Optimisme Qualcomm atas Potensi Pasar China yang Mendorong Kinerja Saham
Tanggal: 8 Nov 2024 19:07 wib.
Raksasa perancang chip Qualcomm dalam laporan kuartal ini, membukukan penjualan dan profit yang melebihi ekspektasi Wall Street. Kinerja positif ini dipicu oleh gelombang peluncuran HP flagship asal China yang menggunakan chip Snapdragon premium buatan Qualcomm. Perusahaan berbasis San Diego itu juga mengumumkan rencana pembelian saham kembali senilai US$15 miliar.
Saham Qualcomm melonjak 12% setelah pengumuman tersebut, dan kinerja perusahaan semakin membaik dengan naiknya saham sebesar 5,5% pada hari itu. Qualcomm, yang merupakan penyuplai chip smartphone terbesar di dunia, meraih peningkatan pendapatan berkat pemulihan pasar smartphone dan adaptasi teknologi kecerdasan buatan (AI).
Sebagai contoh, sebanyak 46% pendapatan Qualcomm pada tahun fiskal saat ini berasal dari klien-klien di China. Hal ini menunjukkan kontribusi signifikan dari pasar China terhadap kesuksesan Qualcomm. Meskipun pergolakan tarif pajak antara AS dan China berpotensi memengaruhi bisnis Qualcomm, perusahaan menampik spekulasi tersebut. Menurut eksekutif Qualcomm, kenaikan penjualan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh kebijakan tarif pajak tersebut.
Ketidakpastian atas kebijakan tarif AS-China yang dicanangkan oleh pemerintahan Donald Trump, menjadi perhatian utama para analis. Meskipun demikian, Qualcomm tetap optimistis dalam proyeksi kinerja ke depan. Perusahaan memproyeksikan penjualan dan laba yang disesuaikan pada kuartal fiskal pertama dengan titik tengah $10,90 miliar dan $2,95 per saham, melebihi ekspektasi Wall Street. Bahkan, untuk kuartal fiskal keempat yang berakhir pada 29 September, Qualcomm berhasil melampaui ekspektasi analis dengan membukukan penjualan sebesar $10,24 miliar dan laba sebesar $2,69 per saham.
Tidak hanya itu, Qualcomm telah menjalin kesepakatan jangka panjang dengan Apple untuk menjual chip hingga setidaknya tahun 2026 mendatang. Upaya perusahaan untuk diversifikasi ke sektor laptop dan data center AI pun terus diawasi oleh pasar saham. Dengan demikian, kesepakatan baru dengan Transsion Holdings yang berhasil disepakati oleh Qualcomm pada pekan ini menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk memperluas jangkauan pasar.
Ketika industri teknologi semakin maju, Qualcomm juga dihadapkan pada tantangan baru. Saat ini, perusahaan semakin fokus pada kolaborasi dengan pabrikan ponsel dari China seperti Xiaomi, Oppo, dan Vivo. Melalui kerjasama ini, Qualcomm berharap dapat mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar chip smartphone di seluruh dunia, tidak hanya di China.