Meta Investasikan Rp158 Triliun untuk Kabel Bawah Laut 40.000 Km: Revolusi Lalu Lintas Internet Global
Tanggal: 1 Des 2024 21:35 wib.
Meta, perusahaan milik Mark Zuckerberg yang merupakan pemilik dari Facebook, Instagram, dan WhatsApp, dikabarkan tengah merencanakan proyek pembangunan kabel bawah laut yang akan membentang di seluruh dunia.
Proyek ini menjadi perhatian publik karena nilai investasinya mencapai Rp158 triliun atau setara dengan US$10 miliar. Meta memiliki kontrol atas hampir 10 persen lalu lintas internet tetap dan 22 persen lalu lintas internet seluler di seluruh dunia, sehingga proyek ini diharapkan mampu memberikan dampak signifikan bagi perusahaan.
Menurut laporan terbaru yang diungkap oleh TechCrunch dengan mengutip sumber yang memiliki kedekatan dengan Meta, perusahaan berencana untuk memasang kabel serat optik sepanjang lebih dari 40.000 km.
Awalnya, Meta hanya akan menginvestasikan dana sekitar US$2 miliar (Rp31,6 triliun) untuk proyek ini. Namun demikian, biaya akhir proyek diperkirakan akan naik menjadi sekitar US$10 miliar, namun hal ini diyakini tidak akan menjadi beban yang berlebihan bagi perusahaan sebesar Meta.
Pihak perusahaan sendiri menyatakan bahwa proyek tersebut memang telah direncanakan dengan baik meskipun belum ada komentar resmi terkait anggaran yang dibutuhkan.
Publikasi yang mengutip sumber yang dekat dengan perusahaan menyebutkan bahwa Meta diharapkan akan memberikan informasi lebih lanjut terkait rincian proyek ini, seperti rute yang akan dilalui, kapasitas, dan alasan di balik pelaksanaan proyek tersebut pada awal tahun 2025.
Akan tetapi, meskipun rencana proyek ini terus berjalan, diperlukan waktu beberapa tahun sebelum kabel tersebut dapat berfungsi penuh. Seorang analis industri kabel bawah laut, Ranulf Scarborough, menyatakan bahwa pembangunan kapal kabel saat ini membutuhkan biaya yang cukup tinggi dan harus dipesan beberapa tahun sebelumnya untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Proyek kabel bawah laut Meta ini diharapkan akan memberikan rute khusus bagi Meta dalam mengirim dan menerima data di seluruh dunia. Kabel bawah laut ini direncanakan akan membentang dari pantai timur Amerika Serikat ke India dan Afrika Selatan, kemudian berlanjut kembali ke pantai barat Amerika Serikat melalui Australia.
Hal ini menunjukkan ambisi Meta dalam memastikan kelancaran aliran data di seluruh dunia, sehingga tidaklah mengherankan bila perusahaan ini berinvestasi secara besar-besaran dalam proyek ini.
Ternyata, proyek kabel bawah laut ini bukanlah investasi pertama Meta dalam infrastruktur komunikasi bawah laut. Sebelumnya, Meta telah menjadi salah satu pemilik dari 16 jaringan kabel, termasuk di dalamnya adalah kabel 2Africa yang juga sedang dalam tahap pembangunan. Ini menunjukkan bahwa Meta benar-benar serius dalam memperluas jaringan komunikasi bawah lautnya untuk mendukung operasional perusahaan dan layanan-layanan internet yang dimilikinya.
Dengan ambisi dan investasi yang begitu besar, proyek kabel bawah laut Meta ini diharapkan mampu memperkuat posisi Meta sebagai salah satu pemain utama dalam pasar teknologi global. Seiring dengan persaingan yang semakin ketat di dunia digital, proyek ini menjadi strategis bagi Meta untuk mempertahankan dominasinya dalam lalu lintas internet global.
Dengan adanya kabel bawah laut ini, Meta dapat menjamin keandalan dan kecepatan aliran data di seluruh dunia, sehingga memastikan pengguna dari layanan-layanan Meta dapat terhubung dengan lancar tanpa hambatan yang signifikan.
Dalam konteks ekonomi global, proyek seperti ini juga menjadi penyumbang dalam pertumbuhan sektor telekomunikasi dan infrastruktur digital. Selain itu, proyek ini juga membuka peluang bagi perusahaan kontraktor dan produsen peralatan telekomunikasi untuk ikut serta dalam pembangunan kabel bawah laut ini. Dengan demikian, proyek ini dapat memberikan dampak positif dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi di sektor-sektor terkait.