Sumber foto: Wccftech

Nvidia & xAI Elon Musk Gabung Konsorsium Raksasa AI, Targetkan Dana Rp1.646 Triliun!

Tanggal: 25 Mar 2025 14:48 wib.
Nvidia, raksasa teknologi yang dikenal sebagai pemimpin dalam bidang grafis komputer, kini menjalin kemitraan dengan startup berbasis kecerdasan buatan (AI) milik Elon Musk, xAI. Kerja sama ini merupakan bagian dari konsorsium yang didukung oleh investor besar seperti Microsoft, MGX, dan BlackRock, untuk meningkatkan infrastruktur teknologi AI di Amerika Serikat. Menurut laporan dari Reuters pada tanggal 20 Maret 2025, kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat posisi AS di panggung global dalam kompetisi AI yang semakin sengit.

Konsorsium ini sebenarnya telah dibentuk sejak tahun lalu dengan ambisi investasi awal lebih dari US$30 miliar (setara dengan Rp494 triliun) yang akan dialokasikan untuk proyek-proyek inovatif terkait kecerdasan buatan. Di antara proyek yang menjadi fokus utama adalah pendanaan untuk data center dan fasilitas energi yang menjadi tulang punggung aplikasi AI seperti ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI. Dengan adanya investasi ini, diharapkan keberadaan perusahaan-perusahaan teknologi AS dapat tetap unggul di era digital yang semakin kompetitif.

Menariknya, kolaborasi ini terjadi hanya dua bulan setelah Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan inisiatif yang dinamakan Stargate. Inisiatif ini merupakan upaya untuk mengembangkan infrastruktur AI swasta yang didukung oleh SoftBank Group, OpenAI, dan Oracle, dengan target pendanaan monumental mencapai US$500 miliar (sekitar Rp8.233 triliun). Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengembangan teknologi AI bagi perekonomian dan kekuatan global AS.

Konsorsium terbaru yang melibatkan Nvidia, xAI, Microsoft, BlackRock, dan MGX mengadopsi nama 'AI Infrastructure Partnership' (AIP). Dalam jangka waktu yang telah ditetapkan, konsorsium ini menargetkan penggalangan dana sebesar US$100 miliar (bernilai Rp1.646 triliun).

Dana ini akan digunakan untuk melatih model-model AI dan melakukan pemrosesan data berskala besar yang tentunya memerlukan daya komputasi yang sangat andal. Keterbatasan dalam komputasi super dan konsumsi energi menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi komunitas teknologi.

Dalam pengoperasiannya, perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konsorsium ini harus mengoperasikan ribuan chip dalam kluster-kluster berukuran besar demi menciptakan data center yang mampu menangani aplikasi-aplikasi AI yang semakin berkembang.

Konsorsium AIP juga menegaskan bahwa mereka telah mendapatkan perhatian yang signifikan dari banyak mitra yang tertarik untuk bergandeng tangan sejak didirikannya pada bulan September lalu, meskipun tidak ada informasi lebih jauh mengenai jumlah dana yang sudah berhasil dikumpulkan hingga saat ini.

Di samping itu, GE Vernova dan NextEra Energy juga turut bergabung dalam konsorsium ini. Perusahaan-perusahaan yang fokus pada energi terbarukan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam perencanaan rantai pasokan dan solusi energi yang efisien untuk mendukung inisiatif besar ini. Keberadaan mereka penting untuk memastikan bahwa proyek ini tidak hanya fokus pada peningkatan teknologi, tetapi juga mempertimbangkan dampak lingkungan dan keberlanjutan.

AIP juga mencanangkan bahwa investasi yang terkumpul akan difokuskan pada mitra-mitra lokal di AS serta dalam kerjasama dengan Organisasi Pengembangan dan Kerja Sama Ekonomi (OECD). Hal ini menunjukkan komitmen konsorsium dalam mendorong pertumbuhan industri teknologi lokal serta kolaborasi internasional dalam pengembangan kecerdasan buatan.

Dengan latar belakang dan potensi dana yang terlibat, konsorsium ini berambisi menjadi pelopor dalam inovasi AI yang akan mendefinisikan ulang cara kita berinteraksi dengan teknologi di masa depan. Momen kemitraan antara Nvidia dan xAI ini menjadi sangat menarik untuk disimak, mengingat keduanya memiliki pengaruh besar dalam industri teknologi dan inovasi.

Dalam beberapa tahun ke depan, investasi yang dilakukan di dalam konsorsium ini diharapkan dapat menghasilkan terobosan-terobosan baru yang tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan yang terlibat, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Konsorsium yang dipimpin oleh nama-nama besar ini jelas menunjukkan bahwa investasi dalam teknologi AI bukanlah suatu hal yang sepele. Dengan proyeksi sebesar US$100 miliar, tantangan yang dihadapi bukan sekadar masalah finansial tetapi juga teknis dalam hal implementasi teknologi yang dapat bersaing pada tingkat global.

Para pemimpin industri dan inovator, termasuk Elon Musk dan tim di Nvidia, berada di garis depan dari revolusi teknologi ini, dan semua mata kini tertuju pada mereka untuk melihat bagaimana konsorsium ini akan berpengaruh pada masa depan kecerdasan buatan dan teknologi di seluruh dunia.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved