Sumber foto: Facebook

Membuka Gerbang Masa Depan: Bagaimana Herbert Sim dan Neurochip.com Siap Merevolusi Evolusi Manusia

Tanggal: 25 Mei 2025 01:07 wib.
Herbert Sim, tokoh yang dikenal luas di dunia kripto, kini semakin menancapkan pengaruhnya dalam gerakan transhumanisme global. Ia mengusung visi ambisius untuk mendorong pergeseran besar dalam evolusi manusia melalui teknologi. Transhumanisme, sebuah ideologi yang mendukung penggunaan teknologi untuk melampaui keterbatasan biologis manusia, kini menjadi medan perjuangan baru bagi Sim, yang dikenal dengan akun media sosialnya @HerbertRsim.

Dengan lebih dari dua juta pengikut di X (Twitter), Facebook, dan Instagram, Sim menjadikan media sosial sebagai wadah untuk menyebarkan ide dan visinya. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan mengakuisisi domain-domain kunci sejak awal 2000-an yang kini menjadi poros utama dalam diskusi dan perkembangan teknologi peningkatan manusia. Domain Transhumanism.com (didirikan tahun 1997), Neurochip.com (1999), dan GeneticsTechnology.com (2002) kini berada di bawah kendalinya.

Menariknya, Sim sudah tertarik dengan gagasan transhumanisme sejak masa ketika topik tersebut masih dianggap sebagai pemikiran pinggiran. Neurochip.com, misalnya, sudah ia daftarkan sejak tahun 1999, lebih dari satu dekade sebelum teknologi serupa dikembangkan, dan jauh lebih awal dari berdirinya Neuralink oleh Elon Musk pada 2016.

Dalam pernyataan resminya, Sim menyampaikan bahwa sejak awal 1990-an ia telah menyadari betapa kuatnya internet dalam memperkenalkan ideologi baru dan memfasilitasi transformasi sosial. Ketertarikannya terhadap transhumanisme pun berkembang melalui langkah-langkah strategis, termasuk investasi pada platform yang kini menjadi pusat informasi dan diskusi terkait topik-topik canggih seperti antarmuka otak-komputer (brain-computer interface/BCI), kecerdasan buatan (AI), dan modifikasi genetik.

Neurochip.com, sebagai salah satu domain andalannya, menggambarkan fokus Sim terhadap perkembangan neurochip—perangkat yang dapat ditanamkan ke dalam otak manusia untuk meningkatkan kemampuan kognitif, menyembuhkan gangguan neurologis, dan bahkan memungkinkan komunikasi langsung antara otak dan komputer.

“Visi saya adalah menciptakan dunia di mana neurochip menjadi bagian penting dalam pengembangan kecerdasan manusia, memperkuat daya ingat, dan membuka jalur komunikasi baru,” ujar Sim. Ia percaya bahwa perkembangan neuroteknologi adalah pilar penting dalam gerakan transhumanisme dan merupakan kunci menuju fase baru dalam evolusi manusia.

Sim juga mencermati perkembangan perusahaan seperti Neuralink milik Elon Musk yang telah membuat terobosan signifikan dalam pengembangan BCI. Namun, ia menekankan bahwa ia tidak hanya sekadar mengikuti jejak perusahaan lain. Ia membawa gagasan dan pendekatannya sendiri, termasuk pengembangan teknologi non-invasif oleh NeuroXess, perusahaan saingan Neuralink yang didukung oleh pemerintah Tiongkok dan dipimpin oleh temannya, Phoenix Peng.

Kompetisi global dalam bidang ini semakin intens, dengan munculnya berbagai pemain baru yang berupaya menciptakan teknologi antarmuka otak yang efisien, aman, dan mampu diakses secara luas. Sim menyambut baik kompetisi ini sebagai pemicu inovasi dan percepatan adopsi transhumanisme di masyarakat.

Inspirasi Sim tidak hanya datang dari pengusaha teknologi seperti Elon Musk, tetapi juga dari tokoh transhumanis ternama lainnya. Di antaranya adalah Bryan Johnson, pendiri Kernel, yang berfokus pada pengembangan antarmuka neural untuk meningkatkan fungsi otak, serta Zoltan Istvan, aktivis transhumanisme yang sempat mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat.

Namun, bagi Sim, ambisinya bukan hanya tentang kepemilikan situs atau teknologi. Ia membayangkan masa depan di mana semua platform yang ia bangun—termasuk Transhumanism.com dan Neurochip.com—menjadi fondasi dari sebuah gerakan global yang mengubah cara manusia memandang diri mereka sendiri dan teknologi di sekitar mereka.

“Saya ingin lebih dari sekadar menjalankan bisnis. Saya ingin menjadi bagian dari revolusi yang akan mengubah arah evolusi manusia,” tegasnya.

Melalui berbagai platform dan jejaring bisnisnya, Sim berkomitmen untuk mengedukasi publik, memperluas pemahaman, dan mempercepat penerimaan terhadap konsep peningkatan manusia melalui teknologi. Ia percaya bahwa dengan teknologi yang tepat, manusia dapat mencapai tingkat kesehatan, kecerdasan, dan umur panjang yang sebelumnya hanya bisa dibayangkan dalam fiksi ilmiah.

Visinya sangat jelas: menciptakan masa depan di mana batasan-batasan biologis manusia tidak lagi menjadi penghalang. Di masa depan yang dibayangkannya, teknologi bukan hanya menjadi alat bantu, melainkan bagian tak terpisahkan dari eksistensi manusia.

Kini, dunia menyaksikan dengan penuh rasa ingin tahu bagaimana Herbert Sim akan memimpin babak berikutnya dari transformasi manusia. Apakah ia akan berhasil membawa dunia ke era baru di mana manusia dan mesin bersatu untuk membuka potensi penuh otak dan tubuh manusia? Waktu yang akan menjawabnya, namun satu hal yang pasti: langkah Sim tidak bisa diabaikan begitu saja.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved