Sumber foto: iStock

NASA Terancam Lumpuh? Pemangkasan Anggaran Trump Bisa Gagalkan Misi Penyelamatan Bumi dari Ancaman Asteroid

Tanggal: 1 Jun 2025 10:26 wib.
Kebijakan kontroversial yang dilontarkan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi sorotan. Kali ini, kebijakan tersebut berpotensi mengganggu bahkan menghentikan salah satu misi paling vital bagi kelangsungan hidup umat manusia: upaya NASA untuk melindungi Bumi dari ancaman asteroid. Usulan pemotongan anggaran NASA secara drastis dinilai bisa mengacaukan program-program penting, termasuk yang berfokus pada mitigasi bencana dari luar angkasa.

Dilaporkan bahwa pemerintahan Trump mengusulkan pemotongan anggaran untuk badan antariksa Amerika tersebut hingga 24%, bahkan angka riilnya dikatakan bisa mencapai 47%. Angka yang sangat signifikan ini menimbulkan kekhawatiran luas di kalangan ilmuwan dan politisi, terutama yang mendukung program sains dan pertahanan planet.

Salah satu yang bersuara adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS, Valerie Foushee. Ia menyatakan bahwa jika rencana pemotongan ini disahkan, maka posisi NASA dalam misi sains dan eksplorasi luar angkasa akan menjadi "tidak relevan". Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemotongan ini berisiko menghentikan sejumlah proyek penting yang berpotensi menyelamatkan nyawa manusia.

Salah satu proyek unggulan NASA yang menjadi sorotan adalah misi pengamatan Objek Dekat Bumi atau Near-Earth Object (NEO) Surveyor. Misi ini dirancang untuk mendeteksi asteroid atau benda langit lain yang bisa membahayakan Bumi. Perangkat utama dalam misi ini adalah teleskop antariksa yang secara khusus bertugas memantau benda langit dengan potensi bahaya.

Misi ini sebelumnya mendapatkan momentum besar melalui eksperimen Double Asteroid Redirection Test (DART) yang diluncurkan tahun 2022. Dalam eksperimen tersebut, NASA mengirimkan wahana ruang angkasa untuk menabrakkan diri ke asteroid bernama Dimorphos, yang mengorbit asteroid yang lebih besar, Didymos. Tujuan dari misi ini adalah untuk melihat apakah energi tumbukan dapat mengubah lintasan asteroid, sebagai langkah awal pengalihan objek berbahaya dari jalur menuju Bumi.

Hasilnya cukup menggembirakan. DART dinyatakan berhasil, dan memberikan harapan bahwa di masa mendatang, teknologi serupa bisa digunakan untuk menyelamatkan planet dari potensi tabrakan asteroid besar.

Namun, dengan adanya pemotongan anggaran yang signifikan, masa depan misi semacam ini menjadi tidak pasti. Administrator Direktorat Misi Sains NASA, Nicola Fox, mengatakan bahwa saat ini tidak ada ancaman asteroid besar dalam 100 tahun ke depan yang telah teridentifikasi. Meski demikian, ia menekankan bahwa masih banyak objek langit yang belum ditemukan, dan upaya deteksi dini sangat penting untuk keselamatan umat manusia.

"Prioritas utama program pertahanan planet NASA adalah menemukan asteroid yang berpotensi membahayakan," tegas Fox.

Amy Mainzer, kepala ilmuwan untuk misi NEO Surveyor, juga mengungkapkan keprihatinannya. Menurutnya, investasi besar telah ditanamkan untuk melatih ilmuwan agar siap memimpin misi penting ini. Ia menekankan bahwa memahami sains dan teknologi di balik misi tersebut bukan hal instan—dibutuhkan waktu dan komitmen jangka panjang agar misi berjalan dengan benar dan efektif.

“Kita tidak bisa membalikkan hasil dari pemangkasan dana begitu saja. Butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kemampuan ilmuwan dan teknologi yang kita punya saat ini,” kata Mainzer.

Dampak dari pemangkasan anggaran ini tidak hanya menyentuh aspek ilmiah, namun juga bisa memengaruhi sektor lainnya. Misalnya, Fox menjelaskan bahwa jika Pusat Penelitian Ames milik NASA ditutup karena keterbatasan dana, maka negara akan kehilangan salah satu lembaga yang memberikan rekomendasi ahli kepada Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA). Padahal, lembaga tersebut berperan penting dalam menyusun strategi penyelamatan manusia dalam kondisi bencana, termasuk yang bersumber dari luar angkasa.

Ancaman terhadap keberlangsungan program ini menjadi peringatan keras bagi para pengambil kebijakan. Di satu sisi, kebutuhan anggaran negara mungkin mendesak, namun di sisi lain, mengabaikan risiko jangka panjang dari luar angkasa bisa menjadi keputusan yang sangat mahal.

Pengetahuan tentang ancaman asteroid bukan sekadar teori ilmiah, tapi kenyataan yang sudah terbukti dalam sejarah panjang Bumi. Banyak ahli yang menyebutkan bahwa punahnya dinosaurus salah satunya disebabkan oleh tumbukan asteroid besar jutaan tahun lalu. Artinya, risiko semacam ini bukan mustahil terjadi lagi.

Dengan segala dampak dan potensi bencana yang bisa muncul, pemotongan dana terhadap program vital seperti pertahanan planet merupakan langkah yang sangat berisiko. Para ilmuwan, politisi, dan masyarakat umum diharapkan bisa menyuarakan pentingnya keberlanjutan proyek NASA yang berfokus pada perlindungan planet. Karena pada akhirnya, tidak ada investasi yang lebih besar daripada menjaga keberlangsungan hidup manusia di Bumi.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved