Sumber foto: NASA Blogs

NASA & SpaceX Berhasil Kirim Astronaut ke ISS, Misi Penyelamatan Berhasil Dimulai!

Tanggal: 15 Mar 2025 13:42 wib.
Tampang.com | Pada tanggal 14 Maret 2025, NASA bekerja sama dengan SpaceX sukses meluncurkan misi yang memiliki signifikansi besar bagi eksplorasi luar angkasa. Peluncuran ini dilakukan pada malam hari dan berhasil mengangkut empat astronaut menuju Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). 

Namun, misi kali ini tidak sekadar rotasi kru biasa; lebih penting lagi, peluncuran ini bertujuan untuk membawa pulang dua astronaut Amerika Serikat, Butch Wilmore dan Suni Williams, yang telah terjebak di ISS selama sembilan bulan akibat masalah teknis pada wahana yang semestinya membawa mereka kembali ke Bumi.

Roket Falcon 9 yang dimiliki oleh SpaceX lepas landas dari Kennedy Space Center yang terletak di Florida pada pukul 19.03 waktu setempat. Keberhasilan peluncuran ini disambut dengan tepuk tangan meriah di pusat kontrol NASA, terutama ketika roket berhasil melewati setiap tahapannya tanpa kendala yang berarti. Ini menunjukkan kemajuan yang signifikan dalam kerja sama antara NASA dan SpaceX, di mana misi semacam ini semakin menjadi hal yang rutin dalam menjelajahi dan mengeksplorasi luar angkasa.

Misi ini membawa empat astronaut pengganti yang akan bertugas di ISS. Mereka adalah Kirill Peskov dari badan antariksa Rusia, Roscosmos, Nichole Ayers dan Anne McClain dari NASA, serta Takuya Onishi dari badan antariksa Jepang, JAXA. Keberadaan astronaut-astronaut ini di ISS sangat penting untuk mendukung berbagai eksperimen ilmiah yang sedang berjalan dan menjaga kontinuitas riset di stasiun luar angkasa tersebut.

Selama dalam perjalanan, masing-masing astronaut sempat memberikan sambutan melalui siaran dari dalam pesawat ruang angkasa. Dalam pesan tersebut, mereka menyampaikan harapan mereka terkait masa depan eksplorasi luar angkasa serta pentingnya kerja sama internasional di bidang sains. Hal ini sejalan dengan filosofi bahwa eksplorasi luar angkasa bukan hanya tanggung jawab satu negara, melainkan upaya global yang membutuhkan kolaborasi dari berbagai negara di dunia.

Menurut jadwal yang telah ditentukan, Crew-10 diperkirakan akan tiba di ISS pada malam Sabtu setelah menempuh perjalanan yang diperkirakan sekitar 28 jam. Ini merupakan waktu yang cukup singkat bagi sebuah misi luar angkasa, tetapi tentu saja memerlukan koordinasi yang sangat presisi untuk memastikan keberhasilan kedatangan mereka di ISS.

Wilmore dan Williams, yang merupakan astronaut berpengalaman dan mantan pilot uji Angkatan Laut AS, sebelumnya terbang ke ISS menggunakan kapsul Starliner yang dibuat oleh Boeing pada bulan Juni tahun lalu. Sebenarnya, mereka hanya dijadwalkan untuk tinggal di stasiun luar angkasa tersebut selama delapan hari. Namun, adanya masalah serius pada sistem propulsi Starliner membuat NASA memutuskan untuk tidak melanjutkan penggunaan wahana tersebut pada perjalanan pulang mereka, karena dianggap terlalu berisiko.

Masalah teknis ini menjadi titik kritis dalam misi mereka. Pada bulan September yang lalu, Starliner dikembalikan ke Bumi tanpa awak setelah mengatasi berbagai isu yang ada. Sementara itu, Wilmore dan Williams terpaksa harus tinggal lebih lama di ISS sampai kedatangan pengganti mereka. Setelah serah terima tugas dengan astronaut pengganti, mereka direncanakan akan kembali ke Bumi pada tanggal 19 Maret dengan menggunakan wahana yang lebih aman.

Proses peluncuran ini sebenarnya sempat menghadapi penundaan dari jadwal awal yang sudah direncanakan pada hari Rabu sebelumnya. Penundaan tersebut disebabkan oleh masalah pada sistem darat roket yang berpotensi mempengaruhi keselamatan misi. Namun, dengan melakukan pemeriksaan menyeluruh, NASA dan SpaceX memastikan bahwa semua parameter menjelang peluncuran menunjukkan kondisi yang optimal. Pada Jumat malam tersebut, para komentator peluncuran menegaskan bahwa semua sistem berfungsi dengan baik, sehingga roket Falcon 9 dapat meluncur sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

Melihat kembali perjalanan luar angkasa, ini adalah salah satu dari sekian banyak upaya yang dilakukan baik oleh NASA maupun SpaceX untuk meningkatkan kehadiran manusia di luar angkasa. Misi ini bukan hanya tentang membawa pulang astronaut yang terjebak, tetapi juga sebuah langkah maju dalam menjalin kolaborasi internasional di bidang eksplorasi luar angkasa. Terciptanya sinergi antara berbagai badan antariksa mendemonstrasikan bahwa tantangan yang ada di luar angkasa dapat dihadapi bersama-sama, menambah kapabilitas dan pengetahuan manusia tentang alam semesta. 

Keberhasilan peluncuran ini melanjutkan tradisi panjang eksplorasi luar angkasa oleh manusia dan membuka jalan bagi misi-misi berikutnya yang lebih ambisius, termasuk kemungkinan perjalanan ke Mars dan eksplorasi lebih jauh ke planet-planet lain dalam tata surya kita. Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan teknologi yang semakin canggih, potensi untuk memahami lebih dalam tentang alam semesta menjadi semakin nyata.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved