Sumber foto: iStock

Murata Alihkan Produksi ke India: Langkah Strategis di Tengah Perubahan Rantai Pasokan Global

Tanggal: 23 Feb 2025 17:43 wib.
Tampang.com | Dalam perkembangan terbaru di dunia industri teknologi, Murata Manufacturing Co. yang merupakan salah satu produsen komponen utama untuk iPhone, tengah mempertimbangkan untuk mengalihkan sebagian kapasitas produksinya ke India.

Hal ini menjadi salah satu langkah penting dalam penataan kembali rantai pasokan global, terutama mengingat India sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia yang juga menunjukkan potensi pasar yang semakin berkembang.

Norio Nakajima, Presiden Murata, mengungkapkan bahwa perusahaan yang berbasis di Kyoto tersebut telah mencatat adanya peningkatan permintaan komponen di India. Berdasarkan informasi yang diterima, Murata tengah melakukan simulasi untuk menilai kebutuhan investasi yang diperlukan dalam rangka meningkatkan kapasitas produksinya di negara tersebut. "Kapasitor terbaru kami sebagian besar diproduksi di Jepang, namun seiring permintaan dari pelanggan yang semakin meningkat, kami perlu memproduksi lebih banyak di luar negeri, termasuk India," lanjut Nakajima.

Sebagai informasi tambahan, Murata adalah produsen kapasitor keramik multilayer (MLCC) yang memainkan peranan penting dalam banyak perangkat elektronik, dari smartphone yang diproduksi oleh Apple dan Samsung hingga server Nvidia dan konsol game dari Sony Group. Ini menunjukkan bahwa produk Murata tidak hanya berfungsi dalam perangkat kecil, tetapi juga dalam teknologi dengan skala yang lebih besar dan kompleks.

Di tengah upaya diversifikasi dari Apple untuk memproduksi barang-barang di luar China, Murata juga melihat peluang di India. Perusahaan ini telah mulai membangun infrastruktur produksinya di OneHub Chennai Industrial Park yang terletak di Tamil Nadu. 

Rencana ini bukan tanpa alasan; dengan dukungan dari pemerintah Narendra Modi dan meningkatnya belanja konsumen di India, banyak perusahaan ponsel pintar kelas menengah berbasis di China juga tertarik untuk membuka pabrik di sana, mengingat sumber daya tenaga kerja yang banyak dan beragam.

Murata berencana untuk mulai mengemas dan mengirimkan kapasitor keramik di India pada tahun fiskal yang dimulai pada April 2026. Dengan investasi yang sekitar ¥1 miliar atau setara dengan US$6,6 juta, perusahaan ini ingin menguji permintaan jangka panjang sebelum berkomitmen membangun pabrik penuh di India.

Meskipun langkah ini menunjukkan optimisme, Nakajima menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk membangun fasilitas produksi terintegrasi di India. Tantangan utama adalah infrastruktur pendukung seperti pasokan listrik yang belum memadai.

Selain itu, Nakajima juga memperhatikan bahwa permintaan konsumen untuk barang elektronik di India terus meningkat. Oleh karena itu, mereka ingin segera membangun kapasitas untuk memenuhi permintaan yang mungkin timbul saat pemerintah India memperkenalkan insentif baru untuk mendorong produksi dalam negeri. 

Di sisi lain, Nakajima memastikan bahwa meskipun Murata akan memperluas kapasitas di India, saat ini tidak ada rencana untuk membuka fasilitas manufaktur di Amerika Serikat, mengingat kebutuhan untuk produk capacitors yang lebih banyak disuplai dari Asia.

Di tengah perubahan ini, isu tarif yang diperkenalkan oleh pemerintahan AS juga menjadi perhatian. Meskipun ada ancaman tarif yang lebih tinggi, Murata lebih khawatir terhadap dampak yang mungkin ditimbulkan, seperti lonjakan harga barang-barang konsumen yang dapat mengganggu permintaan untuk kapasitor.

Dalam hal ini, Murata memproyeksikan pengiriman smartphone global akan terus tumbuh, meskipun dalam tingkat yang lebih moderat sekitar 3% per tahun, terutama didorong oleh penjualan ponsel di pasar negara berkembang.

Salah satu area yang menjanjikan untuk pertumbuhan adalah permintaan komponen untuk server yang mendukung teknologi kecerdasan buatan (AI). Harapan akan peningkatan permintaan dalam sektor AI terbukti membangkitkan minat di kalangan investor, dengan saham Murata mengalami kenaikan sekitar 15% setelah perusahaan melaporkan hasil pendapatan kuartal yang positif. 

Murata sendiri memperkirakan produksi smartphone global pada tahun fiskal 2024 mencapai 1,18 miliar unit, dengan pertumbuhan 3% dari tahun sebelumnya. Spesialisasinya dalam memproduksi kapasitor keramik multilayer serta komponen lain yang diperlukan untuk meningkatkan performa teknologi terbaru, seperti AI dan kendaraan listrik (EV), semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin pasar di industri ini.

Dalam jangka panjang, pertumbuhan dalam penjualan komponen semikonduktor dan kehadiran Murata sebagai pemasok utama memperlihatkan betapa signifikan kontribusi mereka terhadap berbagai inovasi teknologi yang akan datang.

Selain itu, inovasi dalam modul frekuensi radio dan komponen lainnya diperkirakan akan semakin meningkatkan pendapatan perusahaan serta memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan sektor teknologi dan jaringan nirkabel dalam 5-6 tahun ke depan.

Dengan semua dinamika ini, langkah Murata untuk memperluas kapasitas produksinya di India jelas merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk menghadapi tantangan dan mengoptimalkan peluang dalam industri teknologi yang terus berkembang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved