Mendukung Kamala Harris, Pekerja Tesla, SpaceX, dan X Tunjukkan Perbedaan Pandangan dengan Elon Musk
Tanggal: 19 Sep 2024 21:04 wib.
Elon Musk, pendiri Tesla dan SpaceX, terkenal dengan sikapnya yang kontroversial, termasuk dukungannya terhadap Presiden AS, Donald Trump, dalam Pemilihan Umum Presiden AS pada tahun 2020. Namun, sikap politiknya tampaknya berbeda jauh dengan para karyawan di perusahaannya. Karyawan di Tesla, SpaceX, dan X, secara ramai-ramai memberikan dukungan kepada Kamala Harris, kandidat dari Partai Demokrat.
Para pekerja di Tesla secara kolektif telah menyumbangkan dana sebesar US$ 42.824 untuk mendukung kampanye Harris, jauh melampaui dukungan senilai US$ 24.840 yang diberikan untuk Trump. Ini merupakan data yang menarik untuk diperbincangkan dalam konteks dinamika politik di AS maupun dinamika internal perusahaan-perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk.
Perbedaan dukungan ini masih terlihat jelas di perusahaan SpaceX, di mana para karyawannya telah mendonasikan dana sebesar US$ 34.526 untuk Kamala Harris, sedangkan dukungan untuk Donald Trump cukup kecil, yaitu sebesar US$ 7.652. Lalu, para karyawan di perusahaan X juga menunjukkan sikap politiknya dengan memberikan dukungan sebesar US$ 13.213 untuk Harris, sementara dukungan untuk Trump kurang dari US$ 500. Meskipun total donasi yang terkumpul dalam hal ini terhitung kecil dalam konteks Pilpres AS, namun hal ini menjadi sebuah cerminan dari perbedaan pandangan politik antara Elon Musk dengan karyawan di perusahaannya.
Sebagian besar dari karyawan Musk berbasis di California yang merupakan wilayah dengan kekuatan dukungan yang kuat terhadap Partai Demokrat. Pendapat ini dikemukakan oleh CEO Gerber Kawasaki Wealth and Investment Management, Ross Gerber, yang juga merupakan pemegang saham di Tesla dan X. Menurut Gerber, rencana Elon Musk untuk memindahkan kantor pusat SpaceX dan X dari California ke Texas dapat menyebabkan perusahaan-perusahaannya kehilangan banyak talenta terbaik.
Selain itu, perbedaan pandangan politik ini semakin jelas dengan sikap terang-terangan Elon Musk yang mendukung Donald Trump, bahkan menyebut ide-ide sayap kiri sebagai 'virus woke'. Hal ini juga terlihat dari kubu lawan, di mana sebelumnya Elon Musk juga mendukung Joe Biden pada Pemilihan Umum Presiden AS 2020. Namun, seiring berjalannya waktu, sikap politiknya tampaknya mengarah pada nilai-nilai politik sayap kanan.
Dalam konteks hubungan politik antara Elon Musk dan Donald Trump, terdapat janji dari Trump untuk memberikan jabatan khusus kepada Elon Musk jika terpilih sebagai Presiden AS, yakni memimpin komisi efisiensi pemerintah. Ini menunjukkan hubungan yang cukup dekat antara keduanya, meskipun sikap politik Elon Musk dan para karyawannya cenderung berbeda dengan dukungan yang diberikan kepada Kamala Harris.
Dalam hal ini, terlihat bahwa perbedaan pandangan politik antara Elon Musk dengan karyawan di perusahaannya, baik di Tesla, SpaceX, maupun X, dapat menjadi sebuah refleksi dari dinamika politik yang sedang terjadi di AS. Fakta bahwa mayoritas karyawan merupakan pendukung Partai Demokrat menunjukkan betapa perbedaan pandangan politik bisa mempengaruhi dinamika internal perusahaan. Selain itu, sikap politik seorang pemimpin perusahaan juga dapat memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap karyawan dan keberlangsungan perusahaan itu sendiri.