Sumber foto: Google

Panasonic Akan PHK 10.000 Karyawan, Siapkan Biaya Restrukturisasi Rp 14 Triliun

Tanggal: 13 Mei 2025 22:05 wib.
Tampang.com | Panasonic Holdings Corporation mengumumkan langkah besar untuk merampingkan operasionalnya dengan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 10.000 karyawan atau sekitar 4 persen dari total staf globalnya. Keputusan ini merupakan bagian dari restrukturisasi komprehensif yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta profitabilitas perusahaan, yang tengah menghadapi tantangan ekonomi global.

Penurunan Laba dan Penjualan yang Memburuk

Dalam laporan keuangannya, Panasonic melaporkan penurunan laba bersih sebesar 17,5 persen untuk tahun fiskal yang berakhir pada Maret 2025, yaitu sebesar 366 miliar yen (sekitar Rp 41 triliun), turun dibandingkan dengan 443 miliar yen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan ini juga tercermin dalam total penjualan, yang turun menjadi 8,46 triliun yen (sekitar Rp 963 miliar).

Perusahaan mengaitkan penurunan ini dengan perlambatan ekonomi global serta menurunnya permintaan untuk kendaraan listrik, meskipun segmen AC dan barang elektronik domestik tetap menunjukkan penjualan yang kuat.

Strategi Restrukturisasi: Pensiun Dini dan Penutupan Unit Bisnis

Langkah PHK ini, yang akan dibagi rata antara operasi domestik dan internasional, melibatkan berbagai inisiatif restrukturisasi yang meliputi pensiun dini dan konsolidasi sejumlah unit bisnis, terutama yang menyangkut fungsi penjualan dan administrasi. Sebagai akibatnya, Panasonic memperkirakan biaya restrukturisasi atau pesangon mencapai 130 miliar yen (sekitar Rp 14 triliun) selama tahun fiskal yang sedang berjalan.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Panasonic tetap optimistis dengan masa depannya. Perusahaan mengumumkan proyeksi kenaikan laba sebesar 300 miliar yen (sekitar Rp 34 triliun) pada tahun fiskal 2029, yang didorong oleh reformasi manajemen yang lebih signifikan dan upaya perampingan operasional.

Investasi di Masa Depan dan Kemitraan dengan Produsen Mobil Jepang

Selain fokus pada efisiensi internal, Panasonic juga berencana untuk terus berinvestasi dalam produksi baterai kendaraan listrik. Perusahaan berharap dapat memperluas kemitraan dengan produsen mobil Jepang seperti Mazda dan Subaru, yang akan menjadi bagian dari strategi pertumbuhannya di masa depan.

CEO Yuki Kusumi menyampaikan penyesalannya atas langkah PHK yang harus dilakukan. Namun, ia menegaskan bahwa keputusan ini diperlukan untuk perbaikan jangka panjang perusahaan. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Kusumi juga mengumumkan bahwa dirinya akan mengembalikan sekitar 40 persen dari kompensasi pribadinya.

Reaksi Pasar terhadap Pengumuman PHK

Setelah pengumuman tersebut, saham Panasonic mengalami kenaikan sebesar 2 persen di Tokyo Stock Exchange. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan investor terhadap strategi restrukturisasi yang sedang dijalankan oleh perusahaan.

Dengan adanya langkah restrukturisasi ini, Panasonic berharap dapat kembali ke jalur pertumbuhan yang stabil, meskipun tantangan yang dihadapi saat ini cukup besar. PHK akan dimulai pada Maret 2026, dengan perusahaan memastikan bahwa mereka akan mematuhi undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku di setiap negara tempat operasi mereka.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved