Namibia Perintahkan Starlink Hentikan Operasi, Lisensi Jadi Masalah Utama
Tanggal: 30 Nov 2024 07:17 wib.
Layanan internet berbasis satelit Starlink, yang dimiliki oleh perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, menghadapi larangan untuk beroperasi di Namibia. Otoritas Regulator Komunikasi Namibia (CRAN) mengeluarkan perintah tersebut karena Starlink diduga telah beroperasi tanpa memegang lisensi resmi, seperti yang dikutip dari Reuters pada Jumat (29/11/2024).
Starlink merupakan unit bisnis satelit di bawah naungan SpaceX yang telah beroperasi di beberapa negara Afrika. Namun, perusahaan ini menghadapi berbagai kendala, terutama dalam hal regulasi dan perlawanan dari pihak-pihak terkait di negara-negara tersebut.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi Starlink adalah resistensi dari regulator pemerintah setempat dan perusahaan telekomunikasi di beberapa negara Afrika, termasuk Namibia. Meskipun Starlink telah mengajukan aplikasi untuk mendapatkan lisensi di Namibia, namun hingga saat ini, regulasi belum mengeluarkan lisensi resmi karena aplikasi Starlink masih dalam proses kajian.
Otoritas Regulator Komunikasi Namibia mengeluarkan pernyataan resmi berdasarkan hasil investigasi bahwa Starlink beroperasi di negara tersebut tanpa memiliki lisensi telekomunikasi yang sah. Pada 26 November 2024, pihak berwenang setempat mengeluarkan perintah untuk menutup operasi Starlink dan meminta perusahaan tersebut segera membubarkan operasinya di Namibia.
SpaceX sendiri belum memberikan respons terkait permintaan komentar tersebut, sedangkan pemerintah Namibia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membeli alat dan paket layanan Starlink.
Tim investigasi juga telah melakukan penyitaan terhadap terminal ilegal yang digunakan oleh pengguna Starlink di Namibia. Hal ini juga terjadi sebelumnya di Cameroon, di mana pemerintah setempat juga memerintahkan penyitaan peralatan Starlink tanpa lisensi pada awal tahun tersebut.
Larangan operasi Starlink di Namibia merupakan bagian dari upaya regulator untuk menjaga stabilitas dan keamanan jaringan telekomunikasi dan satelit. Namun, hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya upaya perusahaan-perusahaan teknologi untuk mematuhi regulasi yang berlaku di setiap negara yang mereka operasikan.
Keselarasan antara inovasi teknologi dan kepatuhan terhadap regulasi sepertinya masih menjadi tantangan yang harus diatasi oleh perusahaan seperti Starlink.