Sumber foto: Unsplash.com

OpenAI Izinkan Fitur Voice Assistant Dipakai di Aplikasi Lain

Tanggal: 3 Okt 2024 05:26 wib.
OpenAI telah memberikan izin kepada pengguna dari kalangan bisnis dan pengembang untuk menyertakan asisten suara secara real-time dalam aplikasi mereka. Keputusan ini membuka peluang bagi pengguna untuk berkomunikasi dengan sistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) secara lebih realistis dalam berbagai tugas.

Fitur ini, yang sejenis dengan asisten suara terbaru yang tersedia bagi pengguna berbayar dari chatbot ChatGPT, akan tersedia bagi para pengembang aplikasi dan layanan dengan menggunakan interface pemrograman atau API. OpenAI menyatakan bahwa kalangan bisnis dapat mengintegrasikan fitur suara ini dalam pembuatan perangkat lunak seperti bot layanan pelanggan berbasis suara atau aplikasi perjalanan yang dapat melakukan panggilan telepon atas nama pengguna.

Beberapa perusahaan telah menguji kemampuan suara baru ini, termasuk aplikasi pelatihan kesehatan Healthify dan aplikasi pembelajaran bahasa Speak. Integrasi pihak ketiga berbasis suara adalah salah satu dari sejumlah pembaruan yang diumumkan oleh OpenAI pada pertemuan developer di San Francisco, Selasa.

Konferensi ini memberikan kesempatan bagi OpenAI untuk menunjukkan strategi unggul mereka di pasar perangkat lunak AI, sambil tetap berfokus pada mendapatkan pendanaan yang besar. Pertemuan developer ini juga diadakan beberapa hari setelah beberapa pemimpin, termasuk Chief Technology Officer Mira Murati, mengumumkan rencana mereka untuk mundur dari OpenAI—suatu kabar terbaru dari serangkaian karyawan tingkat tinggi yang telah keluar dalam beberapa bulan terakhir.

Meskipun pada konferensi developer pertamanya pada November lalu, OpenAI meluncurkan model AI baru, perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkan proyek serupa tahun ini. Sebagai gantinya, OpenAI tertuju pada memamerkan kemampuan API baru dan bertemu dengan sekitar 3 juta pengembang yang menggunakan perangkat lunak mereka di berbagai penjuru dunia.

Agenda di hari Selasa ini merupakan yang pertama dari tiga acara yang akan diadakan di London dan Singapura. Pada konferensi pers sebelum acara tersebut, para karyawan OpenAI mendemonstrasikan fitur suara baru dengan aplikasi perjalanan fiksi. Suara yang digunakan dalam demo tidak mengidentifikasi dirinya sebagai asisten suara AI. Hal ini mungkin mengkhawatirkan bagi beberapa pengguna serta pendukung privasi dan hak-hak digital jika diterapkan pada aplikasi yang sebenarnya.

Pada pertemuan ini, OpenAI juga menyatakan bahwa mereka tidak memberlakukan keharusan kepada pengembang untuk memberitahukan pengguna dengan cara tertentu ketika mereka berinteraksi dengan AI. Meski demikian, perusahaan menunjukkan bahwa kebijakan penggunaan umumnya mengharuskan pengembang untuk memberi tahu pengguna ketika mereka menggunakan AI, kecuali hal itu sudah jelas dari jenis pertukarannya.

"Kami tidak memberlakukan pedoman yang ketat terkait cara melakukannya. Kami hanya ingin memastikan bahwa hal ini menjadi jelas bagi pengguna," kata Olivier Godement, kepala produk API OpenAI.

OpenAI pertama kali memperkenalkan layanan suara real-time pada bulan Mei untuk ChatGPT, menunjukkan bagaimana fitur ini dapat dengan cepat memberikan tanggapan kepada pengguna atas permintaan tertulis dan visual. Namun pada bulan berikutnya, OpenAI menunda peluncuran opsi tersebut untuk mengatasi potensi masalah keamanan.

Setelah penundaan tersebut, OpenAI menjelaskan bahwa produk tersebut tidak akan mampu meniru cara orang lain berbicara. Perusahaan juga menambahkan filter baru guna memastikan perangkat lunak dapat mengenali dan menolak beberapa permintaan untuk menghasilkan musik atau bentuk audio berhak cipta lainnya.

Pada bulan Juli, OpenAI menawarkan fitur tersebut kepada sejumlah pelanggan ChatGPT Plus. Bulan lalu, perusahaan ini mulai meluncurkannya ke semua pengguna ChatGPT yang membayar.

Pengumuman ini memberikan kesempatan bagi para pengembang untuk semakin mendekatkan teknologi AI ke dalam kehidupan sehari-hari. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kesadaran akan privasi, pengguna dapat mengharapkan integrasi yang lebih bijaksana dari asisten suara dalam aplikasi-aplikasi yang mereka gunakan. Kedatangan fitur suara dari OpenAI membuka peluang bagi inovasi dan perkembangan teknologi yang lebih lanjut dalam mendukung aktivitas sehari-hari pengguna aplikasi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved