Sumber foto: iStock

Pasar Smartphone Global 2025: Tantangan Besar Menanti, Siapkah Vendor HP Menghadapinya?

Tanggal: 29 Apr 2025 10:14 wib.
Pasar ponsel global diperkirakan akan menghadapi masa-masa sulit sepanjang 2025, meskipun ada beberapa tanda positif di awal tahun ini. Firma riset Counterpoint meramalkan bahwa daya beli ponsel akan menurun secara signifikan akibat ketidakpastian ekonomi dan dampak dari perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Meskipun di kuartal pertama 2025 ada sedikit pertumbuhan, terutama di pasar-pasar tertentu seperti China dan beberapa negara berkembang, prospek untuk sisa tahun ini tetap suram.

Di kuartal pertama 2025, pengiriman ponsel global memang mencatatkan kenaikan 3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh subsidi yang diberikan oleh Presiden China, Xi Jinping, serta pemulihan pasar di beberapa kawasan seperti Amerika Latin, Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika. Namun, meski ada lonjakan sementara ini, pasar ponsel diprediksi akan kembali lesu di kuartal-kuartal berikutnya. Faktor-faktor eksternal seperti ketegangan ekonomi global dan perang dagang yang semakin sengit diperkirakan akan mempengaruhi daya beli konsumen.

Perjalanan Apple dan Samsung di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Apple berhasil mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar smartphone global dengan pangsa pasar 19% pada kuartal pertama 2025, meskipun dihadapkan pada tantangan besar, khususnya di China, yang merupakan pasar terbesar ponsel di dunia. Pertumbuhan Apple didorong oleh peluncuran model ponsel murah, iPhone 16e, serta ekspansi mereka di pasar-pasar baru yang sedang berkembang seperti India, Jepang, dan beberapa negara Timur Tengah. Walaupun di pasar-pasar inti seperti AS, Eropa, dan China, penjualan iPhone menunjukkan stagnansi atau penurunan, Apple masih berhasil mencatatkan pertumbuhan dua digit di beberapa wilayah tersebut.

Sementara itu, Samsung harus menerima kenyataan bahwa mereka tergeser dari posisi pertama oleh Apple pada kuartal pertama 2025. Meskipun demikian, Samsung memperlihatkan tanda-tanda pemulihan dengan peluncuran seri Galaxy S25 dan Galaxy A di bulan Maret 2025, yang berhasil merangsang penjualan mereka, khususnya varian premium Galaxy S25 Ultra. Meskipun pada awal tahun Samsung mengalami penurunan, pertumbuhan penjualannya pada Maret menunjukkan angka positif.

Merek-Merek Tumbuh Pesat di Pasar Baru

Pesaing dari China seperti Xiaomi dan Vivo juga menunjukkan performa yang impresif. Xiaomi, yang kini berada di posisi ke-3 dengan pangsa pasar 14%, mencatatkan pertumbuhan 5% secara tahunan. Ini berkat strategi ekspansi mereka di pasar-pasar baru dan pergeseran mereka ke segmen premium, yang semakin memperkuat posisinya di pasar global. Vivo, yang berada di posisi ke-4 dengan pangsa pasar 8%, juga menunjukkan pertumbuhan positif dengan angka 6% YoY, sementara Oppo, yang berada di posisi ke-5, mengalami penurunan tipis 1% YoY.

Selain itu, beberapa merek lain seperti Honor, Huawei, dan Motorola juga menunjukkan kinerja yang mengesankan, mempersaingkan pangsa pasar di wilayah tertentu. Huawei, sebagai vendor terbesar di China, mencatatkan hasil positif di kuartal pertama 2025, sementara Honor dan Motorola menunjukkan pertumbuhan pesat di beberapa pasar strategis.

Masa Depan Pasar HP: Ketidakpastian dan Inovasi

Meski pasar smartphone mengalami penurunan di tahun 2025, ada beberapa inovasi yang diprediksi akan mendorong perkembangan pasar ini dalam jangka panjang. Teknologi baru seperti GenAI dan ponsel lipat diharapkan akan menjadi kunci bagi masa depan industri ponsel. Namun, vendor-vendor harus berhati-hati dalam memantau permintaan pasar yang terus berubah, mengingat faktor eksternal yang dapat memengaruhi keputusan konsumen.

Selain tantangan ekonomi, para produsen ponsel juga harus menghadapi aturan baru yang diberlakukan oleh Uni Eropa. Mulai 20 Juni 2025, HP dan tablet yang dijual di Eropa harus memenuhi standar tertentu terkait efisiensi energi, ketahanan baterai, dan kemudahan perbaikan. Aturan ini mewajibkan produk-produk tersebut untuk memenuhi standar desain ramah lingkungan dan menyediakan komponen yang mudah didapatkan bagi konsumen yang ingin melakukan perbaikan.

Para produsen ponsel juga harus memastikan baterai perangkat mereka dapat mencapai 80% kapasitasnya setelah 800 siklus pengisian daya, serta menyediakan pembaruan sistem operasi dalam waktu 6 bulan setelah kode sumber tersedia. Aturan ini diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap cara produsen ponsel merancang dan memasarkan perangkat mereka di Eropa.

Kesimpulan: Strategi Cerdas untuk Menghadapi Tahun yang Penuh Tantangan

Secara keseluruhan, meskipun ada beberapa pencapaian positif di awal tahun, pasar smartphone global pada 2025 diperkirakan akan menghadapi tantangan berat akibat ketidakpastian ekonomi global dan perubahan kebijakan perdagangan yang semakin mempengaruhi daya beli konsumen. Vendor-vendor besar seperti Apple dan Samsung harus terus berinovasi dan menyesuaikan strategi mereka untuk menghadapi pasar yang semakin kompetitif dan dinamis.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved