Sumber foto: istock

Pemerintah New York Menggunakan Kecerdasan Buatan untuk Mengejar Wajib Pajak Berpenghasilan Tinggi

Tanggal: 19 Apr 2024 11:09 wib.
Pemerintah pusat seringkali menarik perhatian publik dengan kerasnya penindakan terhadap orang kaya melalui Badan Pajak (IRS). Namun, para petugas pajak negara bagian juga semakin agresif dalam melakukan audit terhadap para wajib pajak berpenghasilan tinggi, menurut para pengacara pajak dan akuntan.

Di New York, departemen pajak melaporkan bahwa terdapat 771.000 audit pada tahun 2022 (tahun terbaru yang tersedia), meningkat 56% dari tahun sebelumnya, menurut Departemen Pajak dan Keuangan negara bagian. Pada saat yang sama, jumlah auditor di New York turun 5% menjadi di bawah 200 karena keterbatasan anggaran.

Lalu, bagaimana New York bisa melakukan audit terhadap lebih banyak orang dengan jumlah auditor yang lebih sedikit? Jawabannya adalah Kecerdasan Buatan.

"Negara-negara bagian semakin canggih dalam menggunakan kecerdasan buatan untuk menentukan kandidat audit terbaik," kata Mark Klein, mitra dan ketua kehormatan di Hodgson Russ LLP. "Dan tebakan apa? Ketika Anda mencari pendapatan, bukanlah orang yang menghasilkan $10.000 setahun. Melainkan orang yang menghasilkan $10 juta." Klein mengatakan bahwa negara bagian tersebut mengirimkan ratusan ribu surat yang dihasilkan oleh kecerdasan buatan untuk mencari pendapatan.

Tingkat keberhasilan teknologi kecerdasan buatan dalam menjalankan audit terhadap orang kaya di New York membawa dampak signifikan terhadap pendapatan negara. Pada tahun 2022, pendapatan pajak penghasilan pribadi di New York mencapai rekor di atas $1 miliar karena peningkatan audit yang dilakukan.

Tidak hanya di New York, negara-negara bagian lain di Amerika Serikat juga mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan untuk memaksimalkan pendapatan pajak. Misalnya, di California, pengadopsian teknologi kecerdasan buatan telah menghasilkan peningkatan 50% dalam jumlah audit, yang secara langsung mengontribusikan tambahan pendapatan pajak sebesar $500 juta. 

Pelaksanaan kecerdasan buatan ini juga telah memperkuat peran negara-negara bagian dalam mengawasi dan menegakkan aturan pajak. Hal ini menyisakan pertanyaan akan perlunya kerja sama yang lebih erat antara Badan Pajak negara bagian dan federal dalam menggunakan teknologi baru yang mewakili tren masa depan.

Seiring dengan permintaan pendapatan pajak yang terus meningkat, negara-negara bagian di seluruh Amerika Sedang mencari solusi teknologi yang tak hanya meningkatkan efisiensi audit, tapi juga memastikan keadilan dan kepatuhan wajib pajak. Meskipun di satu sisi teknologi kecerdasan buatan memberikan manfaat nyata dalam mendeteksi ketidakpatuhan pajak yang signifikan, namun tetap diperlukan garansi bahwa teknologi ini digunakan secara adil dan tidak menimbulkan stigma negatif terhadap orang kaya.

Dengan menggunakan sistem kecerdasan buatan, penting untuk memastikan bahwa data yang digunakan akurat dan tidak bias. Selain itu, regulasi yang jelas terkait dengan penggunaan kecerdasan buatan dalam bidang pajak sangatlah diperlukan untuk memastikan perlindungan terhadap hak asasi wajib pajak dan menghindari penyalahgunaan teknologi.

Dalam menghadapi revolusi kecerdasan buatan pada audit pajak, negara-negara bagian perlu memastikan bahwa para petugas pajak dilengkapi dengan keterampilan teknis yang diperlukan dalam mengelola data dan teknologi tersebut. Dibutuhkan investasi dalam pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia agar mereka dapat memahami dan memanfaatkan teknologi ini dengan efektif, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap regulasi pajak yang berlaku.

Dengan semakin canggihnya teknologi kecerdasan buatan, tidak terelakkan bahwa petugas pajak negara bagian akan semakin bergantung pada teknologi yang dapat memberikan data dan analisis yang mendalam. Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas dalam penggunaan teknologi ini menjadi hal yang sangat penting, sehingga kebijakan dan tindakan yang diambil berdasarkan hasil kecerdasan buatan dapat dipertanggungjawabkan.

Alhasil, penggunaan kecerdasan buatan dalam mengaudit wajib pajak berpenghasilan tinggi oleh pemerintah negara bagian memang memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan pajak. Namun, perluasan penggunaan teknologi ini juga diimbangi dengan kehati-hatian yang lebih dalam dalam memastikan keadilan, keakuratan, dan transparansi sehingga wajib pajak yang diteliti tidak merasa dirugikan dan kemungkinan penyalahgunaan teknologi dapat dihindari.

Dengan pendekatan yang cermat dan bijaksana dalam mengintegrasikan teknologi kecerdasan buatan dalam praktik audit pajak, pemerintah negara bagian dapat memastikan bahwa langkah-langkah yang diambil akan menguntungkan semua pihak, serta memberikan dasar yang lebih solid dalam meningkatkan kepatuhan pajak dan memastikan keadilan dalam sistem pajak.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved