Sumber foto: iStock

Modus Penipuan WhatsApp Terbaru: Jangan Klik File APK yang Dikirim Asal!

Tanggal: 25 Nov 2024 06:07 wib.
Pengguna WhatsApp dihimbau untuk selalu waspada terhadap berbagai modus penipuan yang terus berkembang melalui aplikasi perpesanan tersebut. Modus-modus penipuan yang semakin canggih telah menyebabkan banyak orang menjadi korban. Penipu-penipu tersebut, melalui berbagai cara, berusaha memanfaatkan kelengahan pengguna WhatsApp.

Salah satu modus penipuan yang sering dilakukan adalah dengan mengirimkan file APK secara acak ke nomor handphone orang lain. File tersebut kemungkinan besar berisi aplikasi jahat yang dikendalikan oleh pelaku penipuan untuk membobol berbagai data penting seperti rekening bank dan informasi keuangan lainnya.

Cara ini mirip dengan modus penipuan serupa yang terjadi melalui email. Para penipu berharap agar penerima email atau pesan WhatsApp memberikan akses tanpa disadari sehingga perangkat atau akun finansial mereka dapat diambil alih atau disusupi.

Berikut ini beberapa modus penipuan yang dilaporkan pada tahun ini:

1. Modus Kurir

   Salah satu modus penipuan dilaporkan melalui akun Instagram, di mana seseorang mengungkapkan percakapan di Telegram dengan seseorang yang mengaku berasal dari layanan kirim-mengirim paket. Pelaku penipuan mengirimkan lampiran berupa file APK dengan nama 'LIHAT Foto Paket'. Jika file ini diunduh, korban akan kehilangan uang yang tersimpan di bank dan berbagai informasi penting lainnya.

2. File Undangan Nikah

   Penipuan ini membuat pengguna WhatsApp dikirimi file APK oleh seseorang yang tidak dikenal, berbentuk undangan pernikahan. File atau aplikasi bernama Surat Undangan Pernikahan Digital dengan ukuran 6,6 MB. Para penipu berusaha membuat korban membuka file tersebut untuk mengecek keasliannya, namun sebenarnya file tersebut berpotensi menyusupi perangkat korban.

3. Surat Tilang Palsu

   Sejumlah warganet juga melaporkan bahwa mereka menerima surat tilang palsu yang dikirimkan melalui file APK berjudul 'Surat Tilang-1.0 apk'. Para pihak berwenang memperingatkan agar tetap waspada dan tidak mengklik atau mendownload file dengan ekstensi '.apk' dari orang yang tidak dikenal.

4. Catut MyTelkomsel

   Penipuan di WhatsApp juga pernah menggunakan nama MyTelkomsel, aplikasi milik operator Telkomsel. Para korban diajak untuk mengklik file APK yang dikirimkan, dan kemudian diminta memberikan izin akses pada sejumlah aplikasi, termasuk foto, video, SMS, dan akses akun layanan perbankan digital atau fintech.

5. Pengumuman dari Bank

   Modus lainnya membuat pengumuman palsu yang seakan-akan berasal dari bank, yang berisi informasi mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak wajar. Pengguna WhatsApp yang terjebak dalam modus penipuan ini akan diberikan link untuk mengisi formulir, yang kemudian digunakan oleh para pelaku untuk mencuri data pribadi korban.

6. Undangan VCS

   Modus penipuan lainnya adalah melalui video call sex (VCS) dari nomor yang tidak dikenal. Pelaku modus ini sering kali memeras para korbannya. Para pakar keamanan siber menyarankan agar korban yang menghadapi ancaman seperti ini untuk menghubungi orang yang lebih paham tentang teknologi guna mendapatkan bantuan.

7. Kuras Rekening Pakai Kode QR

   Salah satu metode penipuan lain yang sering digunakan adalah quishing, yaitu kombinasi dari kode QR dan phishing. Pelaku akan memancing korbannya agar memberikan informasi pribadi mereka. Saat memindai QR Code yang dibuat oleh para penipu, korban akan dibawa ke situs tertentu yang berpotensi membahayakan informasi pribadi mereka.

Untuk menghindari terjebak dalam modus penipuan WhatsApp, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, seperti tidak mengklik atau membuka file yang dikirimkan dari sumber yang tidak jelas. Selain itu, selalu periksa dengan cermat setiap undangan atau informasi yang diterima melalui pesan WhatsApp, dan pastikan untuk tidak memberikan informasi pribadi atau izin akses pada aplikasi yang tidak dikenal. Selalu waspada dan teliti dalam berinteraksi melalui aplikasi perpesanan seperti WhatsApp, agar terhindar dari berbagai modus penipuanyang berkembang.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved