Pandangan Bill Gates tentang Usia Tepat Anak Diberi HP
Tanggal: 10 Nov 2024 05:49 wib.
Setiap orang tua memiliki pertimbangan sendiri terkait kapan akan memberikan HP untuk anaknya. Ada yang memberikan HP pada usia relatif muda, tetapi ada juga yang ketat dan tidak memperbolehkan HP hingga menginjak usia remaja.
Dalam wawancara terbaru dengan Mirror, pendiri Microsoft sekaligus tokoh teknologi dunia itu mengatakan, anak-anaknya tidak diizinkan memiliki ponsel sendiri hingga berusia 14 tahun.
Kami menetapkan waktu [untuk bermain gadget], dan setelah waktu bermain gadget habis dan dalam kasus mereka, itu membantu mereka tidur pada jam yang wajar, ujjar Gates dikutip dari Mirror, Jumat (8/11/2024).
Gates percaya bahwa menunda pemberian ponsel kepada anak-anak dapat membantu mereka lebih aktif mengembangkan keterampilan sosial dan akademis tanpa distraksi dari gadget.
Anda selalu melihat bagaimana waktu mereka dapat digunakan dengan cara yang hebat, mengerjakan pekerjaan rumah dan tetap berhubungan dengan teman-teman, imbuhnya.
Meskipun pilihan pola asuh Gates tampak tegas, ia punya alasan untuk menunda kepemilikan ponsel bagi anak-anak. Sebab, menurut laporan Tech: The Evolution of
Digital Natives tahun 2016, usia rata-rata anak mendapatkan ponsel pertama mereka sekarang adalah 10,3 tahun.
James P. Steyer, kepala eksekutif Common Sense Media, sebuah organisasi nirlaba yang mengulas konten dan produk untuk keluarga, juga mengatakan bahwa ia punya satu aturan ketat untuk anak-anaknya dalam penggunaan HP.
Mereka baru mulai mendapatkan ponsel pribadi mulai sekolah menengah dan hanya jika anak-anaknya telah membuktikan bahwa mereka bisa menahan diri.
Tidak ada dua anak yang sama, dan tidak ada angka ajaib, katanya.
Tentang usia yang tepat bagi anak-anak untuk memiliki HP, seorang psikolog anak, Dr. Amanda Gummer, menyatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan kematangan anak.
Menurutnya, ada risiko overdosis digital yang bisa membawa dampak negatif pada anak. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat mengganggu perkembangan otak anak, kualitas tidur, serta interaksi sosial.
Data dari American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa terlalu banyak waktu terpapar layar dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bahasa, motorik kasar, dan kognitif pada anak. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mengganggu kualitas tidur dan memicu masalah emosional.
Sebagai alternatif, orang tua dapat membatasi penggunaan gadget dengan membuat aturan tertentu, seperti waktu yang ditentukan untuk menggunakan gadget, pemasangan aplikasi pengawasan, dan mengajak anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan interaksi sosial langsung dengan teman-teman.
Penelitian oleh University of Michigan menunjukkan bahwa interaksi sosial langsung dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan anak.
Pendapat yang sejalan juga disampaikan oleh Dr. Jenny Radesky, seorang dokter anak di University of Michigan C.S. Mott Children's Hospital. Menurutnya, penggunaan gadget dalam usia dini dapat menghambat kemampuan anak dalam hal belajar dari lingkungan sekitar mereka.
Radesky juga menyarankan agar waktu bermain anak di luar ruangan lebih banyak daripada waktu layar. Kegiatan di luar ruangan dapat membantu anak dalam hal kesehatan fisik dan mentalnya.
Saat ini, perkembangan teknologi juga membawa kemungkinan untuk menyediakan konten edukatif yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Aplikasi dan permainan edukatif dapat menjadi alternatif yang baik bagi penggunaan gadget yang tidak terkontrol.
Hal ini bisa menjadi solusi bagi orang tua yang ingin memberikan akses teknologi kepada anak tanpa meninggalkan kekhawatiran akan risiko overdosis digital.
Pandangan Bill Gates tentang Usia Tepat Anak Diberi HP
Setiap orang tua memiliki pertimbangan sendiri terkait kapan akan memberikan HP untuk anaknya. Ada yang memberikan HP pada usia relatif muda, tetapi ada juga yang ketat dan tidak memperbolehkan HP hingga menginjak usia remaja.
Dalam wawancara terbaru dengan Mirror, pendiri Microsoft sekaligus tokoh teknologi dunia itu mengatakan, anak-anaknya tidak diizinkan memiliki ponsel sendiri hingga berusia 14 tahun.
"Kami menetapkan waktu [untuk bermain gadget], dan setelah waktu bermain gadget habis dan dalam kasus mereka, itu membantu mereka tidur pada jam yang wajar," ujar Gates dikutip dari Mirror, Jumat (8/11/2024).
Ia menambahkan bahwa anak-anak tidak diperbolehkan membawa ponsel di meja makan, tetapi boleh menggunakannya untuk mengerjakan pekerjaan rumah atau belajar.
Gates percaya bahwa menunda pemberian ponsel kepada anak-anak dapat membantu mereka lebih aktif mengembangkan keterampilan sosial dan akademis tanpa distraksi dari gadget.
"Anda selalu melihat bagaimana waktu mereka dapat digunakan dengan cara yang hebat, mengerjakan pekerjaan rumah dan tetap berhubungan dengan teman-teman, imbuhnya.
Meskipun pilihan pola asuh Gates tampak tegas, ia punya alasan untuk menunda kepemilikan ponsel bagi anak-anak. Sebab, menurut laporan Tech: The Evolution of Today Digital Natives tahun 2016, usia rata-rata anak mendapatkan ponsel pertama mereka sekarang adalah 10,3 tahun.
"Saya pikir usia itu akan cenderung lebih muda, karena orang tua mulai lelah memberikan ponsel pintar kepada anak-anak mereka, kata Stacy DeBroff, kepala eksekutif Influence Central kepada New York Times.
James P. Steyer, kepala eksekutif Common Sense Media, sebuah organisasi nirlaba yang mengulas konten dan produk untuk keluarga, juga mengatakan bahwa ia punya satu aturan ketat untuk anak-anaknya dalam penggunaan HP.
Mereka baru mulai mendapatkan ponsel pribadi mulai sekolah menengah dan hanya jika anak-anaknya telah membuktikan bahwa mereka bisa menahan diri.
Tiidak ada dua anak yang sama, dan tidak ada angka ajaib, katanya.
Tentang usia yang tepat bagi anak-anak untuk memiliki HP, seorang psikolog anak, Dr. Amanda Gummer, menyatakan bahwa penting untuk mempertimbangkan kematangan anak.
Menurutnya, ada risiko overdosis digital yang bisa membawa dampak negatif pada anak. Penggunaan gadget yang tidak terkontrol dapat mengganggu perkembangan otak anak, kualitas tidur, serta interaksi sosial.
Data dari American Academy of Pediatrics menunjukkan bahwa terlalu banyak waktu terpapar layar dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan bahasa, motorik kasar, dan kognitif pada anak. Selain itu, penggunaan gadget yang berlebihan juga dapat mengganggu kualitas tidur dan memicu masalah emosional.
Sebagai alternatif, orang tua dapat membatasi penggunaan gadget dengan membuat aturan tertentu, seperti waktu yang ditentukan untuk menggunakan gadget, pemasangan aplikasi pengawasan, dan mengajak anak berpartisipasi dalam aktivitas fisik dan interaksi sosial langsung dengan teman-teman.
Penelitian oleh University of Michigan menunjukkan bahwa interaksi sosial langsung dapat membantu meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan anak.
Pendapat yang sejalan juga disampaikan oleh Dr. Jenny Radesky, seorang dokter anak di University of Michigan C.S. Mott Children's Hospital. Menurutnya, penggunaan gadget dalam usia dini dapat menghambat kem