Sumber foto: iStock

Penemuan Patung Buddha Kuno di Bukit Choras, Malaysia

Tanggal: 1 Jul 2024 21:25 wib.
Arkeolog Malaysia telah berhasil menemukan patung Buddha yang diperkirakan berasal dari abad ke-8 atau ke-9 Masehi di Situs Peninggalan Arkeologi Bukit Choras, Yan, Kedah, Malaysia. Penemuan ini menjadi berita menarik karena usia patung Buddha tersebut jauh lebih tua daripada candi Borobudur di Indonesia dan Angkor Wat di Kamboja.

Penelitian ini dipimpin oleh tim dari Pusat Penelitian Arkeologi Global (PPAG) Universitas Sains Malaysia (USM). Kerjasama dengan National Heritage Department (JWN) dan USM memungkinkan penelitian ini dilakukan dengan cermat. Proses penelitian ini berlangsung mulai dari 21 April hingga 21 Mei 2024. Hasil dari tahap ketiga penelitian ini berhasil mengungkap struktur bangunan dengan dinding bagian utara dan barat yang menunjukkan keunikan arsitektur dari candi Bukit Choras.

Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata, Seni, dan Kebudayaan Malaysia, Datuk Roslan Abdul Rahman, menjelaskan bahwa patung Buddha yang ditemukan di situs ini memiliki keunikan tersendiri. Patung tersebut merupakan satu-satunya patung Buddha seukuran manusia yang terbuat dari plesteran — campuran kapur, air, dan pasir — yang ditemukan di dinding utara kuil. Patung ini juga memiliki ciri ikonografi yang jelas, seperti jubah, ekspresi wajah, dan pakaian, serta terdapat prasasti berbahasa Sansekerta yang diukir pada patung tersebut. Selain itu, temuan lainnya adalah pecahan tembikar tanah yang turut ditemukan di situs Bukit Choras.

Terlepas dari nilai sejarah dan keunikan patung ini, perhatian yang sangat serius diberikan terhadap langkah pengamanan dan penelitian lebih lanjut terhadap peninggalan ini. Oleh karena itu, patung Buddha ini telah dikeluarkan dari situs Bukit Choras dan dipindahkan sementara ke laboratorium PPAD USM untuk menjalani pekerjaan konservasi secara menyeluruh.

Hingga tahap ketiga penelitian ini, telah ditemukan tiga prasasti di Bukit Charos. Prasasti ini berisi mantra-mantra Buddha yang menjadi penemuan penting dalam konteks sejarah dan keberadaan peradaban Kedah Tua. Roslan menambahkan bahwa penemuan terbaru di situs ini membuka peluang baru dalam menafsirkan posisi geostrategis peradaban Kedah Tua sebagai tempat penting dalam jalur perdagangan maritim Asia Tenggara.

Penemuan ini turut membuka kesempatan bagi dunia arkeologi untuk lebih memahami perjalanan sejarah peradaban Buddha di Asia Tenggara. Dengan adanya prasasti berbahasa Sansekerta yang diukir pada patung serta penemuan prasasti-prasasti lainnya, hal ini juga memberikan wawasan baru tentang peran Kedah Tua dalam penyebaran agama Buddha dan perkembangan jalur perdagangan maritim di wilayah Asia Tenggara pada masa tersebut.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved