Sumber foto: iStock

Penemuan Revolusioner: Baterai Silikon yang Mampu Membuat Mobil Listrik Melaju Hingga 1.000 KM Sekali Charge

Tanggal: 17 Apr 2025 09:14 wib.
Transisi dari kendaraan bermotor yang menggunakan bensin ke kendaraan listrik (EV) semakin mendekati kenyataan berkat penemuan luar biasa dari para peneliti di Korea Selatan. Sebuah inovasi di dunia baterai mobil listrik kini berhasil memecahkan salah satu masalah utama dalam pengembangan kendaraan listrik, yakni jarak tempuh yang terbatas. Para ahli dari Pohang University of Science and Technology (POSTECH) berhasil mengembangkan mobil listrik yang menggunakan baterai berbahan silikon. Dengan baterai ini, kendaraan listrik dapat menempuh jarak hingga 1.000 km dalam sekali pengisian daya. Temuan ini membuka jalan bagi akhir dari era mobil berbahan bakar bensin.

Baterai Silikon: Solusi untuk Mobil Listrik Jarak Jauh

Baterai silikon telah menjadi fokus banyak penelitian dalam beberapa tahun terakhir karena keunggulannya yang dapat menyediakan energi lebih besar dalam ukuran yang lebih kecil. Namun, meskipun silikon memiliki potensi yang sangat besar, ia juga memiliki tantangan besar. Salah satu masalah utama dengan silikon adalah perubahan ukuran elemen silikon saat diisi ulang. Ketika baterai diisi, elemen silikon dapat membesar hingga tiga kali lipat ukuran aslinya, dan kemudian menyusut kembali ketika daya berkurang. Hal ini menyebabkan kerusakan struktural pada baterai dan memperpendek umur pakainya.

Pendekatan Baru yang Lebih Efisien dan Murah

Biasanya, untuk mengatasi masalah ini, banyak penelitian fokus pada partikel silikon nano yang sangat kecil. Meskipun partikel nano dapat mengurangi masalah pembesaran dan penyusutan silikon, proses pembuatan partikel nano sangat mahal dan kompleks. Namun, para peneliti di Pohang University memilih pendekatan yang sangat berbeda. Mereka justru menggunakan partikel silikon berukuran mikro yang jauh lebih besar dibandingkan dengan partikel nano. Meskipun lebih besar, partikel mikro ini memiliki keunggulan karena lebih mudah diproduksi dengan biaya yang lebih rendah.

Pendekatan ini ternyata memberikan hasil yang menggembirakan. Densitas energi baterai silikon yang menggunakan partikel mikro ini ternyata jauh lebih besar dan lebih efisien dalam menyimpan daya. Hal ini memungkinkan mobil listrik untuk menempuh jarak jauh tanpa harus sering-sering mengisi ulang baterai.

Mengatasi Masalah Kembang-Kempisnya Partikel Silikon

Meskipun menggunakan partikel silikon berukuran mikro lebih murah, tantangan berikutnya adalah bagaimana mengatasi masalah perubahan ukuran partikel silikon yang dapat membesar dan menyusut selama siklus pengisian daya. Para peneliti POSTECH berhasil mengatasi masalah ini dengan mengembangkan gel polimer elektrolit. Gel ini memiliki kemampuan untuk berubah bentuk mengikuti perubahan bentuk partikel silikon saat diisi ulang. Gel tersebut kemudian diikat secara kimiawi menggunakan radiasi tembakan elektron, yang memastikan bahwa ikatan antar partikel silikon tetap stabil meskipun terjadi ekspansi dan kontraksi.

Dengan teknologi ikatan kimia yang stabil ini, para peneliti berhasil menciptakan baterai silikon yang tidak hanya lebih efisien tetapi juga lebih tahan lama. Kestabilan baterai ini bahkan setara dengan baterai lithium-ion standar yang saat ini banyak digunakan pada kendaraan listrik. Bahkan, baterai silikon yang dikembangkan oleh para peneliti ini memiliki densitas energi yang 40 persen lebih besar dibandingkan dengan baterai lithium-ion konvensional.

Keunggulan dan Potensi Aplikasi Baterai Silikon

Park Soojin, seorang peneliti dari POSTECH, mengungkapkan bahwa tim mereka menggunakan anoda silikon mikro, yang memungkinkan baterai tetap stabil meskipun mengalami perubahan ukuran. Penemuan ini membawa mereka lebih dekat pada pengembangan sistem baterai dengan densitas energi tinggi, yang sangat dibutuhkan untuk kendaraan listrik masa depan. Dengan baterai silikon, kendaraan listrik dapat menempuh jarak yang lebih jauh dalam sekali pengisian daya, yang tentunya sangat penting untuk adopsi massal mobil listrik di seluruh dunia.

Selain itu, baterai silikon ini juga memberikan potensi besar untuk digunakan dalam berbagai aplikasi lain selain kendaraan listrik. Teknologi ini bisa diaplikasikan dalam perangkat elektronik portabel, pembangkit energi terbarukan, dan berbagai produk lainnya yang memerlukan sumber daya yang efisien dan tahan lama.

Peluang Masa Depan: Mengakhiri Era Mobil Bensin

Inovasi dalam pengembangan baterai silikon ini bisa menjadi titik balik dalam revolusi kendaraan listrik. Dengan kemampuan mobil listrik untuk menempuh jarak hingga 1.000 km dalam sekali pengisian daya, ini akan mengurangi ketergantungan pada mobil berbahan bakar fosil dan membuka jalan menuju mobilitas yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, biaya produksi yang lebih rendah dan keunggulan efisiensi energi akan mempercepat adopsi teknologi hijau di industri otomotif.

Dengan hasil riset ini, harapan untuk mengakhiri era mobil berbahan bakar bensin semakin dekat. Mobil listrik dengan baterai silikon yang lebih efisien dan tahan lama dapat menjadi alternatif utama di pasar otomotif global. Penemuan ini memberikan potensi besar untuk membawa perubahan yang signifikan dalam cara kita mengemudi, mengurangi polusi udara, dan melindungi lingkungan.

Kesimpulan

Penemuan baterai silikon oleh para peneliti di Pohang University of Science and Technology membuka jalan bagi masa depan kendaraan listrik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Dengan kemampuan baterai untuk memberikan jarak tempuh yang lebih jauh, serta biaya produksi yang lebih rendah, teknologi ini dapat mengakhiri ketergantungan pada mobil berbahan bakar bensin. Penemuan ini tidak hanya berdampak pada industri otomotif, tetapi juga membuka peluang untuk aplikasi di berbagai sektor yang membutuhkan sumber daya energi yang efisien dan tahan lama.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved