Sumber foto: Unsplash.com

OpenAI Sam Altman Ajukan Gugatan Balik terhadap Elon Musk

Tanggal: 10 Okt 2024 05:33 wib.
OpenAI menuduh Elon Musk melakukan pelecehan dalam perkara hukum yang sedang berlangsung, ketika perusahaan rintisan ini mempertimbangkan rencana untuk beralih ke model bisnis konvensional, dari sebelumnya nirlaba.

Belum genap dua bulan usai ia membatalkan gugatan pertamanya terhadap OpenAI, Elon Musk mengajukan sanggahan pada bulan Agustus dengan mengklaim bahwa salah satu pendiri Sam Altman dan Greg Brockman memanipulasinya untuk berinvestasi di OpenAI.

Dalam perjalanannya OpenAI terus mengulang aksi penggalangan dana dan secara otomatis membuat valuasi startup ini bertumbuh. OpenAI sendiri merupakan startup terdepan dalam kegilaan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), yang awal berdiri adalah lembaga nirlaba dengan tujuan membangun teknologi secara cara aman dan bermanfaat bagi umat manusia.

Lantas OpenAI memperkaya diri mereka sendiri dengan cara menguras teknologi dan aset-asetnya yang berharga, berdasarkan keterangan Elon Musk.Perusahaan saat ini memiliki struktur yang lebih rumit yang mencakup anak perusahaan nirlaba - dibuat pada tahun 2019 untuk membantu mendanai biaya pengembangan model AI canggih, dan sejak saat itu telah menarik miliaran investasi dari luar dari Microsoft Corp. dan lainnya.

“Gugatan ini adalah langkah terbaru dalam kampanye Elon Musk yang semakin gencar untuk melecehkan OpenAI demi keunggulan kompetitifnya sendiri,” kata Sam Altman dan perusahaan dalam pengajuan pengadilan pada hari Selasa yang meminta hakim federal di Oakland, California, untuk menolak keluhan Musk.

Musk tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim ke platform media sosialnya, X.

Pertarungan Elon Musk dan OpenAI (lebih khusus dengan Sam Altman) meningkat karena perusahaan yang berkembang pesat di garis depan inovasi AI ini sedang mempertimbangkan untuk pivot menjadi berorientasi pada profit, seperti yang dilaporkan Bloomberg News sebelumnya pada bulan September. 

Langkah seperti itu akan menenangkan para pendukung perusahaan, tetapi akan menjadi rumit untuk dieksekusi. Sebagai bagian dari transisi, OpenAI telah mendiskusikan pemberian ekuitas Sam Altman di perusahaan - sebuah saham yang dapat bernilai lebih dari US$10 miliar, meskipun dewan OpenAI mengatakan bahwa mereka belum mendiskusikan angka spesifiknya.

“OpenAI didedikasikan untuk pengembangan kecerdasan umum buatan (artificial general intelligence /AGI” yang aman dan bermanfaat. Elon Musk pernah mendukung OpenAI dalam misi tersebut, tetapi meninggalkan usaha tersebut ketika upayanya untuk mendominasi gagal,” kata OpenAI dan Altman dalam pengajuannya.

Ini merupakan tahun yang penuh gejolak bagi startup yang berbasis di San Francisco ini. Kurang dari 12 bulan setelah dewan direksi perusahaan memecat dan kemudian dengan cepat mempekerjakan kembali Sam Altman sebagai CEO. OpenAI lalu membentuk kembali dewan direksinya, menambah jumlah karyawan lebih dari dua kali lipat, dan kehilangan sejumlah pemimpin utama - termasuk salah satu pendiri, Ilya Sutskever, dan Chief Technology Officer, Mira Murati.

Namun, gejolak tersebut tidak mengurangi minat investor terhadap perusahaan, dimana beberapa bulan terakhir, OpenAI terus meluncurkan sejumlah layanan AI ke daftar bisnis dan konsumen yang terus bertambah, dan pada bulan Oktober OpenAI meraih salah satu investasi swasta terbesar yang pernah ada, dengan mengumpulkan US$6,6 miliar dengan valuasi US$157 miliar.

Pada bulan Juni, Elon Musk menarik gugatan serupa yang diajukan di pengadilan negara bagian California di mana ia menuduh bahwa hubungan OpenAI dengan investor terbesarnya, Microsoft, mendorong startup tersebut untuk membelokkan misinya untuk mengembangkan AI yang bertanggung jawab.

OpenAI menanggapi bahwa Musk menggembar-gemborkan “sejarah revisionis” dan menyebut klaim hukumnya “tidak koheren”.

Dalam keluhan terbarunya, Elon Musk menggambarkan kisah OpenAI sebagai “kisah buku teks tentang altruisme versus keserakahan.” 

Pengacara pengusaha miliarder tersebut mengklaim Sam Altman “dengan sengaja merayu dan menipu Musk,” yang telah menyuarakan keprihatinannya tentang ancaman yang ditimbulkan oleh AI. 

Elon Musk meluncurkan xAI Corp pada tahun 2023 sebagai pesaing OpenAI. Dia melawan tuduhan dalam gugatan hukum di Delaware bahwa perusahaan rintisan AI-nya telah menguras talenta dan sumber daya salah satu perusahaannya yang lain, Tesla Inc sehingga merugikan para pemegang saham di perusahaan pembuat kendaraan listrik tersebut.

Menurut laporan terbaru dari industri, OpenAI sedang dalam tahap awal pembicaraan untuk bekerjasama dengan beberapa perusahaan besar di bidang teknologi, termasuk dalam pengembangan solusi AI untuk kebutuhan bisnis mereka. Langkah ini menunjukkan bahwa bisnis AI tersebut bergerak menuju arah yang lebih komersial daripada hanya berfokus pada riset dan pengembangan teknologi semata. 

Lebih jauh, peningkatan kompleksitas struktur perusahaan dan jumlah karyawan, serta capaian dalam penggalangan dana yang besar menunjukkan bahwa OpenAI sedang dalam fase transisi yang signifikan, yang pada gilirannya memunculkan konflik internal dengan Elon Musk.

Reaksi Musk terhadap rencana retorikalisasi bisnis OpenAI merupakan bagian dari upayanya untuk menjaga dominasinya di industri kecerdasan buatan. Hal ini menunjukkan persaingan antara dua figur terkemuka di dunia teknologi ini tidak hanya terbatas pada ranah bisnis, tetapi juga mencakup ranah hukum yang berpotensi panjang dan menyita banyak perhatian publik.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved