Orang Kepercayaan Elon Musk Tiba-Tiba Mundur dari Tesla: Ada Apa di Balik Gejolak Internal Raksasa EV Ini?
Tanggal: 30 Jun 2025 10:06 wib.
Perusahaan kendaraan listrik raksasa asal Amerika Serikat, Tesla, kembali diguncang kabar mengejutkan: Omead Afshar, salah satu tangan kanan Elon Musk yang telah lama menjadi sosok kunci dalam operasional perusahaan, dikabarkan mengundurkan diri. Informasi ini pertama kali dilaporkan oleh Reuters berdasarkan keterangan dari tiga sumber internal yang enggan disebutkan namanya.
Kepergian Afshar menambah daftar panjang eksekutif senior Tesla yang hengkang dalam kurun waktu lebih dari setahun terakhir. Situasi ini terjadi bersamaan dengan tekanan besar yang dihadapi perusahaan terkait penurunan permintaan kendaraan listrik di berbagai belahan dunia, terutama Eropa dan Amerika Utara.
Sosok Kunci dalam Operasi Tesla
Omead Afshar bergabung dengan Tesla pada 2017 dan sejak saat itu menempati posisi strategis di kantor CEO. Ia dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan Elon Musk, bahkan dipercaya mengawal proyek-proyek besar seperti Gigafactory Texas, serta pengawasan langsung atas penjualan dan produksi di Amerika Utara dan Eropa.
Menurut laporan Reuters, Afshar adalah salah satu dari sedikit eksekutif yang mengambil alih lebih banyak tanggung jawab pada awal tahun ini, kala Elon Musk mulai lebih aktif dalam kegiatan politik dan regulasi, termasuk mendorong kebijakan pemangkasan biaya pemerintahan Donald Trump.
Tanda Tanya Besar: Mengapa Afshar Mundur?
Hingga kini, tidak ada informasi resmi mengenai alasan pengunduran dirinya. Bahkan, akun media sosial Afshar di X (dulu Twitter) dan LinkedIn masih mencantumkan dirinya sebagai bagian dari Tesla, dan ia pun sempat memposting dukungan atas peluncuran taksi otonom Tesla di Austin pada minggu ini.
Namun, dua sumber yang akrab dengan dinamika internal perusahaan mengatakan bahwa Afshar tengah menghadapi tekanan besar untuk mengatasi tren penurunan penjualan, khususnya di Eropa yang mengalami penurunan signifikan dalam permintaan terhadap lini kendaraan Tesla.
Hubungan dengan Pengunduran Diri Eksekutif Lain
Kabar mundurnya Afshar juga diiringi oleh kepergian Jenna Ferrua, Direktur SDM Tesla untuk wilayah Amerika Utara. Menurut dua dari tiga sumber yang berbicara kepada Reuters, Afshar dan Ferrua memiliki hubungan kerja yang erat, dan Ferrua bahkan disebut sebagai penasihat SDM langsung untuk Afshar.
Kepergian keduanya dianggap sebagai bagian dari rangkaian restrukturisasi internal yang lebih luas, termasuk pemangkasan ribuan karyawan dan pergeseran fokus perusahaan ke arah teknologi berbasis kecerdasan buatan dan robotika, khususnya proyek robot humanoid Optimus.
Gelombang Eksodus Eksekutif Tesla
Dalam 14 bulan terakhir, Tesla telah kehilangan sejumlah nama besar dari jajaran manajemen puncaknya. Beberapa nama yang mencuat termasuk:
Milan Kovac (kepala tim Optimus),
Vineet Mehta (eksekutif senior baterai),
Drew Baglino (kepala teknisi baterai),
Rebecca Tinucci (kepala divisi supercharging),
Rohan Patel (kepala kebijakan publik global).
Gelombang pengunduran diri ini terjadi beriringan dengan pergeseran besar dalam visi perusahaan yang kini lebih menitikberatkan pada masa depan kendaraan otonom dan teknologi robot, daripada pengembangan kendaraan listrik tradisional.
Tekanan dari Pasar dan Perubahan Fokus Musk
Tekanan eksternal juga tidak kalah berat. Pasar kendaraan listrik global kini diramaikan oleh pesaing baru yang menawarkan produk lebih terjangkau, sementara jajaran kendaraan Tesla dinilai mulai “menua”. Di tengah perlambatan permintaan, Elon Musk juga menghadapi kritik karena dianggap terlalu fokus pada kegiatan di luar Tesla, termasuk ambisi politik dan proyek-proyek pribadi lainnya.
Matthew LaBrot, mantan manajer penjualan Tesla yang dipecat setelah mengkritik Musk secara terbuka, menyebut Afshar sebagai “tokoh penting di belakang layar” yang kariernya menanjak pesat berkat kedekatannya dengan Musk. Namun, bahkan Afshar pun kini tampaknya tak luput dari dampak tekanan internal dan dinamika bisnis yang sedang tidak stabil.
Momen Krusial: Robotaxi dan Taruhan Besar Tesla
Baru-baru ini, Tesla mengumumkan peluncuran layanan taksi otonom tanpa sopir (robotaxi) di Austin, Texas—langkah ambisius yang disebut sebagai era baru transportasi. Afshar pun memuji peluncuran itu sebagai momen bersejarah, mengungkapkan apresiasinya kepada Elon Musk melalui akun X.
Namun beberapa analis memperingatkan bahwa ekspansi ke robotaxi bisa menghadapi hambatan besar, terutama menyangkut isu keselamatan dan kesiapan teknologi, yang hingga kini masih dipertanyakan oleh regulator dan publik.
Apa Artinya Bagi Masa Depan Tesla?
Meskipun Elon Musk menyatakan bahwa dirinya telah menyelesaikan tugasnya di Washington dan akan kembali fokus ke Tesla, para investor belum sepenuhnya yakin. Harga saham Tesla telah turun sekitar 19% sepanjang 2025, mencerminkan ketidakpastian pasar terhadap strategi jangka panjang perusahaan.
Kepergian Afshar dan rekan-rekannya memperkuat sinyal bahwa Tesla tengah berada di titik balik strategis, yang bisa membawa perusahaan ke arah baru—entah menuju dominasi AI dan robotika, atau justru menghadapi risiko kegagalan akibat perubahan terlalu cepat.
Kesimpulan:
Keluarnya Omead Afshar dari Tesla menandai babak baru dalam dinamika internal perusahaan yang sedang berupaya menavigasi gelombang perubahan teknologi dan tekanan pasar. Meski tak ada penjelasan resmi, sinyal-sinyal yang muncul mengindikasikan adanya ketegangan strategis dan potensi pergeseran kekuatan di dalam tubuh Tesla.
Apakah Tesla mampu menjaga kestabilannya di tengah eksodus eksekutif dan persaingan ketat? Atau justru perusahaan ini berada di ambang transformasi yang akan mendefinisikan masa depan industri otomotif?