Sumber foto: Google

OpenAI Luncurkan Codex, Agen AI Pintar yang Bisa Bantu Developer Menulis Kode

Tanggal: 18 Mei 2025 11:33 wib.
Tampang.com | OpenAI kembali membuat gebrakan di dunia teknologi dengan meluncurkan Codex, sebuah agen kecerdasan buatan (AI) terbaru yang dirancang khusus untuk membantu proses pemrograman secara otomatis. Codex diposisikan sebagai alat berbasis agen pertama dari OpenAI yang menyasar para pengembang berpengalaman yang ingin mendelegasikan sebagian tugas coding kepada sistem AI yang canggih.

Berbeda dari fitur AI sebelumnya, Codex hadir dalam bentuk antarmuka unik yang dapat diakses langsung melalui sidebar di aplikasi maupun situs ChatGPT. Pengguna hanya perlu mengetik perintah dan memilih opsi “code” untuk mulai membuat kode, atau memilih “ask” jika hanya ingin berkonsultasi secara teknis.


Menulis Kode di Ruang Virtual, Langsung dari ChatGPT

Codex tidak hanya memberikan saran atau potongan kode, tapi benar-benar menulis skrip yang siap digunakan di lingkungan produksi. Setiap perintah coding yang diberikan akan dieksekusi di dalam sebuah container—ruang kerja virtual yang otomatis disesuaikan dengan proyek yang sedang dikerjakan.

Hal ini memungkinkan Codex bekerja secara lebih kontekstual, memahami lingkungan pengembangan secara akurat, serta menghindari konflik atau error yang kerap terjadi saat menggabungkan kode antar modul.

Untuk memperkuat pemahaman Codex terhadap proyek, OpenAI menganjurkan pengembang menambahkan file khusus bernama AGENTS.md di repositori mereka. File ini berisi instruksi-instruksi penting, seperti konteks proyek, struktur kode, hingga aturan gaya penulisan kode. Formatnya mirip README.md, namun ditujukan agar agen AI bisa memahami proyek layaknya seorang rekan tim yang andal.


Codex Dibangun dari Model AI Terbaru Codex-1

Codex beroperasi di atas fondasi model terbaru bernama codex-1, versi fine-tuned dari model o3 reasoning yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini dilatih menggunakan metode reinforcement learning agar mampu menyelesaikan berbagai tantangan pemrograman, mulai dari menulis dan menguji kode, hingga melakukan analisis terhadap kesalahan dalam skrip.

Saat ini, Codex masih tersedia dalam versi pratinjau riset (research preview) dan dapat diakses secara gratis oleh pengguna ChatGPT Pro, Enterprise, dan Team. Meski begitu, OpenAI dikabarkan tengah menyiapkan struktur harga dan skema berlangganan khusus untuk agen AI ini di masa depan.


Diapresiasi Tapi Juga Diragukan

Meski potensinya sangat besar, tidak sedikit pengembang yang masih ragu terhadap efektivitas Codex. Beberapa menyebutkan pengalaman sebelumnya dengan alat AI serupa yang menghasilkan kode tidak sesuai standar, sulit dideteksi kesalahannya, dan bahkan berisiko menimbulkan celah keamanan jika tidak digunakan dengan bijak.

Kekhawatiran lain muncul dari praktik “vibe coding”—yakni menulis kode tanpa struktur atau arah jelas hanya karena bisa dilakukan oleh AI. Dalam kasus seperti ini, potensi kesalahan dan kegagalan sistem bisa meningkat drastis jika tidak diawasi langsung oleh developer berpengalaman.


Codex memang menawarkan masa depan yang menarik dalam dunia pengembangan perangkat lunak, namun seperti teknologi baru lainnya, kehati-hatian dan literasi teknis tetap menjadi kunci agar penggunaannya benar-benar memberi manfaat maksimal.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved