Nvidia Luncurkan Fugatto: AI Musik yang Ciptakan Suara Unik, Seperti Terompet Mengeong
Tanggal: 27 Nov 2024 08:40 wib.
Baru-baru ini, Nvidia mengumumkan memiliki alat kecerdasan buatan (AI) bernama Fugatto, yang mampu menciptakan suara baru, termasuk suara-suardunia suara, seperti terompet yang mengeong. Fugatto diklaim mampu menghasilkan musik, suara, dan ucapan menggunakan input teks dan audio, tanpa pernah dilatih sebelumnya.
Dalam sebuah video demo yang dibagikan, Fugatto ditunjukkan mampu menyusun lagu berdasarkan perintah acak, seperti menciptakan suara saksofon yang melolong, gonggongan, dan musik elektronik dengan kombinasi gonggongan anjing.
Demikian pula, Fugatto dapat menghasilkan efek suara yang unik berdasarkan deskripsi, seperti "denyut bass yang dalam dan bergemuruh dipasangkan dengan kicauan digital yang terputus-putus dan bernada tinggi, seperti suara mesin yang sangat besar."
Perkembangan alat kecerdasan buatan dalam bidang musik dan suara terus mengalami kemajuan. Fugatto bahkan mampu mengubah suara seseorang, aksen, serta memberikan nada yang berbeda, termasuk nada marah atau tenang.
Dalam usaha membangun Fugatto, Nvidia mengungkapkan bahwa para peneliti harus mengumpulkan jutaan sampel audio untuk membangun kumpulan data yang diperlukan.
Mereka kemudian melakukan perluasan jangkauan tugas yang dapat dilakukan oleh model, dengan tujuan mencapai kinerja yang lebih akurat dan memungkinkan tugas-tugas baru tanpa memerlukan data tambahan.
Fugatto juga memiliki kemampuan untuk mengisolasi vokal dalam sebuah lagu, menambahkan instrumen, dan bahkan mengubah melodi dengan mengganti suara penyanyi opera. Dalam pengumuman terkait, Nvidia juga merilis laporan yang menunjukkan daftar panjang dari semua dataset yang telah dilatih oleh Fugatto, antara lain meliputi perpustakaan efek suara dari BBC.
Meskipun beberapa alat audio AI lainnya sudah pernah dirilis sebelumnya, seperti yang diluncurkan oleh Stability AI, OpenAI, Google DeepMind, ElevenLabs, dan Adobe, tidak ada yang mengklaim dapat menciptakan suara yang benar-benar baru dan belum pernah terdengar sebelumnya. Sebagian startup AI bahkan menghadapi tuntutan hak cipta atas alat kreasi musik mereka.
Nvidia, yang menjadi salah satu perusahaan yang paling diuntungkan dengan booming AI, merupakan pemasok chip AI bagi beberapa raksasa teknologi ternama, seperti Meta, Google, dan OpenAI.
Dengan demikian, Nvidia juga menyediakan software AI. Hal ini membuat harga sahamnya naik signifikan dalam beberapa kuartal terakhir, serta mengantarkan CEO Nvidia, Jensen Huang, masuk dalam daftar orang terkaya di dunia.
Menurut laporan Forbes Real-Time Billionaires, kekayaan Jensen Huang ditaksir mencapai US$118,7 miliar atau setara dengan Rp 1.890 triliun. Kekayaan ini membuatnya kerap disebut sebagai 'manusia Rp 2.000 triliun'.
Kehadiran teknologi AI dalam industri musik telah membuka berbagai kemungkinan baru, namun juga menimbulkan beragam pertanyaan terkait etika dan hak cipta dalam penciptaan karya musik. Dengan demikian, perkembangan ini tentu harus didukung oleh regulasi yang jelas, seiring dengan penguatan perlindungan hak cipta untuk para penciptamusik.