Sumber foto: Google

Microsoft Resmi Larang Penggunaan Chatbot DeepSeek di Lingkungan Internal

Tanggal: 13 Mei 2025 21:58 wib.
Tampang.com | Raksasa teknologi asal Amerika Serikat, Microsoft, secara resmi mengeluarkan larangan penggunaan chatbot kecerdasan buatan asal China, DeepSeek, oleh seluruh karyawannya. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Vice Chairman dan President Microsoft, Brad Smith, dalam sidang bersama Senat AS pada Kamis (8/5/2025).

Larangan ini bukan tanpa alasan. Microsoft mengkhawatirkan adanya potensi ancaman keamanan data dan pengaruh propaganda dalam teknologi AI buatan China tersebut.

Data Disimpan di China, Picu Kekhawatiran Intelijen

Menurut penjelasan Brad Smith, data yang dihimpun oleh aplikasi DeepSeek—baik versi desktop maupun mobile—akan langsung tersimpan di server yang berada di wilayah China. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa data tersebut dapat diakses oleh badan intelijen Tiongkok, sesuai dengan kebijakan hukum data negara tersebut.

Microsoft juga mencurigai bahwa jawaban atau respons dari chatbot DeepSeek bisa dimanipulasi secara politis, menyensor berbagai topik yang dianggap sensitif oleh pemerintah China.

DeepSeek Dilarang Muncul di Microsoft Store

Tak hanya sebatas larangan internal, Microsoft juga menolak mendistribusikan aplikasi DeepSeek di toko aplikasinya, Microsoft Store. Ini merupakan sinyal tegas bahwa Microsoft tidak ingin teknologi tersebut tersebar melalui ekosistem perangkat lunaknya.

Namun menariknya, Microsoft tetap menawarkan model AI DeepSeek R1 yang bersifat open source di layanan cloud Azure. Perbedaannya, model ini tidak mengharuskan pengguna mengirim data ke China, karena bersifat lokal dan dapat diakses tanpa keterkaitan langsung dengan chatbot DeepSeek.

Beda Model, Risiko Tetap Ada

Meskipun DeepSeek R1 lebih terbuka dan diklaim aman, sejumlah pihak tetap mengkhawatirkan kemungkinan penyebaran propaganda terselubung atau keluaran AI yang tidak aman. Brad Smith mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan berbagai penyesuaian pada model AI tersebut untuk memastikan keamanannya, meskipun tidak merinci metode yang digunakan.

Larangan Meluas: Pemerintah AS Juga Bertindak

Microsoft bukan satu-satunya entitas yang mengambil langkah tegas. Departemen Perdagangan AS pada Maret lalu juga melarang pegawainya mengakses DeepSeek di perangkat milik pemerintah (GFE). Larangan serupa juga diberlakukan di berbagai lembaga besar seperti Pentagon, Angkatan Laut, NASA, serta Kantor Administrasi DPR AS.

Pengumuman larangan tersebut bahkan dikirim secara resmi melalui email internal yang memperingatkan pegawai agar tidak mengakses aplikasi atau situs terkait DeepSeek sama sekali.

RUU Larangan DeepSeek Tengah Digodok

Sebagai tindak lanjut, pemerintah federal AS kini tengah menyiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang secara tegas akan melarang penggunaan DeepSeek di seluruh wilayah hukum AS. Pelanggaran terhadap UU ini bisa berujung hukuman penjara dan denda, baik bagi individu maupun korporasi.

Langkah ini mencerminkan ketegangan geopolitik yang kian terasa di sektor teknologi, khususnya dalam pengembangan dan pemanfaatan AI.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved