Menanti Investasi Besar Apple: iPhone 16 dan Tantangan TKDN di Indonesia
Tanggal: 9 Jan 2025 19:15 wib.
Pemerintah Indonesia tengah berusaha untuk mendatangkan investasi besar dari perusahaan raksasa teknologi global, Apple, dengan harapan perusahaan tersebut dapat memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang diperlukan untuk menjual iPhone 16 di Indonesia.
Hal ini diperkuat oleh perbandingan nilai investasi yang telah ditanamkan oleh Microsoft, yang mencapai angka US$1,7 miliar tahun lalu di Indonesia. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyampaikan harapannya bahwa Apple dapat memberikan investasi yang sebanding dengan Microsoft, mengingat posisinya sebagai perusahaan teknologi raksasa di dunia.
Menkomdigi Meutya menegaskan bahwa penentuan nilai investasi sebenarnya menjadi kewenangan Kementerian Investasi dan Kementerian Perindustrian, sementara pihaknya hanya bertugas mengatur kebijakan dan keputusan dari Kementerian Perindustrian.
Dalam konteks kesiapan sumber daya manusia (SDM) Indonesia, Meutya mengungkapkan bahwa persiapan tersebut seharusnya didukung dengan pembangunan pabrik di Indonesia.
Dalam kunjungan rombongan Apple, termasuk Vice President of Global Government Affairs Nick Ammann ke Kementerian Perindustrian dan Kementerian Investasi dan Hilirisasi, dirinya membahas rencana pembangunan pabrik Airtag di Batam.
Namun, polemik mengenai TKDN tetap menjadi hambatan bagi masuknya iPhone 16 ke Indonesia. Menteri Perindustrian Agus menyoroti bahwa Apple akan selalu memiliki pilihan pertama kali untuk investasi, dan Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pilihan tersebut.
Dalam konteks investasi, Pemerintah Indonesia menjelaskan bahwa investasi yang diinginkan bukan hanya dalam bentuk pabrik, namun juga dalam bentuk pengembangan kompetensi SDM.
Hal ini sejalan dengan keinginan Pemerintah untuk mendorong sektor teknologi dan industri di Indonesia. Meskipun Apple sudah terlebih dahulu mengungkap rencana investasinya, namun Pemerintah tetap berharap agar Apple dapat lebih berinvestasi lagi di Indonesia untuk memajukan industri teknologi di tanah air.
Dalam situasi ini, Meutya Hafid mencatat pentingnya untuk tidak hanya saling menunggu dalam investasi, melainkan juga untuk bersama-sama bergerak dan melakukan investasi yang akan membawa manfaat bagi kedua belah pihak.
Pemerintah berharap agar Apple tidak hanya memandang investasi mereka sebagai upaya untuk membangun pabrik, namun juga mendukung pengembangan kompetensi sumber daya manusia di Indonesia.
Menurut Menteri Perindustrian Agus, investasi Apple dalam membangun pabrik Airtag di Batam sangat diapresiasi karena dapat membuka peluang ekspor produk-produk dari industri teknologi informasi dan komunikasi, yang pada akhirnya akan membantu pertumbuhan devisa negara. Agus juga menegaskan bahwa Apple selalu memiliki pilihan untuk melakukan investasi pertama kali di Indonesia.
Pemerintah Indonesia secara keseluruhan berharap agar Apple dapat melihat potensi besar yang ada di Indonesia dalam mengembangkan industri teknologi di tanah air, dan memberikan kontribusi yang sepadan dengan keberadaan perusahaan sebesar Apple.
Dukungan dalam bentuk investasi akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk berkembang dalam sektor teknologi dan industri, serta membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi negara.
Dengan demikian, kehadiran investasi besar dari Apple di Indonesia diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas industri teknologi di tanah air, sekaligus membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.