Sumber foto: iStock

Pengelabuan Distributor China dalam Memperoleh Chip Canggih Nvidia

Tanggal: 4 Jul 2024 22:27 wib.
Teknologi semakin menjadi komoditas berharga dalam persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Terutama dalam industri chip canggih yang memberikan keunggulan pada sektor Artificial Intelligence (AI). Pemerintahan Joe Biden telah memblokir ekspor chip canggih dan alat pembuat chip ke China sebagai bagian dari strategi pengendalian teknologi terkini. Namun, laporan Wall Street Journal mengungkapkan upaya distributor China dalam mengelabui aturan tersebut.

Menurut laporan Wall Street Journal, lebih dari 70 distributor di China telah mencari celah untuk memperoleh chip terbatas milik Nvidia. Dalam sebuah kontak langsung dengan 25 distributor, mereka mengklaim memiliki persediaan puluhan chip Nvidia kelas atas setiap bulannya. Hal ini menunjukkan adanya upaya sistematis dalam mengelabui aturan yang diberlakukan oleh pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Joe Biden.

Langkah pengelabuan tersebut dilakukan dengan skema pembayaran di muka dan janji pengiriman dalam beberapa minggu. Dari segi harga, seluruh server yang mengandung delapan chip Nvidia kelas atas dibanderol sebesar US$300 ribu. Meskipun demikian, cara ini tampaknya tidak ditujukan untuk menjual kepada perusahaan besar yang membutuhkan jumlah yang lebih besar untuk memenuhi permintaan. Distributor tersebut lebih cenderung memasok chip kepada startup AI atau lembaga penelitian dengan kebutuhan yang lebih sederhana.

Tentu saja, kebutuhan China terhadap chip canggih dari Nvidia tidak bisa dianggap enteng. China berupaya agar dapat tetap bersaing dalam perlombaan teknologi AI dengan AS. Hal ini menunjukkan tingginya permintaan atas teknologi canggih tersebut di pasar China.

Di sisi lain, Nvidia sendiri telah menegaskan bahwa perusahaan mereka mematuhi aturan yang ditetapkan oleh pemerintah AS. Mereka memastikan tidak menjual chip canggih yang dibatasi untuk dikirim ke China. Juru bicara Nvidia menegaskan, "Kami menerapkan standar yang sama untuk transaksi semuanya, besar atau kecil, dan mengharapkan mitra kami melakukan hal serupa."

Tindakan pengelabuan distributor China dalam memperoleh chip canggih Nvidia menunjukkan betapa ketatnya persaingan dalam industri teknologi antara AS dan China. Meskipun adanya pembatasan dan larangan ekspor yang diberlakukan, banyak pihak di China tetap berupaya untuk memperoleh teknologi tersebut dengan cara-cara yang tidak sah. Hal ini dapat memperburuk ketegangan antara kedua negara dan menimbulkan dampak yang lebih luas dalam diplomasi perdagangan internasional. Oleh karena itu, upaya untuk mencari solusi jangka panjang dalam mengatasi masalah ini sangatlah penting.

Dalam menghadapi fenomena ini, pemerintah AS dan perusahaan teknologi seperti Nvidia perlu meningkatkan tindakan pengawasan, pengamanan, dan penegakan hukum untuk mencegah terjadinya pengelabuan semacam ini. Bersamaan dengan itu, China juga perlu mematuhi aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah AS untuk menjaga integritas sektor teknologi internasional.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved