Sumber foto: iStock

Neuralink Tanamkan Perangkat Otak-Komputer pada Pasien Ketiga: Awal Revolusi Teknologi Medis?

Tanggal: 12 Jan 2025 20:12 wib.
Tampang.com | Perusahaan Neuralink Corp, yang didirikan oleh entrepreneur terkemuka Elon Musk, berhasil menanamkan perangkat otak-komputer pada pasien ketiga. Musk juga berencana untuk melakukan 20 hingga 30 implan tambahan pada tahun 2025.

Dalam sebuah acara yang disiarkan langsung melalui platform media sosialnya, Musk mengungkapkan, "Kami kini memiliki tiga manusia dengan Neuralink yang sudah ditanamkan, dan semuanya berfungsi dengan baik."

Neuralink adalah salah satu perusahaan rintisan yang fokus pada pengembangan implan otak untuk membantu mengatasi kondisi seperti kelumpuhan dan penyakit ALS.

Langkah-langkah ini masih bersifat eksperimental dan umumnya memerlukan operasi pembukaan tengkorak untuk menempatkan elektroda pada jaringan otak. Pada tahun lalu, Neuralink mengumumkan telah berhasil menanamkan perangkat tersebut pada pasien pertama mereka, Noland Arbaugh.

Saat ini, perusahaan memiliki dua studi di AS yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA). Studi pertama, Prime Study, dirancang untuk lima pasien, memungkinkan pasien yang mengalami kelumpuhan untuk mengendalikan perangkat eksternal seperti komputer atau smartphone menggunakan pikiran mereka.

Studi kedua, Convoy, dirancang untuk tiga pasien, bertujuan memungkinkan mereka mengontrol perangkat seperti lengan robotik bantu.

Implan otak merupakan bidang riset yang berkembang pesat. Teknologi ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas hidup bagi individu dengan kondisi kesehatan yang mengharuskan mereka mengandalkan bantuan eksternal.

Dengan adanya perkembangan teknologi implan otak, sejumlah pasien yang sebelumnya bergantung pada perangkat bantu atau perawat untuk melakukan aktivitas sehari-hari, sekarang bisa memiliki lebih banyak kemandirian.

Meskipun masih dalam tahap eksperimental, implan otak telah menunjukkan hasil yang menjanjikan. Dalam beberapa kasus, pasien yang menggunakan implan otak berhasil mendapatkan kembali kemampuan fungsional yang sebelumnya tidak bisa mereka lakukan, seperti mengontrol peralatan elektronik.

Dengan adanya implan otak, otak manusia dapat terhubung langsung dengan perangkat luar, memungkinkan untuk mengendalikan perangkat dengan pikiran.

Tentu saja, penggunaan implan otak juga menimbulkan sejumlah pertanyaan etis dan medis yang perlu diselesaikan. Pembahasan seputar privasi, keamanan data, dan potensi risiko dari prosedur pemasangan implan otak perlu dipertimbangkan secara serius. Selain itu, aspek regulatori juga perlu diperhatikan untuk memastikan bahwa pengembangan teknologi ini dilakukan secara etis dan aman bagi pasien.

Namun, potensi manfaat yang dapat diberikan oleh teknologi ini tidak dapat diabaikan. Dengan mengembangkan teknologi implan otak yang lebih canggih dan efektif, kita dapat membuka pintu bagi solusi yang lebih baik dalam mengatasi berbagai tantangan kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat.

Dukungan dari pemerintah, lembaga riset, dan komunitas ilmiah akan membantu percepatan dalam pengembangan dan implementasi teknologi implan otak yang berpotensi mengubah paradigma dalam perawatan kesehatan.

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved