Meta Luncurkan Llama 4: Ambisi Zuckerberg Ciptakan AI Terkuat Dunia Mulai Terwujud?
Tanggal: 8 Apr 2025 19:50 wib.
Tampang.com | Meta Platforms, perusahaan induk dari media sosial raksasa seperti Facebook, WhatsApp, dan Instagram, kembali menjadi sorotan global setelah resmi meluncurkan model awal dari kecerdasan buatan generatif terbarunya, yaitu Llama 4, pada Sabtu, 5 April 2025. Peluncuran ini menandai langkah besar Meta dalam persaingan industri AI, terutama setelah dominasi berbagai model dari OpenAI dan Microsoft dalam beberapa tahun terakhir.
Model pertama dari Llama 4 yang diumumkan kali ini diberi nama Llama 4 Behemoth. Model ini dirancang untuk memperkuat performa Meta AI, asisten virtual berbasis AI yang telah tertanam dalam layanan WhatsApp, Messenger, dan Instagram. Meski demikian, Meta mengungkap bahwa Llama 4 Behemoth masih dalam tahap pelatihan, dan belum mencapai performa penuhnya.
Menariknya, Meta belum merilis versi terbesar dan terkuat dari Llama 4, yang diklaim akan menjadi "guru" bagi model-model AI masa depan. Model tersebut disebut-sebut akan melampaui kemampuan AI yang sudah ada di kelasnya, dan menjadi kunci dalam menciptakan agen-agen AI yang lebih canggih dan serbaguna.
Dalam pengumuman resminya, Meta menegaskan bahwa Llama 4 bukan sekadar alat bantu, melainkan pondasi untuk membangun agen AI dengan kapabilitas penalaran dan pengambilan keputusan tingkat tinggi. Agen-agen AI ini nantinya akan mampu menjelajahi internet, melakukan riset secara otomatis, hingga menjalankan berbagai tugas kompleks baik untuk kebutuhan pengguna individu maupun bisnis.
CEO Meta, Mark Zuckerberg, dalam video yang dibagikan melalui akun Instagram-nya menyampaikan visi besar perusahaan terhadap AI. "Kami ingin membangun AI paling canggih di dunia, menjadikannya sumber terbuka, dan memastikan aksesibilitasnya secara global agar siapa pun bisa memanfaatkannya," ujarnya penuh semangat.
Mark juga menekankan bahwa sejak awal ia percaya model AI sumber terbuka akan mendominasi masa depan teknologi. Dengan peluncuran Llama 4, keyakinan tersebut mulai terlihat membuahkan hasil. “Meta AI kini menerima pembaruan besar, dan ini baru permulaan,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pengembangan AI terbuka, Meta mengumumkan bahwa mereka akan menggelar konferensi bertajuk LlamaCon pada tanggal 29 April mendatang. Konferensi ini akan menjadi panggung perdana untuk memperkenalkan lebih dalam tentang kemampuan Llama 4, termasuk berbagai aplikasi dan pengembangan teknologi ke depannya.
Tak berhenti di situ, Meta juga sedang menyiapkan aplikasi mandiri khusus untuk chatbot Meta AI. Peluncuran aplikasi ini dijadwalkan pada kuartal kedua 2025, yang bertujuan untuk memperluas penggunaan asisten digital ini di luar ekosistem aplikasi Meta yang sudah ada.
Seperti diketahui, Meta AI pertama kali diluncurkan pada September 2023. Sejak saat itu, teknologi ini dikembangkan sebagai asisten cerdas berbasis AI generatif yang mampu menjawab pertanyaan, memberikan rekomendasi, bahkan membuat gambar dari perintah pengguna. Fitur ini awalnya bersifat pelengkap, namun mulai April 2025, Meta memposisikan Meta AI sebagai pengganti fitur pencarian di Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Meta dalam menempatkan AI sebagai bagian utama dari pengalaman pengguna.
Selain itu, perusahaan ini juga tengah menjajaki kemungkinan menghadirkan layanan berbayar untuk Meta AI, mengikuti jejak ChatGPT dari OpenAI dan Copilot milik Microsoft. Model berlangganan ini akan memberi akses ke versi AI yang lebih kuat dan kaya fitur, dengan biaya bulanan tertentu.
Pergeseran besar ini mencerminkan strategi Meta dalam menghadapi pasar yang semakin kompetitif. Dengan menghadirkan model AI yang diklaim lebih canggih dan bersifat open-source, Meta tak hanya ingin bersaing secara teknologi, tapi juga dari sisi ekosistem dan komunitas. Strategi ini berbeda dengan pendekatan tertutup dari OpenAI yang mengandalkan kekuatan komersial dan eksklusivitas.
Llama 4 sendiri merupakan kelanjutan dari model Llama (Large Language Model Meta AI) sebelumnya yang telah digunakan oleh komunitas developer dan peneliti AI sejak awal pengembangannya. Kini, versi keempatnya hadir dengan peningkatan kemampuan signifikan, dan dipersiapkan untuk mengakomodasi kebutuhan AI yang semakin kompleks, termasuk konteks percakapan panjang, logika yang lebih tajam, serta kemampuan multimodal.
Namun, terlepas dari gebrakan ini, Llama 4 masih akan melalui tahap penyempurnaan. Meta menyadari bahwa model sebesar ini memerlukan pelatihan intensif, uji coba yang ketat, serta pengawasan etika dan keamanan yang cermat sebelum benar-benar dirilis ke publik dalam versi finalnya.
Dengan semua inisiatif tersebut, Meta semakin menunjukkan komitmennya untuk menjadi pemimpin dalam revolusi AI global. Tidak hanya dengan menawarkan kecanggihan teknologi, tetapi juga dengan memberikan akses luas dan peluang kolaborasi kepada pengembang di seluruh dunia. Visi Zuckerberg untuk menciptakan AI yang terbuka dan inklusif kini mulai menampakkan bentuk nyata—dimulai dari Llama 4.