Microsoft dan TikTok: Akankah Akuisisi Terjadi? Trump Beri Sinyal, Tapi Ada Drama di Baliknya!
Tanggal: 29 Jan 2025 19:38 wib.
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengungkapkan bahwa Microsoft Corp saat ini tengah dalam negosiasi untuk mengambil alih operasi TikTok di AS dari ByteDance Ltd. Pernyataan ini ia sampaikan saat berbicara dengan wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One pada Senin malam (27/1/2025). Namun, Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai perkembangan pembicaraan tersebut.
Saat ditanya apakah Microsoft benar-benar terlibat dalam proses ini, Trump menjawab dengan singkat, "Saya akan menjawab ya." Ia juga menambahkan bahwa banyak pihak tertarik untuk memiliki TikTok karena platform tersebut memiliki daya tarik besar di kalangan pengguna.
Aplikasi berbagi video pendek ini telah menjadi fenomena di AS, dengan lebih dari 170 juta pengguna aktif. Kepopulerannya tidak hanya menarik perhatian pengguna, tetapi juga berbagai perusahaan besar di industri teknologi. Selain Microsoft, beberapa nama lain yang dikabarkan berminat mengakuisisi TikTok adalah startup AI Perplexity serta miliarder Frank McCourt, yang sebelumnya merupakan pemilik klub baseball Los Angeles Dodgers.
Microsoft Pernah Bersaing untuk Akuisisi TikTok
Trump mengingatkan kembali bahwa ini bukan pertama kalinya Microsoft berusaha untuk mengambil alih TikTok. Pada tahun 2020, Microsoft dan Oracle Corp sempat bersaing ketat untuk mendapatkan hak operasi TikTok di AS. Saat itu, pemerintah AS menekan ByteDance untuk menjual asetnya karena dianggap berpotensi membahayakan keamanan nasional.
Ketika itu, Trump bahkan mengancam akan memblokir aplikasi TikTok di AS jika tidak segera berpindah kepemilikan ke perusahaan lokal.
Sementara itu, Microsoft hingga kini belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan keterlibatannya dalam kesepakatan akuisisi terbaru ini.
Perubahan Sikap Trump terhadap TikTok
Sebelumnya, dalam pertemuan di Florida dengan anggota parlemen Partai Republik, Trump kembali menyinggung masa depan TikTok. Menariknya, meskipun sebelumnya ia sangat vokal mendukung pelarangan aplikasi ini, kini ia terlihat lebih lunak dalam menyikapinya.
Salah satu alasannya adalah banyaknya konten pro-Trump yang berkembang di TikTok. Faktor ini tampaknya menjadi pertimbangan bagi Trump untuk tidak serta-merta menutup peluang TikTok tetap beroperasi di AS, asalkan tanpa keterlibatan China.
"Kita lihat saja nanti bagaimana kelanjutannya. Ada banyak pihak yang tertarik, dan jika kita bisa menyelamatkan lapangan pekerjaan serta kebebasan berpendapat di platform ini tanpa campur tangan China, maka itu akan menjadi hasil yang baik," ujar Trump.
Meskipun demikian, Trump tetap menekankan bahwa China sebaiknya tidak terlibat dalam operasional TikTok di AS.
Deadline 75 Hari dan Perang Penawaran
Trump memberikan batas waktu 75 hari bagi ByteDance untuk memenuhi aturan yang mewajibkan mereka menjual operasional TikTok di AS kepada perusahaan dalam negeri. Ia juga mendorong lebih banyak penawar untuk terlibat dalam proses akuisisi ini.
Menurut Trump, semakin banyak pihak yang ikut bersaing dalam proses penawaran, maka semakin baik bagi AS. "Saya suka perang penawaran karena itu berarti kita bisa mendapatkan kesepakatan terbaik. Jika ada lebih banyak penawar, itu akan menjadi hal yang positif," ujar Trump.
Apakah Microsoft akan berhasil dalam akuisisi ini atau justru ada pihak lain yang keluar sebagai pemenang? Semua masih dalam tahap negosiasi, dan masa depan TikTok di AS masih penuh ketidakpastian.