OpenAI Terima Kredit Rp61,93 T dari JPMorgan dkk.
Tanggal: 5 Okt 2024 05:29 wib.
Perusahaan kecerdasan buatan, OpenAI telah berhasil mendapatkan fasilitas kredit bergulir senilai US$4 miliar (Rp61,93 triliun) dari bank-bank global, sebagai bagian dari penggalangan dana senilai US$6,6 miliar yang baru-baru ini dilakukan. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa OpenAI tetap berada di garis terdepan dalam perlombaan pengembangan kecerdasan buatan yang semakin maju.
Melalui pengumuman fasilitas kredit yang dirilis pada Kamis (3/10/2024), OpenAI menegaskan, "ini berarti kami sekarang memiliki akses ke lebih dari US$10 miliar dalam bentuk likuiditas, yang memberi kami fleksibilitas untuk berinvestasi dalam inisiatif baru dan beroperasi secara gesit seiring dengan peningkatan skala."
Adapun beberapa bank yang terlibat dalam fasilitas pinjaman tersebut termasuk JPMorgan Chase, Citigroup Inc, Goldman Sachs, Morgan Stanley, dan beberapa bank lainnya. Sarah Friar, CFO OpenAI, menyatakan bahwa tujuan perusahaan ini sangat besar, dan mereka berencana untuk terus berinvestasi dalam teknologi.
Bloomberg sebelumnya juga melaporkan bahwa OpenAI sedang dalam pembicaraan yang intens dengan beberapa bank untuk mengumpulkan miliaran dolar AS dalam bentuk fasilitas kredit bergulir. Pada Rabu (2/10/2024), OpenAI juga mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan putaran pendanaan terbaru, yang membuat mereka salah satu startup terbesar di dunia.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh Thrive Capital milik Josh Kushner, dengan partisipasi dari Microsoft Corp, yang merupakan investor terbesar perusahaan, serta Nvidia Corp, pembuat cip yang prosesornya sangat kuat dan menjadi pusat dari perkembangan pesat kecerdasan buatan.
OpenAI awalnya melambung popularitasnya di industri kecerdasan buatan melalui peluncuran ChatGPT pada tahun 2022, yakni chatbot yang mampu menghasilkan teks yang terdengar seperti suara manusia berdasarkan beberapa kata perintah. Sejak saat itu, perusahaan ini terus mendominasi pengembangan model kecerdasan buatan, meskipun persaingan semakin ketat dari perusahaan rintisan maupun perusahaan besar seperti Alphabet Inc.
Pendanaan baru ini datang pada saat yang tidak menentu bagi OpenAI, setahun sebelumnya perusahaan tersebut sempat mengalami pergantian CEO. Akibatnya, OpenAI melakukan perombakan besar-besaran dalam struktur organisasinya, merekrut ratusan karyawan baru, namun juga kehilangan sejumlah pemimpin inti, termasuk salah satu pendiri, Ilya Sutskever dan CTO Mira Murati.
Tak hanya itu, beberapa bank lainnya yang terlibat dalam fasilitas kredit ini juga mencakup Banco Santander SA, Wells Fargo & Co, Sumitomo Mitsui Financial Group Inc, UBS Group AG, dan HSBC Holdings Plc.