OpenAI Meraih Pendanaan US$6,6 Miliar dengan Valuasi US$157 Miliar
Tanggal: 3 Okt 2024 08:46 wib.
Perusahaan teknologi OpenAI baru-baru ini telah berhasil mengumpulkan dana sebesar US$6,6 miliar. Kesuksesan ini membuat valuasi perusahaan kecerdasan buatan tersebut melonjak hingga mencapai US$157 miliar. Pendanaan ini akan memperkuat upaya OpenAI dalam mengembangkan teknologi AI generatif di seluruh dunia.
Kesepakatan ini mewakili salah satu investasi swasta terbesar yang pernah ada. Hal ini juga menempatkan OpenAI sebagai salah satu dari tiga perusahaan rintisan dengan dukungan modal ventura terbesar, bersama dengan SpaceX milik Elon Musk dan perusahaan pemilik TikTok, ByteDance Ltd.
Investasi yang cukup besar ini menyoroti keyakinan industri teknologi terhadap kekuatan AI dan juga dorongan mereka terhadap penelitian yang membutuhkan biaya yang sangat mahal demi mendorong kemajuan di bidang tersebut.
Rencana pendanaan ini dipimpin oleh Thrive Capital, sebuah perusahaan modal ventura yang dipimpin oleh Josh Kushner. Tak hanya itu, investor lain yang turut berpartisipasi dalam kesepakatan ini antara lain Khosla Ventures, Altimeter Capital, dan Fidelity Management & Research Company. Sementara itu, Microsoft Corp. dan Nvidia Corp. juga turut serta dalam mensukseskan kesepakatan ini.
Menurut pernyataan dari OpenAI, dana tersebut akan digunakan untuk mendukung penelitian AI dan meningkatkan kapasitas komputasi perusahaan. Perusahaan ini percaya bahwa AI telah membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari personalisasi dalam pembelajaran, percepatan terobosan dalam perawatan kesehatan, hingga peningkatan produktivitas.
Namun, menariknya, Apple Inc. tidak terlibat dalam kesepakatan tersebut, meskipun sebelumnya perusahaan tersebut sedang dalam pembicaraan untuk berinvestasi dalam putaran tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg. Sebelumnya, Apple juga bermitra dengan OpenAI untuk mengintegrasikan ChatGPT pada perangkatnya dan melalui asisten suara Siri.
Nilai valuasi OpenAI sendiri sebelum pendanaan ini telah mencapai lebih dari US$150 miliar. Melalui putaran pendanaan ini, nilai tersebut semakin bertambah. Namun, hal ini datang di tengah-tengah gejolak internal yang dialami OpenAI, termasuk perombakan dalam struktur organisasi dan kehilangan beberapa pemimpin kunci perusahaan.
OpenAI telah dikenal sebagai pionir di Silicon Valley dalam menggali potensi AI, terutama ketika mereka memperkenalkan chatbot-nya, ChatGPT, pada tahun 2022. Penerimaan yang positif dari pengguna dapat terlihat dari jumlah pengguna aktif mingguan yang mencapai 250 juta, dengan 11 juta di antaranya merupakan pelanggan ChatGPT Plus. Dalam sektor bisnis, layanan mereka juga berhasil menarik 1 juta pengguna.
Di samping itu, persaingan dalam ruang teknologi AI juga semakin ketat dengan munculnya sejumlah perusahaan baru yang bersaing langsung dengan OpenAI. Tidak hanya itu, pesaing dari perusahaan teknologi besar seperti Google dan Amazon juga turut ambil bagian dalam mengembangkan teknologi AI mereka sendiri.