Sumber foto: iStock

Microsoft Mundur dari Dewan Pengamat OpenAI, Mengatasi Kekhawatiran Regulator Antimonopoli AS

Tanggal: 11 Jul 2024 19:07 wib.
Microsoft telah mengambil langkah untuk melepaskan posisinya sebagai dewan pengamat di OpenAI, sebuah langkah yang diambil untuk meredakan kekhawatiran regulator anti monopoli di AS dan Inggris terkait kendali Microsoft terhadap startup kecerdasan buatan generatif tersebut. Keprihatinan ini muncul seiring dengan meningkatnya popularitas teknologi kecerdasan buatan generatif. Namun, mundurnya Microsoft tidak sepenuhnya menyelesaikan kekhawatiran regulator, termasuk Komisi Perdagangan Federal AS (FTC) yang sedang melakukan tinjauan anti monopoli terhadap kesepakatan antara Microsoft dan OpenAI.

Langkah ini juga memperlihatkan bahwa Microsoft memiliki potensi kerentanan terhadap aturan anti monopoli yang signifikan dan tengah berusaha menghadapinya. Menurut Reuters, Kamis (11/7/2024), Microsoft belum memberikan tanggapan terkait langkah ini.

Salah satu penyebab kekhawatiran tersebut adalah keprihatinan bahwa Microsoft bisa memiliki kendali yang terlalu besar terhadap OpenAI, dengan dampak yang mungkin merugikan persaingan di pasar. Kepentingan ini juga tercermin dalam kekhawatiran pengawas antimonopoli di Uni Eropa, Inggris, dan AS mengenai potensi pengaruh Microsoft terhadap OpenAI. 

Pada waktu yang bersamaan, Apple telah membicarakan rencana untuk menghadirkan chatbot OpenAI, bernama ChatGPT, ke perangkatnya. Meskipun demikian, Apple menegaskan bahwa mereka tidak akan mengambil peran dewan pengamat di OpenAI. Hal ini menunjukkan bahwa Apple berupaya untuk tetap independen dalam hubungannya dengan OpenAI, sementara tetap memanfaatkan teknologi yang disediakan oleh OpenAI.

Sementara itu, OpenAI menyatakan bahwa mereka tidak memiliki rencana di masa depan untuk mengajak Apple sebagai dewan pengamat. Seiring dengan itu, mereka berencana untuk membangun pendekatan baru dalam melibatkan pemangku kepentingan dengan melangsungkan pertemuan rutin dengan mitra strategis seperti Microsoft dan Apple, serta investor seperti Thrive Capital dan Khosla Ventures. 

Sebelumnya, pada November, Microsoft mengambil posisi sebagai dewan pengamat di OpenAI tanpa memiliki hak suara setelah CEO OpenAI Sam Altman mengambil kembali kendali perusahaan. Sebagai pengamat, Microsoft dapat menghadiri rapat dewan OpenAI dan mengakses informasi rahasia, tetapi tidak memiliki hak suara mengenai keputusan, termasuk pemilihan direktur.

Selain posisi sebagai dewan pengamat, Microsoft juga telah melakukan investasi lebih dari US$10 miliar pada OpenAI, menunjukkan keterlibatan yang signifikan dalam perusahaan. Hal ini memberikan kewenangan Microsoft dalam keputusan strategis OpenAI, sehingga mendapat perhatian dan kekhawatiran dari berbagai pihak terutama di regulasi anti monopoli.

Dengan mundurnya Microsoft dari posisi dewan pengamat di OpenAI, ini bisa membawa dampak dalam upaya meredakan kekhawatiran regulator terkait kendali perusahaan besar terhadap startup yang sedang berkembang. Namun, langkah ini juga membuka gambaran bahwa kompetisi dalam industri kecerdasan buatan semakin intens, sehingga peran pemerintah dalam mengawasi dan mengatur praktik bisnis perusahaan teknologi semakin penting. 

 
Copyright © Tampang.com
All rights reserved