Sumber foto: Google

Nintendo Switch 2: Canggih Tapi Mahal? Simak Dulu Fakta Biaya Perbaikan dan Spesifikasinya Sebelum Beli!

Tanggal: 13 Jun 2025 11:44 wib.
Nintendo resmi merilis Switch 2 pada pekan lalu, menarik perhatian para penggemar game di seluruh dunia. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk membelinya, ada beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan secara matang. Meskipun membawa sejumlah peningkatan fitur dan desain yang lebih modern, biaya perbaikan yang tinggi dan harga konsol yang melonjak tajam membuat konsumen perlu berpikir ulang sebelum melakukan pembelian.


Biaya Servis Switch 2 Lebih Mahal dari Generasi Sebelumnya

Salah satu faktor yang menjadi perhatian besar adalah biaya perbaikan perangkat jika terjadi kerusakan, terutama di luar garansi resmi. Meskipun Nintendo menawarkan garansi selama satu tahun, perlindungan ini hanya mencakup kerusakan sesuai dengan prosedur standar. Jika kerusakan di luar itu—misalnya akibat air—biaya servisnya bisa sangat menguras kantong.

Mengutip laporan dari Engadget (10 Juni 2025), berikut daftar biaya servis Switch 2 untuk beberapa komponen:



Konsol utama: US$179 (sekitar Rp 2,9 juta)


Docking station: US$66 (sekitar Rp 1,07 juta)


Kamera: US$30 (sekitar Rp 488 ribu)


Adapter daya: US$18 (sekitar Rp 293 ribu)


Pro Controller: US$48 (sekitar Rp 781 ribu)



Sebagai perbandingan, perbaikan untuk model Switch OLED jauh lebih murah. Misalnya, kerusakan pada konsol hanya dikenakan biaya US$139, sementara perbaikan dock dan Pro Controller untuk model lama masing-masing hanya US$30.

Dengan selisih harga yang cukup besar ini, pengguna Switch 2 harus lebih berhati-hati terhadap potensi kerusakan, karena ongkos servisnya tidak lagi ramah di kantong.


Harga Switch 2 dan Game-nya Naik Signifikan

Kenaikan biaya servis sejalan dengan kenaikan harga konsol itu sendiri. Switch 2 dijual seharga US$449,99 atau sekitar Rp 7,3 juta, jauh lebih mahal dari pendahulunya yang hanya dibanderol US$299,99. Bahkan, salah satu judul game andalan, Mario Kart World, dibanderol US$79,99 (sekitar Rp 1,3 juta).

Laman Polygon melaporkan bahwa Nintendo bahkan menunda pre-order Switch 2 di pasar Amerika Serikat akibat ketidakpastian terkait kebijakan tarif baru dari pemerintahan Presiden Donald Trump.

Menurut Bill Trinen, Vice President of Player & Product Experience Nintendo, faktor utama yang mempengaruhi kenaikan harga adalah inflasi global yang berdampak pada seluruh industri, termasuk teknologi. Ia membandingkan dengan tren harga smartphone yang juga meningkat drastis sejak awal 2000-an.

Trinen juga menambahkan bahwa peningkatan fitur dan desain turut memengaruhi nilai produk. Salah satunya adalah Joy-Con 2, kontroler terbaru Nintendo yang mengalami pembaruan desain dan fungsionalitas.


Perbedaan Harga Antar Negara dan Pendekatan Lokal

Menariknya, Nintendo juga menerapkan strategi harga regional yang berbeda-beda tergantung pasar. Di Jepang, Switch 2 dijual hanya US$343 atau sekitar Rp 5,5 juta—jauh lebih murah dibanding harga di AS. Nintendo mengklaim bahwa mereka mempertimbangkan kondisi ekonomi di masing-masing wilayah untuk menentukan harga yang relevan bagi konsumen lokal.

Menurut Trinen, pendekatan ini memungkinkan Nintendo menjangkau konsumen secara lebih adil dan fleksibel di tengah fluktuasi pasar global.


Alternatif: ROG Xbox Ally dari Microsoft & Asus

Di tengah maraknya peluncuran konsol genggam, Microsoft tak ingin kalah. Mereka berkolaborasi dengan Asus untuk menghadirkan perangkat genggam ROG Xbox Ally, yang kini menjadi alternatif potensial untuk Switch 2.

Dilaporkan oleh CNBC International, perangkat ini menghadirkan layar penuh, akses ke game Xbox, dan fitur cloud gaming yang memungkinkan pengguna bermain kapan saja dan di mana saja. Microsoft menyebutnya sebagai lompatan besar dalam dunia gaming portabel, menghadirkan pengalaman baru yang belum pernah ada sebelumnya di perangkat sejenis.


Fitur-Fitur Canggih Nintendo Switch 2

Meskipun harga mahal menjadi sorotan, Switch 2 menawarkan banyak pembaruan teknologi yang layak diapresiasi. Berikut beberapa fitur utama yang dibawa:



Layar 7,9 inci dengan dukungan HDR dan refresh rate hingga 120 fps, memberikan tampilan visual lebih mulus dan detail.


Joy-Con 2 dengan koneksi magnetik, mudah dipasang dan dilepas, serta bisa berfungsi sebagai mouse pada beberapa game.


Game Chat yang memungkinkan pemain melakukan obrolan suara dan berbagi layar langsung selama bermain.


Kamera tambahan untuk percakapan tatap muka, menjadikan Switch 2 lebih interaktif.


Dukungan 4K saat terhubung ke TV menggunakan dock khusus.



Dari segi ukuran, Switch 2 memiliki dimensi 116 mm x 272 mm x 13,9 mm dengan bobot 401 gram. Chipset-nya dikembangkan khusus oleh Nvidia, dan hadir dengan kapasitas penyimpanan internal 256 GB, yang bisa diperluas dengan kartu microSD Express (dijual terpisah).

Baterainya 5.220 mAh, dengan estimasi penggunaan antara 2 hingga 6,5 jam tergantung aktivitas, serta waktu pengisian daya sekitar 3 jam.


Kesimpulan: Beli Sekarang atau Tunggu?

Nintendo Switch 2 memang menghadirkan banyak inovasi, mulai dari teknologi grafis tinggi, fitur sosial interaktif, hingga peningkatan desain dan performa. Namun, harga yang tinggi baik untuk konsol maupun biaya perbaikannya patut jadi pertimbangan penting sebelum membeli.

Jika Anda gamer yang mencari pengalaman maksimal dalam bermain, Switch 2 jelas bisa jadi pilihan. Tapi jika Anda punya budget terbatas atau ingin opsi lebih fleksibel, mungkin saat ini bukan waktu terbaik untuk upgrade. Alternatif seperti ROG Xbox Ally dari Microsoft bisa jadi pertimbangan menarik.

Apapun pilihan Anda, pastikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan. Karena dalam dunia gaming, kenyamanan dan pengalaman yang menyenangkan tak selalu harus datang dengan harga selangit.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved