Mungkinkah Kacamata Pintar Gantikan Smarphone di Masa Depan?
Tanggal: 16 Feb 2018 10:20 wib.
Tampang.com - Saat ini, Smartphone menjadi salah satu perangkat yang penting bagi semua orang. Smartphone sendiri kini seolah telah menjadi gaya hidup dan tak bisa dipisahkan dari kehidupan kita.
Mengetahui pentingnya perangkat pintar untuk kehidupan saat ini, dikembangkanlah kacamata pintar, selain adanya smartphone.
Rony Abovitz, CEO dari Magic Leap berpendapat bahwa perangkat kacamata pintar yang perusahaannya buat suatu hari nanti akan menggantikan peran dari smartphone. Tak hanya smartphone saja, bahkan hingga televisi dan laptop.
Pendapat ini ia utarakan dalam acara konferensi Recode’s Code Media pada Selasa, seperti dilansir BusinessInsider. Ini adalah klaim yang berani dan ia bukan satu-satunya eksekutif perusahaan teknologi yang mengklaim bahwa smartphone suatu hari nanti akan mati.
Pada tahun lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg mengklaim bahwa augmented reality, teknologi untuk melapisi citra digital melalui dunia fisik bisa menggantikan apapun dengan layar juga. Microsoft juga mengungkapkan sentimen serupa, dengan CEO Satya Nadella sering menyebut head-mounted display sebagai 'komputer utama'.
Bila benar teknologi ponsel dapat digantikan, ini tampaknya menarik jika sepasang kacamata dapat memproyeksikan pesan teks, email, spreadsheet dan Netflix di depan Anda.
Kacamata pintar kemudian menghadirkan alternatif yang menarik. Jika informasi diproyeksikan langsung ke mata manusia, itu mungkin bisa menghilangkan kebiasaan menunduk diam seperti yang dilakukan mereka yang menggunakan ponsel.
Pada 2016 dilaporkan, Startup Magic Leap akhirnya mematenkan desain augmented reality miliknya. Paten yang disebut desain ornamental untuk headset virtual reality.
Sama seperti Microsoft Hololens, Magic Leap mungkin akan meletakkan digital interaktif untuk diproyeksikan lebih dari pandangan Anda ke dunia nyata.
Andy Fouche dari Magic Leaps mengungkapkan pada CNet bahwa desain paten itu tidak indikatif dengan desain yang akan dipakainya di masa depan. Dengan kata lain, desain tersebut tak perlu disebut akan menjadi desain augmented reality miliknya. Demikian seperti dikutip dari laman Okezone.