Sumber foto: google

Microsoft: Transformasi Penggunaan AI di Lingkungan Kerja

Tanggal: 16 Jun 2024 16:46 wib.
Perusahaan teknologi global, Microsoft, baru-baru ini merilis hasil survei yang menunjukkan bahwa sekitar 92 persen karyawan kantoran di Indonesia telah menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) generatif di lingkungan kerja.

Presiden Direktur Microsoft Indonesia, Dharma Simorangkir, mengungkapkan hasil temuan tersebut dalam konferensi pers di Jakarta. Menurutnya, persentase pemimpin perusahaan di Indonesia yang merasa perlu mengadopsi AI lebih tinggi dibandingkan dengan tingkat adopsi AI di Asia Pasifik dan global.

Survei yang dilakukan Microsoft bersama jaringan profesional dan pelaku industri global LinkedIn bertajuk Work Trend Index 2024 berhasil mencatat tingginya minat para karyawan untuk mengadopsi AI di tempat kerja. Hal ini mengindikasikan bahwa penggunaan AI telah menjadi bagian penting dalam dunia kerja saat ini.

Berdasarkan laporan Work Trend Index 2024, sebanyak 92 persen pekerja kantoran di Indonesia, yang disebut sebagai knowledge workers, telah menggunakan AI generatif di lingkungan kerja. Angka ini ternyata lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata global (75 persen) dan Asia Pasifik (83 persen).

Menariknya, survei ini juga mengungkapkan bahwa 92 persen pemimpin perusahaan di Indonesia percaya akan pentingnya adopsi AI untuk menjaga keunggulan kompetitif perusahaan. Hal ini menandakan bahwa kesadaran akan peran AI dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis semakin meningkat di Indonesia.

Work Trend Index 2024 juga mencatat bahwa para karyawan melihat AI sebagai peluang untuk meningkatkan standar dan membuka peluang karier. Sebanyak 69 persen pemimpin perusahaan menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI. Bahkan, 76 persen dari mereka lebih cenderung merekrut kandidat dengan pengalaman kerja yang sedikit tetapi mahir menggunakan AI daripada kandidat berpengalaman tanpa kemampuan AI.

Dari survei ini juga terlihat munculnya fenomena AI Power Users di antara pengguna AI. Pengguna AI terbagi menjadi pengguna skeptis yang jarang menggunakan AI, pengguna pemula dan penjelajah yang lebih sering menggunakan AI, serta power user yang menggunakannya secara ekstensif untuk berbagai keperluan.

Dharma Simorangkir menekankan bahwa hasil survei ini mencerminkan minat yang kuat untuk memanfaatkan AI untuk menghasilkan dampak bisnis yang signifikan. Ini juga menandakan potensi munculnya budaya baru dalam sektor ketenagakerjaan di masa depan.

Dia juga menekankan pentingnya kemampuan untuk mengubah antusiasme ini menjadi transformasi AI bisnis yang nyata. Salah satu cara yang disarankan adalah dengan mengidentifikasi masalah bisnis yang dapat dipecahkan dengan AI dan mengintegrasikannya sebagai solusi.

Menurut Dharma, Indonesia saat ini berada di era transformasi AI yang memungkinkan inovasi yang cepat. Kemampuan untuk beradaptasi pada era ini menunjukkan bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan potensi ekonomi digital dan menciptakan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat.

Terkait dengan hal ini, Dharma menyarankan untuk mengambil pendekatan top-down dan bottom-up serta memprioritaskan pelatihan keterampilan AI bagi setiap individu. Ini dapat menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan bahwa masyarakat Indonesia siap menghadapi tuntutan dan peluang di era transformasi AI.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved