Sumber foto: Google

Memahami Kode Status HTTP: Kunci Komunikasi Browser dan Server

Tanggal: 1 Jun 2025 09:33 wib.
Tampang.com | Setiap kali Anda mengakses sebuah website, browser dan server saling berkomunikasi menggunakan kode status HTTP. Kode-kode ini merupakan respons dari server yang menunjukkan apakah permintaan berhasil diproses, dialihkan, ditolak, atau mengalami kesalahan. Memahami arti dari setiap kode status HTTP sangat penting, terutama bagi developer, sysadmin, atau siapa pun yang berkecimpung di dunia web.


Apa Itu Kode Status HTTP?

Kode status HTTP adalah tiga digit angka yang dikirim server sebagai respons terhadap permintaan dari browser. Setiap kali Anda membuka situs, server akan mengirimkan kode ini bersamaan dengan konten halaman. Jika terjadi masalah, kode status bisa muncul untuk menunjukkan jenis kesalahan yang terjadi.


Klasifikasi Kode Status HTTP

Kode-kode ini dibagi menjadi lima kategori utama, masing-masing merepresentasikan jenis respons yang berbeda:


1xx (Informasi): Menunjukkan bahwa permintaan sedang diproses.
2xx (Berhasil): Permintaan diterima dan diproses dengan sukses.
3xx (Redireksi): Permintaan dialihkan ke lokasi lain.
4xx (Kesalahan Klien): Masalah berasal dari sisi pengguna (browser atau permintaan yang dikirim).
5xx (Kesalahan Server): Masalah berasal dari sisi server.



Contoh Kode-kode HTTP yang Umum Digunakan

Berikut adalah beberapa contoh kode status HTTP yang paling sering ditemui:

1xx – Informasional


100 (Continue): Lanjutkan permintaan.
101 (Switching Protocols): Mengganti protokol.
103 (Early Hints): Memberikan respons awal.


2xx – Berhasil


200 (OK): Permintaan berhasil diproses. Ini adalah kode yang paling umum dan berarti halaman dimuat dengan benar.
201 (Created): Konten berhasil dibuat (biasanya setelah permintaan POST).
204 (No Content): Tidak ada konten yang dikirim kembali, namun permintaan berhasil.


3xx – Redireksi


301 (Moved Permanently): Halaman dipindahkan secara permanen ke lokasi baru.
302 (Found / Temporary Redirect): Halaman ditemukan (sementara), mengindikasikan redireksi sementara.
304 (Not Modified): Konten tidak dimodifikasi sejak terakhir diakses (menggunakan cache).


4xx – Kesalahan Klien


400 (Bad Request): Permintaan tidak valid karena kesalahan pada browser.
401 (Unauthorized): Tidak memiliki otorisasi untuk mengakses sumber daya.
403 (Forbidden): Akses ditolak meskipun server mengenali permintaan.
404 (Not Found): Halaman atau sumber daya yang diminta tidak ditemukan di server.
429 (Too Many Requests): Terlalu banyak permintaan dalam waktu singkat dari pengguna.


5xx – Kesalahan Server


500 (Internal Server Error): Kesalahan internal server.
502 (Bad Gateway): Server bertindak sebagai gateway atau proxy menerima respons tidak valid dari upstream server.
503 (Service Unavailable): Layanan tidak tersedia (sering karena server terlalu sibuk atau sedang dalam pemeliharaan).
504 (Gateway Timeout): Server bertindak sebagai gateway atau proxy tidak menerima respons tepat waktu dari upstream server.



Mengapa Penting untuk SEO?

Mesin pencari seperti Google membaca kode status saat merayapi situs Anda.


Kode 2xx menandakan semuanya berjalan baik, yang penting untuk pengindeksan.
Terlalu banyak kode 4xx dan 5xx dapat menghambat pengindeksan dan merusak peringkat SEO situs Anda, karena mengindikasikan masalah aksesibilitas atau server.
Kode 3xx, seperti 301 (redireksi permanen) dan 302 (redireksi sementara), juga berpengaruh. Hanya redireksi permanen (301) yang mewarisi nilai SEO dari tautan sebelumnya, sedangkan 302 sering kali tidak.


Memahami kode status HTTP sangat penting bagi siapa pun yang mengelola situs web. Dengan mengenali maknanya, Anda bisa lebih cepat mengatasi error, meningkatkan pengalaman pengguna, dan menjaga performa SEO situs Anda.
Copyright © Tampang.com
All rights reserved