Meta Kembangkan Dunia Virtual Tanpa Headset, Interaksi Metaverse Kini Bisa Lewat Browser!
Tanggal: 28 Mei 2025 16:20 wib.
Tampang.com | Meta kembali menunjukkan ambisinya dalam mengubah cara manusia berinteraksi secara digital. Kali ini, perusahaan teknologi raksasa itu tengah mengembangkan pengalaman metaverse yang bisa diakses tanpa menggunakan perangkat VR seperti headset atau kacamata khusus. Cukup lewat browser di perangkat biasa, pengguna bisa memasuki dunia virtual interaktif dalam sekejap.
Metaverse Jadi Lebih Aksesibel
Sebelumnya, pengalaman metaverse identik dengan perangkat mahal dan rumit. Namun Meta ingin menghapus batasan tersebut. Lewat teknologi grafis berbasis WebGL dan rendering real-time, pengguna bisa menjelajah dunia 3D langsung dari browser mereka—baik di komputer maupun ponsel.
Hal ini tentu menjadi terobosan besar. Tak hanya menekan biaya akses, tapi juga memperluas jangkauan pengguna, dari kalangan pelajar hingga pelaku bisnis kecil yang ingin menjajal ruang virtual untuk presentasi atau kolaborasi.
Fitur Interaktif Semakin Realistis
Meskipun tanpa headset, teknologi yang dikembangkan memungkinkan pengguna untuk bergerak di lingkungan virtual, berinteraksi dengan avatar lain, serta berpartisipasi dalam kegiatan seperti diskusi, konser, atau pameran digital.
Avatar yang digunakan pun kini lebih ekspresif, berkat dukungan AI yang mampu menganalisis suara dan mengetahuinya ekspresi secara real-time, membuat komunikasi terasa lebih hidup meski hanya lewat layar datar.
Dorong Kolaborasi dan Produktivitas Digital
Meta menyebut bahwa salah satu tujuan utama pengembangan ini adalah mendorong kolaborasi jarak jauh yang lebih imersif. Dunia kerja digital, khususnya pasca-pandemi, terus membutuhkan ruang interaksi yang fleksibel dan efisien.
Dengan metaverse berbasis browser, pengguna bisa menggelar rapat tim, workshop, hingga pelatihan interaktif tanpa perlu instalasi aplikasi khusus atau alat tambahan.
Tantangan Masih Ada, Tapi Potensi Tak Terbatas
Meski teknologinya menjanjikan, masih ada sejumlah tantangan seperti kualitas koneksi internet dan kemampuan perangkat yang beragam. Namun Meta optimistis bahwa masa depan metaverse harus inklusif dan mudah diakses siapa saja.
Inisiatif ini juga membuka pintu kolaborasi baru antara pengembang game, desainer, dan pelaku UMKM untuk menghadirkan konten virtual kreatif yang bisa dinikmati secara luas.