Peneliti Ungkap Potensi Kehidupan di Luar Angkasa, Planet Mars Dekat Bumi
Tanggal: 14 Nov 2024 18:31 wib.
Planet Mars memunculkan harapan sebagai tempat yang potensial bagi manusia di masa depan, terutama ketika Bumi mengalami peningkatan populasi yang signifikan. Namun, pertanyaan besar yang muncul adalah apakah Planet Mars, sebagai "tetangga" Bumi, dapat menjadi rumah bagi mahluk hidup.
Dalam perkembangan terbaru, para peneliti melakukan simulasi terhadap organisme yang mungkin dapat hidup di Planet Mars. Simulasi ini dilakukan di dua lokasi, yaitu The Mars Desert Research Station di Utah, Amerika Serikat (AS) dan di Nunavut, Kanada. Kedua stasiun penelitian tersebut merupakan habitat simulasi Mars yang dioperasikan oleh The Mars Society, tempat di mana kru melakukan latihan untuk eksplorasi Mars berawak.
Simulasi ini difokuskan pada keanekaragaman lumut kerak di Mars, membantu kami memahami organisme ini baik di Bumi maupun di luar angkasa. Lumut kerak dikenal sebagai organisme yang sangat tangguh yang dapat bertahan hidup di berbagai permukaan, seperti bebatuan, pohon, tanah kosong, dan bangunan.
Organisme komposit ini ditemukan di setiap benua dan hampir seluruh daratan di Bumi, dan anehnya, beberapa spesies bahkan dapat bertahan dari paparan luar Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).
Kemampuan adaptasi dan ketahanan lumut kerak telah lama menarik minat para peneliti untuk mempelajari kemungkinan keberadaan organisme yang dapat bertahan hidup di Mars. Misi ini, yang diberi nama Mars 160, merupakan survei keanekaragaman hayati lumut lengkap menggunakan pakaian antariksa untuk mengamati berbagai habitat di kedua stasiun penelitian.
Lebih dari 150 spesimen lumut kerak dikumpulkan selama misi ini, yang kemudian "dikembalikan ke Bumi" dan diidentifikasi di Herbarium Nasional Kanada di Museum Alam Kanada. Melalui pendekatan pemeriksaan morfologi, investigasi anatomi dan kimia internal, serta kode batang DNA, "Mission Support" berhasil mengidentifikasi 35 spesies lumut kerak dari Stasiun Penelitian Gurun Mars dan 13 spesies dari Stasiun Penelitian Arktik Mars Flashline.
Informasi mengenai spesies-spesies ini, lengkap dengan foto-foto dan sinopsis karakteristik pengenalannya, dirangkum dalam sebuah jurnal yang diterbitkan dalam Check List.
Penelitian ini memiliki potensi untuk memberikan kontribusi besar bagi misi di masa depan di kedua stasiun penelitian analog Mars, sekaligus membantu para ahli lichenologi Bumi untuk lebih memahami distribusi organisme ini.
Dalam konteks pengembangan misi antariksa, pemahaman yang lebih mendalam mengenai organisme yang dapat bertahan hidup di lingkungan Mars dapat menjadi landasan penting dalam merencanakan ekspedisi manusia ke planet merah tersebut.
Penemuan potensi keberadaan kehidupan di Mars juga membuka peluang bagi pengembangan teknologi yang dapat memungkinkan manusia untuk secara aktif tinggal di planet tersebut.
Data-data yang diperoleh dari pemeriksaan lebih lanjut terhadap organisme yang dapat bertahan hidup di kondisi lingkungan yang ekstrim ini dapat membantu upaya manusia untuk mengembangkan teknologi adaptasi yang diperlukan dalam eksplorasi luar angkasa.