Sumber foto: Google

Mengapa Tidak Ada iPhone 9 dan Microsoft 9?

Tanggal: 17 Okt 2024 08:25 wib.
Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple dan Microsoft dikenal karena strategi pemasaran dan peluncuran produk yang cermat. Namun, ada satu hal yang menarik perhatian banyak penggemar teknologi keputusan tidak merilis iPhone 9 dan Windows 9. Mengapa kedua perusahaan ini memilih untuk melompati angka 9 dalam penamaan produk mereka? Untuk memahami alasan di balik keputusan ini, kita perlu melihat lebih dekat ke dalam strategi pemasaran dan karakteristik produk yang ada.

Perusahaan Apple telah memperkenalkan berbagai varian dari iPhone, salah satunya adalah iPhone XR. Pada dasarnya, iPhone XR ini merupakan versi lebih rendah dari iPhone X, yang merupakan bagian dari seri iPhone X. Mengingat urutan alami dari penamaan produk, muncul pertanyaan mengapa Apple melompati angka 9 dan langsung menuju angka 10 dengan iPhone X. Salah satu alasan yang mungkin adalah bahwa iPhone XR, dengan spesifikasi yang lebih rendah dari iPhone X, bisa dibilang merupakan iPhone 9 dalam varian yang lebih rendah dari produk flagship. Dengan cara ini, Apple berhasil menjaga kesan bahwa setiap model baru yang dirilis adalah model terbaru dan terbaik yang menjadi fokus utama konsumen.

Di sisi lain, Microsoft tidak merilis Windows 9 dan langsung melompat ke Windows 10. Alasan di balik keputusan ini adalah cukup menarik. Perusahaan multinasional ini menggunakan Windows 10 karena mereka ingin menandakan bahwa rilis Windows ini menjadi pembaruan besar. Dengan menggunakan angka 10, Microsoft bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada konsumen bahwa ini adalah versi yang revolusioner dan memiliki fitur-fitur baru yang sangat signifikan. Selain itu, dengan melompati angka 9, Alasan lain adalah bahwa 9 dianggap sebagai angka sial, terlalu dekat dengan 10 yang tidak terdengar sebagus 9 (yaitu, strategi pemasaran) atau bahwa Windows 8.1 seharusnya disebut Windows 9.

Selain alasan-alasan di atas, penamaan produk juga memiliki dampak yang signifikan dalam hal pemasaran dan citra merek. Dalam industri yang penuh dengan persaingan, penamaan produk yang inovatif dan menarik menjadi kunci utama dalam menarik perhatian konsumen. Oleh karena itu, perusahaan besar seperti Apple dan Microsoft perlu mempertimbangkan dengan cermat bagaimana mereka menamai produk-produk baru mereka agar sesuai dengan strategi pemasaran dan citra merek yang mereka targetkan.

Dalam dunia teknologi yang terus berkembang, keputusan untuk melompati angka 9 dalam penamaan produk mungkin terdengar sepele bagi sebagian orang. Namun, alasan di balik keputusan ini dapat memberikan wawasan yang menarik tentang pandangan perusahaan terhadap posisi produk mereka di pasaran. Dengan strategi pemasaran yang cermat, baik Apple maupun Microsoft berhasil menciptakan buzz di sekitar produk mereka, menarik perhatian konsumen, dan mempertahankan citra merek yang kuat.

Dalam perusahaan multinasional atau industri yang terus berubah dan dibanjiri oleh inovasi, keputusan perusahaan-perusahaan besar untuk melompati angka 9 dalam penamaan produk mereka bisa menjadi contoh bagaimana strategi pemasaran dan penamaan produk dapat membentuk persepsi konsumen terhadap suatu merek. Mereka berhasil menciptakan ekspektasi yang tinggi di antara konsumen dan mempertahankan kesan bahwa setiap produk baru yang mereka rilis adalah yang terbaik dalam kelasnya.

Keputusan Apple dan Microsoft untuk melompati angka 9 dalam penamaan produk mereka adalah bukti dari upaya mereka untuk terus mendapatkan perhatian konsumen dan menjaga citra merek yang kuat di industri teknologi yang begitu dinamis. Menyusul logika dan keputusan pemasaran ini, perusahaan tersebut terus berinovasi untuk memenuhi harapan konsumen yang semakin tinggi, sekaligus mengonfirmasi posisi mereka sebagai pemimpin di pasar teknologi global.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved