Sumber foto: iStock

Pendapatan Grab Terus Meningkat, Ini Rahasianya

Tanggal: 13 Nov 2024 21:54 wib.
Setelah mengalami masa sulit akibat pandemi Covid-19, kini kondisi Grab kembali membaik. Perusahaan teknologi yang beroperasi di sebagian besar negara Asia Tenggara ini memasang target pendapatan yang lebih tinggi dari perkiraan awalnya. Awalnya, Grab memproyeksikan pendapatan sebesar US$ 2,70 miliar hingga US$ 2,75 miliar (setara dengan Rp 42,7 triliun-Rp 43,9 triliun). Namun, kini mereka merevisi target pendapatan menjadi US$ 2,76 miliar hingga US$ 2,78 miliar (Rp 43,6 triliun-Rp 43,9 triliun).

Anthony Tan, CEO Grab, mengungkapkan keoptimisan perusahaan terhadap prospek pertumbuhan jangka panjang di Asia Tenggara. Keberhasilan ini didukung oleh kemampuan Grab dalam menangkap tren permintaan yang kuat. Hal ini diungkapkan dalam pernyataan yang dikutip dari Reuters pada Selasa (12/11/2024).

Pada kuartal ketiga, Grab mencatat pendapatan sebesar US$ 716 juta (setara dengan Rp 11,3 triliun). Selain itu, transaksi pelanggan juga mengalami kenaikan sebesar 22% dalam periode yang sama. Bisnis pengiriman makanan, yang sempat porak-poranda selama pandemi, juga telah mulai pulih. Grab melakukan berbagai upaya untuk meraih lebih banyak pengguna, termasuk dengan memperkenalkan opsi harga lebih murah pada layanan transportasi bagi mereka yang masih berhati-hati dalam pengeluaran. Upaya ini disertai dengan tetap mempromosikan layanan premium.

Upaya tersebut ternyata berbuah manis, terbukti dengan peningkatan margin pada perjalanan layanan premium hingga 1,2 kali lebih tinggi dari versi standar, seperti yang diungkapkan oleh Peter Oey, CFO Grab.

Selain itu, Grab juga menaikkan perkiraan laba inti tahunannya, dari sebelumnya sekitar US$ 250 juta hingga US$ 270 juta (Rp 3,9 triliun-Rp 4,2 triliun) menjadi sekitar US$ 308 juta hingga US$ 313 juta (Rp 4,8 triliun-Rp 4,9 triliun).

Kabar mengenai kinerja positif Grab ini tentunya menjadi sorotan publik. Seiring dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi yang kian membaik, perusahaan teknologi seperti Grab memberikan kontribusi positif dalam mengerek industri dan perekonomian di Asia Tenggara secara keseluruhan.

Kunci dari keberhasilan ini tampaknya adalah strategi adaptasi yang dilakukan oleh Grab. Dengan cepat merespons kebutuhan pasar saat ini, perusahaan dapat mencapai kesuksesan yang signifikan. Hal ini juga menunjukkan bahwa teknologi dan inovasi dapat menjadi faktor kunci dalam mengatasi tantangan ekonomi, terutama dalam menghadapi dampak pandemi yang tak terduga.

Dari sisi pengguna, keberhasilan Grab dapat menjadi momentum yang menguntungkan. Layanan lebih murah pada transportasi dan tetapnya promosi layanan premium akan memberikan berbagai pilihan kepada pengguna. Dukungan terhadap bisnis pengiriman makanan juga menjadi nilai tambah bagi para pengguna yang mengandalkan layanan pengiriman dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam pandangan yang lebih luas, pertumbuhan Grab yang positif dan konsisten dapat memberikan optimisme bagi dunia usaha teknologi dan pelaku industri lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa pemulihan ekonomi bisa terjadi dengan cepat jika disertai dengan adaptasi dan inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Sebagai perusahaan teknologi yang mengoperasikan sebagian besar layanan digital di Asia Tenggara, peningkatan pendapatan dan kinerja positif Grab memberikan sinyal yang positif bagi perekonomian region ini. Mendorong inovasi dan kompetisi sehat di pasar regional, Grab turut serta dalam memperkuat fondasi ekonomi digital di Asia Tenggara.

 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved