Sumber foto: Google

Mobil Listrik dan Transportasi Cerdas Naik Daun, Tapi Jalan dan Charging Masih Jadi Masalah!

Tanggal: 13 Mei 2025 22:13 wib.
Tampang.com | Revolusi kendaraan listrik dan sistem transportasi cerdas (smart mobility) makin terlihat di Indonesia. Mulai dari mobil listrik, bus otomatis, hingga aplikasi transportasi terintegrasi, inovasi ini dianggap sebagai masa depan transportasi nasional. Namun, lonjakan adopsi teknologi ini tidak diimbangi kesiapan infrastruktur yang mendukung.

Charging Station Minim, Hanya Fokus di Kota Besar
Salah satu kendala utama adalah minimnya stasiun pengisian daya kendaraan listrik (SPKLU). Saat ini, sebagian besar SPKLU hanya tersedia di kota besar seperti Jakarta, Bandung, atau Surabaya. Di luar itu, pemilik mobil listrik masih harus berhitung ulang sebelum bepergian jauh.

“Kita bicara teknologi masa depan, tapi masih kesulitan cari colokan listrik di jalan tol,” kata Tanti Widodo, analis transportasi dari Urban Mobility Watch.

Smart Mobility Tanpa Smart Planning?
Berbagai kota mulai menerapkan konsep smart mobility, seperti integrasi aplikasi transportasi, smart traffic light, hingga pemantauan kendaraan secara real time. Namun sistem ini seringkali tidak terintegrasi secara nasional dan belum punya regulasi baku yang mengatur standardisasi dan perlindungan data pengguna.

“Teknologi ada, tapi kalau tidak diatur dan dijaga keamanannya, justru jadi celah baru,” tambah Tanti.

Harga Kendaraan Listrik Masih Belum Terjangkau Rakyat
Meskipun sudah mendapat insentif dari pemerintah, harga mobil dan motor listrik masih relatif mahal bagi mayoritas masyarakat. Di sisi lain, subsidi yang diberikan belum menyentuh pengembangan ekosistem, seperti baterai daur ulang dan bengkel servis khusus.

Solusi: Pemerataan Infrastruktur dan Regulasi Berkelanjutan
Pemerintah perlu melakukan pendekatan menyeluruh: membangun infrastruktur hingga pelosok, melibatkan swasta, dan menyusun regulasi perlindungan serta integrasi data smart mobility yang efektif.

Teknologi Transportasi Harus Bisa Diakses Semua Lapisan
Jika revolusi kendaraan listrik dan transportasi cerdas hanya dinikmati segelintir kalangan di kota besar, maka tujuannya untuk menciptakan sistem transportasi yang inklusif dan ramah lingkungan akan gagal total.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved