Sumber foto: iStock

Netflix Catat Rekor Pendapatan 2025, Apa Strategi Rahasia di Baliknya?

Tanggal: 29 Apr 2025 10:18 wib.
Netflix, layanan streaming global, melaporkan lonjakan pendapatan sebesar hampir 13% pada kuartal pertama tahun 2025, mencapai angka fantastis US$ 10,54 miliar. Angka ini melampaui ekspektasi analis, berkat kombinasi dari peningkatan pendapatan langganan dan pertumbuhan iklan yang signifikan.

Pada Januari lalu, Netflix mengumumkan kenaikan harga langganan di seluruh paketnya. Paket standar kini dibanderol US$ 17,99 per bulan, sementara paket berbasis iklan naik menjadi US$ 7,99, dan paket premium mencapai US$ 24,99. Kebijakan ini tampaknya tidak menghambat laju bisnis perusahaan, malah mendorong kinerja finansial mereka ke level yang lebih tinggi.

Menariknya, untuk pertama kalinya, Netflix memutuskan untuk tidak lagi melaporkan jumlah pelanggan kuartalannya. Keputusan ini diambil sebagai bagian dari strategi baru yang berfokus pada pendapatan dan indikator keuangan lain sebagai tolok ukur kinerja perusahaan, alih-alih hanya bergantung pada pertumbuhan pelanggan.

Di tengah ketidakpastian pasar yang diperparah oleh kebijakan perdagangan Presiden Donald Trump, saham-saham media tradisional mengalami tekanan besar. Namun, Netflix justru menjadi sorotan karena berhasil menunjukkan ketangguhannya di tengah gejolak tersebut. Perusahaan ini optimistis bisa membukukan pendapatan tahunan antara US$ 43,5 miliar hingga US$ 44,5 miliar sepanjang 2025.

Dalam pernyataannya kepada media, Netflix menyatakan bahwa tidak ada perubahan material dalam prospek bisnis mereka, menegaskan bahwa strategi perusahaan tetap pada jalurnya. Co-CEO Netflix, Greg Peters, mengakui bahwa investor sempat khawatir tentang potensi dampak tarif terhadap pengeluaran dan kepercayaan konsumen. Namun, menurut Peters, hingga saat ini belum ada perubahan signifikan yang perlu dikhawatirkan.

Peters juga menambahkan bahwa industri hiburan, termasuk Netflix, secara historis cenderung cukup tangguh menghadapi masa-masa sulit dalam perekonomian. Pengalaman masa lalu menunjukkan bahwa meskipun terjadi perlambatan ekonomi, layanan hiburan seperti Netflix tetap menjadi pilihan banyak konsumen untuk mencari hiburan di rumah.

Sentimen positif ini tercermin pada pergerakan saham Netflix yang naik sekitar 2% dalam perdagangan setelah jam kerja pada Kamis lalu. Capaian Netflix untuk kuartal yang berakhir 31 Maret 2025 juga melampaui estimasi analis yang disusun oleh LSEG. Laba per saham tercatat sebesar US$ 6,61, jauh lebih tinggi dibandingkan target sebesar US$ 5,71. Sementara itu, pendapatan sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yaitu US$ 10,54 miliar dibandingkan target US$ 10,52 miliar.

Tak hanya itu, laba bersih Netflix pun mengalami peningkatan signifikan. Pada kuartal pertama tahun ini, laba bersih perusahaan tercatat mencapai US$ 2,89 miliar atau setara dengan US$ 6,61 per saham. Angka ini melonjak dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai US$ 2,33 miliar atau US$ 5,28 per saham.

Melihat pertumbuhan pelanggan yang mulai melambat, Netflix kini semakin fokus pada pengembangan bisnis iklan. Tahun ini, prioritas utama mereka adalah meningkatkan platform iklan untuk menarik lebih banyak pengiklan dan memperbesar porsi pendapatan dari iklan. Langkah konkret yang sudah diambil termasuk meluncurkan platform teknologi iklan internal di Amerika Serikat pada awal April 2025, dengan rencana ekspansi ke negara lain dalam waktu dekat.

Perusahaan meyakini bahwa platform teknologi iklan ini akan menjadi fondasi kuat bagi strategi iklan jangka panjang mereka. Dalam keterangannya, Netflix menyebutkan bahwa kehadiran platform ini akan membuka peluang untuk menawarkan pengukuran yang lebih akurat, penargetan iklan yang lebih presisi, format iklan inovatif, hingga kemampuan programatik yang lebih luas.

Dengan strategi baru yang lebih terfokus pada diversifikasi sumber pendapatan melalui iklan, serta kekuatan fundamental bisnis yang tetap kokoh di tengah tantangan global, Netflix menunjukkan bahwa mereka siap menyongsong masa depan yang lebih menjanjikan. Pendekatan inovatif ini sekaligus menjadi bukti bagaimana perusahaan dapat beradaptasi dan terus tumbuh bahkan dalam kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved