Pengguna Android tetap telacak oleh Google meski GPS tidak Aktif
Tanggal: 24 Nov 2017 14:31 wib.
Tampang.com - Sejak awal tahun 2017 ini, smartphone Android dapat menyimpan alamat melalui menara seluler terdekat meskipun layanan lokasi sedang dinonaktifkan. Data alamat tersebut akan dikirim kembali ke Google melalui data yang terenkripsi kepush notification dan sistem pengelolaan pesan ketika terhubung dengan internet.
Cara inilah yang tak terhindarkan oleh pengguna ponsel, meskipun GPS nonaktif, tidak ada kartu SIM, ataupun saat ponsel telah dilakukan reset pabrik, Google masih bisa melacak lokasimu. Alhasil Google sebagai perusahaan di balik sistem Android ini dapat membuntuti penggunanya di manapun berada. Hal ini bahkan sudah dikonfirmasi oleh Google sendiri.
Hal itu tentu amat merugikan sekaligus berisiko bagi para pengguna yang tidak ingin kehilangan privasinya. Misalnya saja bagi korban kekerasan dalam rumah tangga yang hendak mematikan layanan lokasi untuk menyembunyikan keberadaan mereka, ataupun bagi aparat penegak hukum. Meski terenkripsi, tetap saja hal ini berpotensial bagi mata-mata atau hacker untuk meretas data yang dimiliki pengguna Android, karena setiap ponsel memiliki ID unik yang dapat dikaitkan dengan data lokasi.
Google mengaku, pada awal tahun ini 2017, mereka mulai mencari kode ID Seluler sebagai sinyal tambahan untuk lebih meningkatkan kecepatan dan kinerja pengiriman pesan. Google juga mengaku tidak pernah memasukkan ID Seluler ke dalam sistem sinkronisasi jaringannya, sehingga data segera dibuang, dan mereka akan memperbaruinya agar tidak lagi meminta ID.
Google berjanji untuk mengambil langkah dalam menghentikan praktik ini. Mereka juga memastikan pada akhir November nanti ponsel Android tidak akan lagi mengirimkan data lokasi menara seluler ke Google.
Wah sayang dong, padahal kita bisa tuh melacak posisi smartphone kita yang hilang atau dicuri.