pasar yang kuat. Dalam menghadapi tantangan yang ada, terutama terkait daya tahan dan inovasi produk, vendor-vendor smartphone perlu terus berupaya mengembangkan teknologi yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin cerdas daneksklusif.