Sumber foto: iStock

Microsoft Hapus VPN Gratis di Defender! Ada Alasan di Baliknya

Tanggal: 5 Feb 2025 09:39 wib.
Microsoft resmi mengumumkan akan menghentikan layanan VPN gratis yang tersedia di aplikasi Defender untuk Windows 11, macOS, Android, dan iOS. Keputusan ini diambil karena minimnya jumlah pengguna serta kurangnya efektivitas fitur tersebut.

Berdasarkan laporan Windows Latest, Microsoft telah memberikan pemberitahuan resmi kepada pengguna melalui laman dukungan perusahaan. Penghentian layanan ini akan mulai berlaku pada 28 Februari 2025. Dengan demikian, pengguna masih memiliki waktu hingga akhir bulan untuk mencari alternatif VPN gratis yang lebih optimal.

Meskipun fitur VPN akan dihapus, beberapa layanan lain dalam Microsoft Defender tetap berfungsi seperti biasa. Fitur seperti Device Protection, Identity Theft Protection, dan Credit Monitoring (khusus pengguna di AS) tidak akan terdampak oleh keputusan ini.

Dalam pernyataannya, Microsoft menegaskan bahwa prioritas utama mereka adalah memastikan keamanan siber bagi pengguna dan keluarganya. Oleh karena itu, perusahaan secara rutin mengevaluasi efektivitas fitur-fitur yang ada dan mengalokasikan investasi ke area yang lebih dibutuhkan.

"Kami ingin memastikan bahwa pengguna tetap aman saat berselancar di dunia digital. Oleh karena itu, kami secara berkala meninjau layanan yang tersedia. Keputusan untuk menghapus fitur VPN ini diambil agar kami bisa lebih fokus berinvestasi pada area yang lebih relevan dengan kebutuhan pengguna," ujar Microsoft.

VPN Gratis Microsoft: Fitur Minim, Pengguna Sepi

Bagi mereka yang pernah menggunakan VPN bawaan Defender, kabar ini mungkin tidak mengejutkan. Diluncurkan pada 2023, layanan ini memang memiliki beberapa keterbatasan jika dibandingkan dengan VPN lain di pasaran. Salah satu kekurangannya adalah ketidakmampuan pengguna untuk memilih lokasi server tertentu.

Akibatnya, fitur ini tidak dapat digunakan untuk mengakses konten terbatas berdasarkan lokasi, seperti menonton serial atau film yang diblokir di negara tertentu. Dibandingkan dengan layanan VPN premium yang memiliki server di berbagai negara dan fitur enkripsi tingkat lanjut, VPN dari Microsoft dianggap kurang kompetitif.

Langkah Microsoft ini bukanlah yang pertama dalam industri teknologi. Sebelumnya, Google juga telah menghapus layanan Google VPN pada Juni 2023 dengan alasan serupa, yaitu rendahnya tingkat penggunaan.

VPN Defender Hanya Berumur Pendek

Awalnya, Microsoft berencana memperluas jangkauan layanan VPN ini ke lebih banyak negara. Namun, hingga keputusan penghentian diumumkan, layanan ini hanya tersedia di Amerika Serikat dan Inggris.

Dengan dihentikannya fitur ini, pengguna Microsoft Defender yang membutuhkan layanan VPN harus mencari alternatif lain yang lebih fleksibel dan kaya fitur. Ada banyak VPN gratis dan berbayar di pasaran yang menawarkan perlindungan lebih optimal, mulai dari kecepatan tinggi hingga akses ke berbagai server global.

Keputusan ini sekaligus menunjukkan bahwa Microsoft lebih memilih untuk mengalokasikan sumber dayanya ke aspek keamanan siber lain yang dianggap lebih penting. Dengan terus berkembangnya ancaman di dunia digital, perusahaan tampaknya ingin lebih fokus pada perlindungan data, identitas, serta keamanan perangkat pengguna
Copyright © Tampang.com
All rights reserved