Sumber foto: iStock

Panggilan Telepon dari Penipu Mudah Dikenali, Ini Ciri Khas Pishing

Tanggal: 24 Sep 2024 11:32 wib.
Penjahat siber memiliki berbagai cara untuk menjebak korban, salah satunya menggunakan metode penipuan yang dikenal sebagai vishing. Vishing atau voice phishing adalah upaya yang bertujuan untuk memancing korban agar menyerahkan akses atau informasi pribadi yang dapat digunakan untuk meretas perangkat seluler, seperti ponsel pintar atau aplikasi mobile. Dalam era di mana telekomunikasi semakin canggih, penipuan semacam ini merupakan ancaman serius yang harus diwaspadai.

Vishing dilakukan dengan beragam cara, mulai dari menyamar sebagai pihak terkait yang memiliki otoritas, menawarkan kesepakatan atau hadiah palsu, hingga mengklaim adanya utang yang belum dibayar. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk memahami ciri-ciri khas vishing agar bisa mencegah jatuh ke dalam jeratan para penjahat ini.

Salah satu tanda telepon dari penipu yang harus diwaspadai adalah ketika penelepon mengaku sebagai perwakilan dari lembaga pemerintah atau perusahaan besar. Penipu akan berperan sebagai orang yang memiliki otoritas untuk mengintimidasi korban. Mereka sering menggunakan kedok sebagai agen FBI, atau mengatasnamakan perusahaan-perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix. Sebagai tindakan pencegahan, kita perlu berhati-hati dan tidak mudah percaya pada penelepon semacam ini.

Selain itu, masyarakat juga perlu waspada terhadap penipuan yang menyamar sebagai undian atau penawaran hadiah. Jika seseorang mengklaim bahwa Anda telah terpilih untuk menerima hadiah tanpa Anda mengikuti program undian atau lotere tertentu, ini mungkin merupakan modus penipuan. Segera waspada dan jangan terpancing oleh tawaran-tawaran yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan.

Ciri khas selanjutnya adalah ketika penelepon tidak mengetahui nama kita secara spesifik. Petugas resmi yang menelepon untuk meminta informasi atau melakukan komunikasi bisnis seharusnya mengetahui dengan siapa mereka berbicara. Oleh karena itu, jika kita menerima panggilan dari pihak yang tidak menyebutkan nama kita, sebaiknya kita tetap waspada karena kemungkinan besar itu merupakan upaya penipuan.

Para penipu juga sering menggunakan taktik intimidasi dengan mengklaim bahwa korban memiliki utang yang belum dibayar. Mereka akan mencoba mengancam dengan denda atau hukuman penjara. Jika kita merasa ragu terhadap informasi yang diberikan melalui telepon, sebaiknya kita tutup panggilan tersebut dan verifikasi langsung ke pihak terkait, seperti perusahaan atau lembaga terkait.

Selain ciri-ciri di atas, penipu vishing juga sering meminta informasi pribadi yang bersifat sensitif, seperti nomor KTP atau nomor kartu kredit. Sebagai langkah pencegahan, kita sebaiknya tidak pernah memberikan informasi semacam itu kepada pihak yang tidak dikenal, termasuk melalui panggilan telepon.

Ada juga modus penipuan vishing yang menggunakan isu perangkat terinfeksi malware sebagai alasan untuk mencuri informasi pribadi korban. Mereka akan memberitahukan bahwa perangkat yang digunakan telah terinfeksi malware atau virus, lalu meminta korban untuk menginstal perangkat lunak akses jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer. Hal ini merupakan upaya untuk menyusup ke dalam sistem perangkat kita, sehingga kita perlu waspada terhadap modus penipuan semacam ini.

Tak kalah pentingnya, perusahaan atau lembaga yang memiliki kepentingan resmi untuk menghubungi kita seharusnya sudah memiliki informasi-informasi dasar. Jika kita menerima panggilan dari mereka yang meminta kita untuk "memverifikasi" informasi pribadi kita, kita sebaiknya waspada dan memastikan bahwa panggilan tersebut benar-benar berasal dari sumber yang sah.

Ada juga teknologi panggilan otomatis yang digunakan oleh penipu vishing untuk mendekati korban. Mereka akan mencoba menghubungi korban melalui teknologi ini, dan biasanya akan ada jeda saat kita menjawab panggilan tersebut. Hal ini sebaiknya juga menjadi perhatian kita, sehingga kita tidak terjebak dalam modus penipuan yang menggunakan teknologi canggih ini.

Sebagai tambahan, beberapa penjahat juga menggunakan modus penipuan yang menargetkan aplikasi mobile banking atau layanan perbankan online lainnya. Mereka akan mencoba menipu korban dengan menyamar sebagai pihak terkait dalam masalah keuangan, yang berujung pada upaya pencurian dana atau informasi penting korban. Oleh karena itu, pengetahuan terkait taktik-taktik penipuan ini dapat membantu kita untuk mewaspadai potensi ancaman yang muncul.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved